Keterangan Gambar : foto sindonews.com
RADARMEDAN.COM, PANDEGLANG - Penyerangan yang menimpa Menkopolhukam, Jenderal (Purn) Wiranto viral dimedia sosial bahkan rata-rata stasiun televisi membahas itu, ternyata salahsatu pelaku penusukan terhadap Menkopolhukam Jenderal (Purn), Wiranto adalah warga Medan dengan alamat Jln Syahrial VI No 104 LK, Ds, Tanjung Mulia Hilir, Kec. Medan Deli, Kota Medan, Sumatra Utara. Pelaku bernama Syahril Alamsyah alias Abu Rara yang memiliki No KK 1271060912100022 dan No KTP 1271062408680005 itu saat ini diamankan oleh polisi di Polsek Menes, Polres Pandeglang.
Sementara satu pelaku wanita, Fitri Andriana Binti Sunarto merupakan kelahiran Brebes, 05 Mei 1998 Ds, Sitanggai Kec. Karangan Kab. Brebes. Untuk saat ini yg bersangkutan tinggal dan diketahui ngontrak di Kp. Sawah Ds/ Kecamatan Menes Kabupaten Pandeglang.
Warga yang menyaksikan penusukan terhadap Menkopolhukam Wiranto memperkirakan dua pelaku berusia 30-an dan 20-an.
"Kalau cowoknya perkiraan 30 sampai 32 tahun, perempuannya masih muda 21 sampai 23 lah," kata salah satu warga yang melihat lokasi kejadian, Madrohim (27), di lokasi kejadian, Kamis (10/10/2019) seperti dikutip dari CNN Indonesia.
"Pak Wiranto langsung berdarah, langsung dimasukin ke mobil. Terus langsung dibawa ke rumah sakit," kata dia.
"Lukanya dada bawah. Pelaku sempat diamankan dan salah satu perempuan sempat berkelahi dengan polisi itu," terangnya.
Kemudian pelaku kedua yang merupakan perempuan coba menerobos barisan penjagaan. Namun berhasil dihalau oleh Kapolsek. Saat dihalau, pelaku wanita sempat melakukan perlawanan kepada Kapolsek Menes sehingga melukainya.
"Kapolseknya sampe kena, karena beliau melawan. Ditusuk pakai pisau," jelasnya.
Terpisah, Kepala Biro Penerangan masyarakat Porli Brigjen Dedi Prasetyo mengatakan saat ini kedua pelaku tengah diperiksa di Polres Pandeglang.
Lihat juga: Penjelasan Dokter Soal Luka Perut Wiranto Usai Ditusuk
"Masih diperiksa oleh Polres Pandeglang, Polda Banten dan di-back up oleh Densus 88," kata Dedi di Mabes Polri, Kamis (10/10).
Namun, karena pelaku diduga terpapar paham radikal ISIS, dikatakan Dedi, memang ada kecenderungan untuk melakukan penyerangan terhadap pejabat publik.
"Kalau misalnya radikal ISIS itu pelaku akan menyerang pejabat publik, terutama kepolisian. Karena aparat kepolisian dan pejabat publik yg setiap saat melakukan penegakan hukum terhadap kelompok tersebut," tuturnya.
Terkait apakah memang ada motif tertentu untuk menyerang Wiranto, lanjut Dedi, saat ini masih didalami pihak kepolisian.
"Sementara akan didalami lebih lanjut," ujarnya.
Sebelumnya, Wiranto diserang saat hendak mengunjungi peresmian gedung baru kampus Mathla'ul Anwar, Pandeglang, Banten, pukul 11.55 WIB. Sementara itu Kapolsek Menes Kompol Daryanto turut menjadi korban penyerangan dan mengalami luka di bagian punggung. (CNN Indonesia)
TAG : kriminal,hukum,nasional