![Peternak Babi Bakal Gelar Aksi Damai Jelang Ultah ke 2](https://radarmedan.com/asset/foto_berita/sutrisno.jpg)
Keterangan Gambar : Sutrisnon Pangaribuan, bersama sejumlah pengurus GPBI, Medan 26/1/2022 (Foto Istimewa)
RADARMEDAN.COM - Sejumlah warga yang tergabung dalam Gerakan Peternak Babi Indonesia (GPBI) mendatangi Polda Sumut, Rabu 26/01/2022.
Kedatangan Gerakan Peternak Babi Indonesia (GPBI) ke Markas Komando (Mako) Polda Sumut, merupakan persiapan gelar aksi mendatang, dengan menyerahkan surat pemberitahuan yang diserahkan melalui Staff Direktur Intelkam Polda Sumut.
"Sebagai peternak hewan babi, kami akan menggelar kembali Demo Aksi Damai dan secara bersamaan 10 Februari mendatang, juga akan menggelar perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) SAVE BABI yang ke dua,” demikian dikatakan Ketua Gerakan Peternak Babi Indonesia (GPBI) Toman Purba, diwakilkan Heri Ginting, Sekretaris dan didampingi Edy Alson Purba, SPt, Bendahara, saat ditemui wartawan, di halaman Mako Polda Sumut, Jl. SM Raja no 60 Medan, Rabu (26/01/2022)
Heri lebih lanjut mengatakan, hal ini merupakan aksi yang serupa, seperti yang pernah kami lakukan tahun lalu.
"Kami juga rencana akan melakukan aksi damai ke DPRD TK 1 Sumut, dengan meminta prtanggungjawaban dari DPRD Tk I Sumut, dimana dalam Notulen Rapat Dengar Pendapat (RDP) pada waktu itu, ada pemulihan ekonomi para peternak hewan babi, yang terdampak adanya virus demam hewan babi African Swine Fever (ASF) dan kolera babi (hog cholera), saat itu ribuan hewan babi di Sumut mati mendadak,” ucapnya.
Ia mengatakan pihaknya telah mengajukan permohonan, agar Kapolda Sumut Bapak Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak M.Si., mau menjambatani pertemuannya dengan Gubsu.
"Untuk dapat melakukan audensi kepada Gubernur Sumatera Utara (Gubsu), Bapak Edy Rahmayadi, yang sebelumnya sudah beberapa kali kami telah melayangkan surat kepada Gubsu, namun sampai saat ini, kami belum ada pertemuan, untuk membicarakan bagaimana mencari solusi menghilangkan, bahwa ada wabah pandemi ASF menimpa hewan babi milik kami para peternak,” pungkas Heri Ginting.
Sementara Pembina Gerakan Peternak Babi Indonesia Sutrisno Pangaribuan, di Cafe Literacy Coffee Jl Jati 2 Medan Kota, didampingi unsur Pengurus Inti PMKRI, GMNI, mengatakan, dalam hal ini, ia juga ingin agar Gubsu Edy Rahmayadi mau memberikan sikap.
"Sebelumnya telah diungkap oleh Kementerian Pertanian Republik Indonesia, yang telah mengeluarkan Keputusan Nomor : 820/KPTS/PK.320/M/12/2019 Tentang Pernyataan Wabah Penyakit Demam Babi Afrika di Provinsi Sumatera Utara (Sumut),” ucapnya.
Sutrisno lebih lanjut mengatakan, sejumlah warga yang tergabung dalam GPBI sebagai peternak babi yang terkena dampak, kita telah melakukan berbagai upaya, agar Pemerintah, maupun Pemerintah Daerah, melakukan tindakan konkrit dalam rangka pemulihan ekonomi masyarakat,” ucapnya.
Sutrisno menambahkan. adapun, upaya yang telah kami lakukan sebelumnya dalah sebagai berikut,
Melakukan aksi Damai “SAVE BABI” pada 10 Februari 2020 di depan Gedung DPRD Pemprovsu,
tidak ada hasil. Mengirimkan surat permohonan audiensi dan pertemuan ke berbagai Instansi Pemerintah dan
Pemerintah Daerah. Namun tidak mendapat respon yang baik. Audiensi ke Balai Veteriner Medan, Kementerian Pertanian RI dan Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Pemerintah Provsu, pada 23 Maret 2021, tidak ada hasil. Menghadiri Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi B DPRD Provsu, pada 19 Oktober
2021, namun tidak ada hasil. Melakukan pertemuan dengan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Pemerintah Provsu pada 21 Oktober 2021, tidak ada hasil. Pertemuan di Diretkrimsus Polda Sumut, pada 10 Desember 2021, belum ada hasil. Kembali menyurati Pemerintah dan Pemerintah Daerah, tentang permohonan tindakan pemulihan ekonomi peternak babi, juga belum ada hasilnya.
"Kami sebagai warga Negara yang taat hukum, telah melakukan berbagai upaya untuk meminta perhatian
Pemerintah dalam memulihkan ekonomi masyarakat peternak khusus beternak hewan babi. Dengan harapan, agar pemerintah berkenan memberikan solusi terbaik, bagaimana mencari cara membasmi Pandemi Virus ASF, sehingga kami dapat merasakan sebutir beras (Sutrisno mengumpamakan), agar para peternak hewan babi, dapat kehidupan dengan layak dan sejahtera, untuk menghidupi Istri dan anak-anak,” pungkas Sutrisno Pangaribuan. (TS)/Hanson Munthe/PE
TAG : medan,komunitas