RADARMEDAN.COM - Salahsatu persyaratan yang senantiasa diperhatikan masyarakat dari seorang calon pemimpin (kepala daerah), adalah sukses story dalam membina keluarga dan mendidik anak-anaknya.
Kenapa? Karena keluarga merupakan komunitas terkecil, yang sangat besar pengaruhnya dalam melahirkan calon pemimpin. Apakah itu diperlukan dalam skala besar maupun kecil.
Kombes Pol (Purn) Dr Maruli Siahaan SH, MH, telah memenuhi persyaratan tersebut. Bagaimana tidak. Bersama istrinya, Betty Boru Simanjuntak, dia telah berhasil mengarahkan dan membina keempat putranya untuk tumbuh menjadi perwira TNI AD, TNI AU, TNI AL dan Polri.
Apa yang dicapai Maruli Siahaan melalui keempat putranya itu, bukanlah pekerjaan gampangan. Sungguh sangat luar biasa, Maruli Siahaan di tengah kesibukan sebagi abdi negara, masih diberi talenta oleh Tuhan dalam mengarahkan anak-anaknya untuk menjadi sesuatu yang mencengangkan bagi setiap orangtua.
Boleh dikatakan, Maruli Siahaan adalah satu-satunya sosok polisi, yang mampu mempersiapkan keempat putranya, menjadi perwira di empat angkatan bela negara.
Maruli Siahaan kepada sejumlah wartawan, senantiasa menyampaikan, rahasia dalam membina rumah tangga dan membesarkan keempat anaknya hingga sukses, sangat erat dan pentingnya membangun dan menjaga komunikasi.
“Saya tidak pernah marah dengan anak-anak saya, saya selalu berkomunikasi dengan mereka. Sejak duduk di tingkat SMP, saya sudah tanya cita-citanya, terus saya berikan pandangan tentang baik buruknya cita-cita yang diambilnya. Dengan cara itulah saya mendidik anak,” kata Maruli Siahaan yang sangat dikenal dengan sebutan Dansui atau Komandan Cantik itu.
Maruli Siahaan, awalnya bercita-cita ingin menjadi prajurit TNI. Namun karena peraturan lulusan STM tidak diterima di TNI, maka Maruli mengurungkan niatnya dan akhirnya mencoba keberuntungan di kepolisian.
"Saya terinspirasi Bapak Uda saya yang menjadi AKABRI yang terlihat gagah mengenakan seragam tersebut, saya bangga melihatnya. Mencoba masuk ke Kepolisian juga serelah gagal beberapa kali, namun saat ada penerimaan Bintara tahun 82 saya mencoba lagi, dan akhirnya saya lulus,” ujarnya.
Dengan berpangkat brigadir, Maruli Siahaan akhirnya ditugaskan di Polsek Medan Baru.
Di Kantor Polisi inilah, Maruli Siahaan mendapat gelar Dansui yang hingga kini melekat dinamanya.
“Kata Dansui itu diberikan teman saya Brigadir Sastra Sebayang. Setiap ada warga yang hendak melapor atau menjenguk tahanan selalu saya tanya ke teman saya, bagaimana Sui? Makanya saya diberikan gelar tersebut. Ada rezeki kami bagi bersama-sama,” ujarnya sambil tertawa.
Dalam mengemban tugas, Maruli Siahaan selalu bertugas dengan bersungguh-sungguh dan jarang menolak instruksi atasan. Selain itu hubungan silaturrahmi dengan atasan kerap dijaga hingga banyak atasan yang memuji kinerjanya dan selalu mengandalkannya untuk mengemban tugas-tugas penting.
“Jika ada tugas yang diprioritaskan saya selalu menyanggupinya secara tuntas dan terus berkoordinasi dengan pimpinan. Setiap pelaksanaan tugas selalu saya sanggupi, dan silaturrahmi tetap saya jaga terhadap pimpinan maupun rekan-rekan yang lainnya,” ujarnya.
KERAP DIASINGKAN
Dalam membina rumah tangga bersama istrinya Betty Boru Simanjuntak, awalnya Maruli Siahaan kerap diasingkan oleh pihak keluarga istri karena dianggap hanya seorang polisi berpangkat bintara.
Namun Maruli Siahaan tidak merasa sakit hati mendapatkan perlakuan tersebut. Justru hal inilah yang membuatnya semakin semangat untuk membuktikan bahwa dirinya bisa bangkit dan membahagiakan istrinya.
“Dulu saya sering diremehkan pihak keluarga istri, karena cuma Polisi berpangkat bintara, itu semua menjadi motivasi saya untuk membuktikan bahwa saya bisa lebih baik lagi untuk membina rumah tangga,” ujarnya
Dan itu terbukti pada tahun 1991, ketika dirinya mencoba mengikuti sekolah perwira tingkat Secapa di Sukabumi dan akhirnya lulus.
Ikhlas membantu dan menolong segala lapisan masyarakat sudah menjadi ciri khas pria yang berusia 58 tahun ini.
Maruli Siahaan, dikenal ramah dan selalu mengumbar senyum serta mengayomi masyarakat ini, karena tekadnya yang bekerja sungguh-sungguh, jujur serta transparan dalam menjalankan tugas membuat dirinya mampu meraih apa yang diinginkannya saat ini.
Itulah Maruli Siahaan yang dibesarkan di keluarga sederhana di Desa Siborong-Borong. Sebagai anak keenam dari sembilan bersaudara, saat menduduki bangku Sekolah Dasar memang pekerja keras.
Selesai pulang sekolah Maruli Siahaan kerap membantu orang tuanya di sawah bahkan tiap akhir pekan dirinya ikut membawa 9 karung ubi bersama kedua orangtuanya untuk dijual ke pasar.
“Saya salut dengan orang tua saya yang pekerja keras, dari pagi hingga petang berladang di sawah, bahkan kami sering mengendarai sepeda untuk membawa 9 karung ubi untuk dijual di pasar di Desa Sipahutar. Didikan serta semangat orang tua saya itulah yang saya tiru hingga saat ini,” ujarnya.
RESMI MENDAFTAR
Kombes Pol (Purn) Maruli Siahaan resmi mendaftarkan diri sebagai bakal calon atau balon Wali Kota Medan ke Partai Golkar, Jumat (22/11/2019).
Kedatangannya disambut Ketua DPD II Partai Golkar Kota Medan, Syaf Lubis didampingi sekretaris Sunardi Ali dan Harmen Ginting.
Di hadapan seluruh kader partai Golkar yang hadir, mantan Wadirkrimsus Polda Sumut itu mengungkapkan alasannya ingin maju di Pilkada Medan 2020.
"Saya maju karena sudah purna (pensiun). Kondisi Medan saat ini sudah baik, karena diberikan kesehatan dan kesempatan bisa berbakti dan mengabdi kepada masyarakat. Itu tujuan dan maksud saya" ujar Maruli Siahaan.
Sebagai pensiunan polri, ia mengakui masih memiliki sejumlah kelemahan di bidang pemerintahan. Namun, itu tidak membuatnya berkecil hati, dengan keyakinan dan rasa ingin belajar, Maruli Siahaan yakin bisa cepat mengerti.
Maruli Siahaan yakin dengan pengalaman Partai Golkar selama puluhan tahun bisa ikut membimbingnya ke arah yang lebih baik dalam memimpin Kota Medan.
Mari melirik Maruli Siahaan Menuju Medan 1 dari suksesnya membina keluarga dan ketulusan hatinya untuk membangun Kota Medan ke arah yang lebih baik. (Ingot Simangunsong, penulis senior Gerakan Daulat Desa Sumut) (Kiriman Mario Okto Sinaga)/PE
TAG : tokoh