Zulhas Beberkan Ngerinya Dampak Deflasi: Petani Bangkrut-Pedagang Tutup Toko
Wanita Diduga Diterkam Buaya Ditemukan Tewas Kondisi Mengenaskan
Komplotan Becak Hantu Specialis Perampok di Desa Helvetia Ditembak Polisi
Polsek Sunggal Tangkap Tiga Tersangka Tewasnya Tukang Parkir di Depan Rumah Makan ACC
Plt. Bupati Simalungun Apresiasi Roadshow Safari Dakwah Pemprov Sumut Bersama Ustad Yusuf Mansur
Hadir di Apel Akbar Projo Muda Sumut, Bobby Nasution Tularkan Energi Wujudkan Indonesia Emas 2045
Blusukan Ke Pasar Tradisional Onan Hasang, Pedagang Minta Satika Sarlandy Perbaiki Pasar
Plt. Bupati Simalungun Hadiri Upcara Peringatan HUT TNI Ke-79 Tahun 2024
Goresan Tinta Hendry Ch Bangun Hadapi Kebohongan Demi Kebohongan
Beri Kejutan HUT TNI, Kapolres Serdang Bedagai Kunjungi Kodim 0204/DS
Pelaku Pembunuhan Dua Anak Ada 17 Adegan Pra Rekonstruksi di Sekolah Global Prima
Random Video
RADARMEDAN.COM-Tim gabungan Polrestabes Medan dan Polsek Medan Kota berhasil membekuk Rahmadsyah (30) pelaku pembunuhan sadis terhadap dua bocah masing-masing Ihsan Fatahillah (10) dan adiknya Rafa Anggara (5), Minggu (21/6/2020) malam.
Pelaku sendiri tak lain adalah ayah tiri kedua korban ditangkap saat berada di kawasan Delitua.
“Iya sudah ditangkap di kawasan Delitua,” kata Kanit Reskrim Polsek Medan Kota, Iptu Ainul Yaqin, Senin (22/6/2020).
Namun, Ainul enggan memberi keterangan lebih banyak lagi terkait penangkapan tersangka warga asal Delitua. “Besok kita rilis, hari ini masih mau pendalaman,” ucapnya.
Sementara itu, usai mengamankan tersangka, Polrestabes Medan bersama dengan Polsek Medan Kota menggelar pra-rekonstruksi kasus pembunuhan sadis tersebut di areal sekolah Global Prima Jl. Brigjen Katamso, Medan. Senin (22/6/2020) sore.
Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Riko Sunarko menjelaskan pra-rekonstruksi berlangsung 17 adegan yang diperagakan dan digelar di 2 titik di areal sekolah.
“Pra-rekonstruksi berlangsung 17 adegan,” kata Kapolrestabes Medan Kombes Pol Riko Sunarko didampingi Wakapolrestabes, AKBP Irsan Sinuhaji, Kasat Reskrim, Kompol Martuasah Tobing dan Kapolsek Medan Kota, Kompol Rikki Ramadan di lokasi pra-rekonstruksi.
Kapolrestabes Medan Riko Sunarko mengatakan, kejadian ini bermula ketika Jumat (19/6/2020) malam, ibu korban Fahtulazanah (30) mengantarkan kedua anaknya yakni Ihsan Fatahillah (10) dan adiknya Rafa Anggara (5) ke rumah neneknya di Jl. Brigjen Katamso Gg. Kesatria, Medan.
Setelah diantarkan, pada malam itu kedua korban menjumpai ayahnya yang berada di rumah kontrakan di Jl. Brigjen Katamso Gg. Abadi yang berada di belakang sekolah Global Prima.
“Kedua korban meminta dibelikan es krim,” kata Kapolrestabes.
Karena tidak ada uang, tersangka Rahmadsyah lalu menolak permintaan kedua anaknya. “Pengakuan tersangka karena ditolak, kedua korban mengatakan bapak pelit dan akan mengadu ke ibunya untuk mencari bapak baru,” terang Kombes Pol Riko.
Mendengar hal itu, tersangka kemudian mengamuk dan membeturkan kepala kedua korban ke dinding. Tak puas, tersangka yang ‘gelap mata’ bahkan menginjak-injak tubuh korban untuk memastikan kedua korban meninggal dunia. Selanjutnya, kedua jasad korban dibuang di parit seputaran areal sekolah.
“Kemudian, Sabtu (20/6/2020) ibu korban sempat menanyakan keberadaan kedua anaknya, tapi tidak dijawab oleh pelaku, raut wajahnya ketakutan,” ujarnya.
Ibu korban menyangka kedua anaknya berada di rumah neneknya. “Baru pada Minggu (21/6/2020) pelaku mengirimkan chat lewat massenger (Facebook) ke istrinya kalau kedua anaknya berada di parit sekolah (meninggal dunia),” terangnya.
Pantauan wartawan RADARMEDAN.COM saat di lokasi pra-rekonstruksi, personel kepolisian sempat membatalkan jalannya pra rekonstruksi lantaran ramainya warga mengerumuni TKP. Setelah massa membubarkan diri, personel kepolisian melanjutkan jalannya pra-rekonstruksi.
Sebelumnya, dua orang anak ditemukan terkapar dengan kondisi kepala berlumuran darah di Jl. Brigjen Katamso, Kel. Sei Mati, Kec. Medan Maimun, persis di samping Sekolah Global Prima, Minggu (21/6/2020) pagi.
Informasi dihimpun oleh awak media, adapun kedua bocah malang tersebut yakni Ihsan Fatahillah (10) dan Rafa Anggara (5) keduanya warga Jl. Brigjen Katamso, Medan.
Kejadian ini pertama kali diketahui oleh ibu korban Fahtulazanah (30) yang mendapat pesan singkat bahwasanya kedua anaknya telah meninggal dunia setelah kepalanya dibenturkan ke dinding. Pesan ini disampaikan oleh ayah tiri kedua korban.
Mendapatkan kabar ini, sang ibu langsung menuju lokasi kejadian. Begitu dilihat kedua buah hatinya sudah terkapar tak bernyawa di dalam parit.
Melihat kejadian itu ibu korban spontan menjerit histeris. Warga yang bersama dengan pihak keamanan Sekolah Global Prima yang mendengar teriakan tersebut kemudian mendatangi ibu korban. Kabar penemuan mayat ini diteruskan ke pihak berwajib.
Selanjutnya, personel Polsek Medan Kota lalu turun ke lokasi kejadian untuk melakukan penyelidikan. Jenazah kedua bocah tersebut lalu dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk diautopsi.(Rio-RM/PR )