RADARMEDAN.COM - Pemerintah Kota (Pemkot) Medan menertibkan sejumlah pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan di kawasan Stadion Teladan, Kecamatan Medan Kota. Penertiban itu dilakukan Pemkot Medan melalui Kecamatan Medan Kota, Satpol PP Kota Medan, kelurahan dan kepala lingkungan (Kepling) setempat.
Dari pantauan wartawan Medan, Rabu (23/2/2022) siang, ada dua lokasi lapak PLK yang telah ditertibkan. Pertama, para pedagang air kelapa muda yang berjualan di kawasan Taman Teladan, tepatnya di depan pintu masuk Stadion Teladan, Jalan GM Panggabean.
Sementara itu, penertiban juga dilakukan terhadap para pedagang pakaian yang menggelar lapak di Jalan Gedung Arca tetapnya di depan kampus Institut Teknologi Medan (ITM).
Camat Medan Kota Tengku Chairuniza mengatakan para pedagang itu terpaksa ditertibkan usai mendirikan lapak berjualan di atas trotoar.
"Sampai saat ini masih berjalan penertiban itu, kita patroli di situ, udah hampir seminggu. Kita berkolaborasi bersama Satpol PP, kelurahan dan Kepling," ungkapnya saat dihubungi RRI Medan, Rabu (23/2/2022).
Chairuniza menjelaskan pihaknya menertibkanpara pedagang air kelapa muda tidak hanya persamalahan mendirikan lapak di atas trotoar. Melainkan juga turut menimbulkan persoalan sampah di kawasan tersebut.
"Pedagang kaki lima yang terkhusus yang disitu jual es kelapa itu, berserak, kotor. Sudah berulang kali diingatkan tapi model pedagang kaki lima ini susah diajak kerja sama dalam hal seperti itu," ujarnya.
Sementara itu, Chairuniza mengaku telah berulang kali melayangkan surat imbauan kepada para pedagang pakian di Jalan Gedung Arca agar tidak mendirikan lapak di atas trotoar namun tidak diindahkan.
"Kita berharap tetap kita laksanakan secara berkala, cuma masih ada satu dua pedagang yang masih curi-curi untuk berjualan tapi tidak luput dari dari kita. Tetap kita pantau untuk kedepannya," katanya.
Dia menegaskan menggelar lapak berjualan di atas trotoar adalah ilegal. Untuk itu, dia berharap PKL di kawasan tersebut bisa mengikuti aturan oleh pemerintah.
"Kita tidak melegalkan itu karena itu bukan tempat berjualan itukan trotoar," pungkasnya.(KBRN)/PE
TAG : ekonomi