LBH Medan Sebut 11 Kejanggalan Tewasnya Siswa SMP, 4 Orang Diduga Anggota TNI Hadir Saat Temu Pers

Oleh : Radar Medan | 22 Jun 2024, 22:30:25 WIB | 👁 253 Lihat
Hukum dan Kriminal
LBH Medan Sebut 11 Kejanggalan Tewasnya Siswa SMP,  4 Orang Diduga Anggota TNI Hadir Saat Temu Pers

Keterangan Gambar : Irvan Saputra, SH MH, Direktur LBH Medan Didampingi Richard D Hutapea (PBH) Sipil Politik bersama Ibu MHS, Lenny Damanik di LBH Medan, 21/6/2024


RADARMEDAN.COM - Kasus tewasnya siswa SMP, MHS semakin menuai banyak kejanggalan, pasalnya Jumat, 21 Juni 2024 saat LBH Medan selaku kuasa hukum Lenny br Damanik yang merupakan ibu kandung MHS (Korban) melakukan konferensi pers di LBH Medan sejumlah orang tak dikenal diduga anggota TNI hadir di kantor LBH Medan.

Irvan Saputra, SH MH, Direktur LBH Medan, Sabtu 22/6/2024 sore memaparkan seperti biasanya saat LBH Medan menangani kasus struktural yang melibatkan Penyelenggaraan Negara, Aparat Penegak Hukum dan Alat Negara selalu melaksanakan temu pers, dengan sebelumnya mengundang rekan jurnalis.

"Undangan yang dilayangkan secara resmi oleh LBH Medan pada jumat pagi sekitar pukul 10.00 WIB, disampaikan team LBH Medan via WhatsApp kepada jurnalis," ucapnya mengawali.

Lanjutnya adapun kegiatan konpres tersebut dilaksanakan tepat pukul 15.00 WIB, di LBH Medan. Namun, tidak seperti biasanya ketika konpres belum dimulai dan para jurnalis sedang berkumpul di LBH, ada 2 orang TNI yang sebelumnya tidak pernah datang ke LBH Medan ikut bergabung dalam kumpulan jurnalis yang sedang menunggu. 

"Kebiasaan LBH Medan ketika konpres belum dimulai pasti mejumpai para jurnalis dan bersalaman seraya menayakan " Dari Media Mana Bg? " Namun, sangat mengejutkan ketika bersalam dengan 2 orang tersebut dan menanyakan dari mana? keduanya menjawab TNI bg, dari Kodam," ucap Irvan.

Hal tersebut sontak menimbulkan pertanyaan baginya, mengapa ada TNI yang datang?  Kemudian LBH Medan tetap mempersilakan keduanya di LBH dan sembari mengajak keduanya nanti untuk gabung saat konpres. Tapi sebelumnya kami harus liat KTA dan kami foto bg, namun tidak diberikan. 

"Kemudian tepat jam 15.00 WIB, konpres dimulai dan berjalan saat sesi tanya jawab media kepada LBH Medan dan Lenny, tiba datang 2 Orang yang berbeda dengan sebelumnya dengan pakai preman warna hitam mengambil foto dan video saat jalanya konpres. Ketika itu seorang wartawan bertanya kepada salah satunya, Media bg? Kemudian dijawab Tidak bg kita TNI dari Kodam bang," bebernya.

Irvan menambahkan keyakinannya dengan hadir 4 anggota TNI dari Kodam saat temu pers semakin menguatkan  kejanggalan tewasnya MHS. 

Irvan membeberkan delapan poin kejanggalan atas tewasnya MHS sebagai berikut:

Pertama, LBH Medan hanya mengundang jurnalis saat temu pers.
Kedua, saat temu pers LBH Medan didatangi 4 orang diduga anggota TNI dari Kodam yang notabene mereka bukan pers/ wartawan. 

Ketiga, saat diminta KTA kedua anggota yang datang sebelum konpres dimulai untuk di foto dan difoto copy, tiba-tiba salah anggota tersebut menerima telpon dan setelah menerima telpon tersebut, tidak lama kemudian 2 orang diduga anggota TNI itu keluar dari LBH Medan dan tidak kembali. 

Keempat, saat temu pers berjalan tiba-tiba 2 orang diduga anggota TNI dari Kodam datang dan Ikut mengambil foto dan video saat Konpres berjalan. Namun ketika LBH sampaikan kepada kedua nanti bisa klarifikasi atau memberikan pejelasan kepada puluhan wartawan yang datang. keduanya tidak bersedia. 

Kelima, ketika temu pers selesai dan saat diparkiran LBH Medan, team LBH Medan kembali memastikan 2 orang nama anggota TNI dari Kodam tersebut, kemudian dijawab satu atas nama Sertu Iwan dan yang satu laginya a.n Serka Alex. Kemudian mereka menyampaikan kami iseng aja kemari bg, kebetulan lewat jadi kami singgah. 

Keenam, Kapendam dalam keterangan nya di beberapa media pasca konpres LBH Medan, menyatakan masih menunggu saksi- saksi dan visum dari pihak dumas, dan ini masih penyelidikan. Kemudian mengatakan korban jatuh dari rel. Hal ini menimbulkan kejanggalan ketika dilihat dari pemeriksaan awal kejadian dan pihak media mengkonfirmasi kapendam saat itu tidak memberikan jawaban. Anehnya ketika kasus ini di bilang korban jatuh dari rel, tetapi kenapa harus ada 4 anggota TNI yang hadir saat konpres dan melaksanakan bukan apa yang menjadi tupoksinya sebagai TNI.  LBH Medan menduga datang 4 TNI tersebut ingin mengetahui materi konpres dan sebagai bentuk kekhawatiran TNI atas permasalah ini.Serta 4 orang diduga anggota TNI yang hadir sangat membuat ibu korban takut dan LBH Medan menduga kehadiran  mereka sebagai bentuk intimidasi kepada korban. 

Ketujuh, awalnya ibu korban melaporkan kasus ini ke Polsek Medan Tembung, namun ketika hendak buat laporan harus menunggu berjam-jam, yaitu 1 jam pertama, kemudian 3 jam berikut. Anehnya saat laporan mau diketik tiba- tiba petugas menerima telpon dan meninggalkan ibu korban untuk tetap menunggu. Tetapi bukannya laporannya diterima malah diarahkan buat laporan di Denpom, dikarenakan sebagaimana penyampaian pihak Polsek kepada ibu korban, kasus ini berhubungan dengan TNI maka, ibu lapor ke Denpom. Atas arahan tersebut ibu korban telah membuat Laporan di Denpom 1/5.

Kedelapan, diketahui dari ibu korban saksi-saksi banyak melihat jika MHS diduga dianiaya TNI, namun takut untuk mengungkapnya.

Kesembilan, ditemuinya luka pada kepala, dada dan tangan MHS. Bahkan MHS tidak bisa didudukan dan sempat tidak sadarkan diri.

Kesepuluh, ibu korban telah diperiksa sebanyak dua kali dan saksi-saksi lainya, namun masih dibilang kurang saksi. 

Kesebelas, belum dilakukanya otopsi terhadap mayat MHS. 

"Oleh karenanya tewasnya MHS diduga telah bertentangan dengan UUD 1945, UU 39 Tahun 1999 tentang HAM, ICCPR, DUHAM dan KUHPidana Militer, maka dengan banyaknya kejanggalan tersebut mengindikasikan kuat dugaan tewasnya MHS bukan karena jatuh, melaikan diduga dianiaya hingga menyebabkan kematian MHS," pungkasnya.

Saat media ini kembali konfirmasi Kapendam 1 BB, terkait  kebenaran kedatangan empat orang yang diduga anggota TNI tersebut belum memperoleh balasan, walaupun sudah centang dua tanda pesan masuk melalui jalur whatsapp. (HM/PE)


TAG : sumut,hukum,medan


Komentar Facebook

Tuliskan Komentar dengan account Facebook

Kembali Ke halaman Utama

Berita Lainnya:

20240914_172859_compress31.jpg

Bersama 20 Ribu Penonton, Sheila On 7 Bakal Ramaikan Akhir Pekan di Medan

🔖 HIBURAN 👤Radar Medan 🕔18:13:44, 14 Sep 2024

RADARMEDAN.COM - Diperkirakan 20 Ribu penonton bakal ramaikan akhir pekan di Lanud Suwondo Medan, 14/9/2024. Kehadiran Band Nasional Sheila On 7 membuat penggemarnya berbondong-bondong, pasalnya sejak 7 tahun yang lalu baru ini Band Sheila On 7 tampil di Medan. Andri verraning Ayu dari Antara Suara dan Muhammad Faqih dari Goldlive . . .

Berita Selengkapnya
IMG-20240910-WA0174_compress17.jpg

Bupati Simalungun Dampingi Presiden RI Resmikan Jalan Tol Trans Sumatera

🔖 NASIONAL 👤Radar Medan 🕔16:47:03, 10 Sep 2024

RADARMEDAN.COM,SIMALUNGUN - Bupati Simalungun Radiapoh Hasiholan Sinaga mendapingi Presidan Republik Indonesia (RI) Joko Widodo meresmikan Jalan Tol Trans Sumatera, di Gerbang Tol Sinasak Kecamatan Tapian Dolok, Simalungun, Sumut, Selasa (10/9/2024).   Jalan tol Trans Sumatera yang diresmikan Presiden RI yaitu di Kabupaten Langkat, . . .

Berita Selengkapnya
tokoh.jpg

64 Tokoh Peroleh Tanda Kehormatan dari Presiden Joko Widodo, Ini Daftarnya

🔖 NASIONAL 👤Radar Medan 🕔12:35:45, 15 Agu 2024

RADARMEDAN.COM, JAKARTA  - Presiden Joko Widodo menganugerahkan Tanda Jasa dan Tanda Kehormatan Republik Indonesia kepada para tokoh di Istana Negara, Jakarta, pada Rabu, 14 Agustus 2024. Tanda Jasa Medali Kepeloporan dan Tanda Kehormatan Bintang Republik Indonesia Utama, Bintang Mahaputera, Bintang Jasa, dan Bintang Budaya Parama Dharma . . .

Berita Selengkapnya
IMG-20240810-WA0021_crop_16.jpg

Usai di Viralkan Artis, Bayi Asal Aceh Kembali Kepangkuan Ibunya

🔖 NASIONAL 👤Radar Medan 🕔10:11:28, 10 Agu 2024

RADARMEDAN.COM - Kasus adopsi bayi asal Aceh viral usai ditayangkan artis Uya Kuya TV. Pantauan jurnalis Radar Medan, Sabtu 10/8/2024 video tersebut kini telah ditonton sebanyak 25ribu penonton setelah 7 hari tayang. Usai melapor ke salah satu Polsek di Kota Medan, kasusnya kemudian diketahui wartawan berdamai di Polda Sumatera Utara, Jumat, . . .

Berita Selengkapnya
polisianiaya.jpg

Seorang Polisi Personil Polres Serdang Bedagai Lapor Polisi Usai Dianiaya Sejumlah Pria

🔖 HUKUM DAN KRIMINAL 👤Radar Medan 🕔00:01:04, 10 Agu 2024

RADARMEDAN.COM, SERDANG BEDAGAI - Seorang Polisi Personil Polres Serdang Bedagai berinisaial BD dianiaya sejumlah pria di Dusun V, Desa Pekan Sialang Buah, Kecamatan Teluk Mengkudu Kabupaten Serdang Bedagai. Kapolres Serdang Bedagai AKBP Jhon Herry Rakutta Sitepu, S.I.K M.H melalui Plt Kasi Humas Polres Serdang Bedagai IPDA . . .

Berita Selengkapnya
21.jpg

Gelar Temu Pers, Kapolres Simalungun Beberkan Tersangka Perusakan dan Penganiayaan di Sihaporas

🔖 HUKUM DAN KRIMINAL 👤Radar Medan 🕔07:10:14, 23 Jul 2024

RADARMEDAN.COM - Polres Simalungun menggelar konferensi pers terkait keberhasilan pengungkapan kasus perusakan yang disertai penganiayaan secara bersama-sama di Sihaporas, Kabupaten Simalungun. Konferensi pers dipimpin oleh Kapolres Simalungun AKBP Choky Sentosa Meliala, S.I.K., S.H., M.H di Aula Andar Siahaan, Mako Polres Simalungun, Senin, 22 . . .

Berita Selengkapnya
ilustrasi_penculikan.jpg

Dikabarkan Ada Penculikan Warga Sihaporas, TPL Bantah Terlibat

🔖 UMUM 👤Radar Medan 🕔07:26:28, 23 Jul 2024

RADARMEDAN.COM - Beredarnya informasi penculikan 6 warga Sihaporas di media sosial, Senin 22/7 mengundang tanda tanya. Dalam poster yang beredar di medsos, dikabarkan Senin, 22 Juli 2024 sekitar pukul 03.00 WIB sebanyak 6 orang masyarakat adat keturunan Ompu Mamontang Laut Ambarita diculik orang yang tidak dikenal dari rumah yang . . .

Berita Selengkapnya
IMG-20240716-WA0266_crop_71_compress33.jpg

Kecam Dewan Kehormatan, Hendry Ch Bangun Tetap Jabat Ketua PWI Pusat

🔖 NASIONAL 👤Radar Medan 🕔23:00:35, 16 Jul 2024

RADARMEDAN.COM, JAKARTA - Dewan Pengurus Pusat Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) mengecam beredarnya surat yang diduga tidak legal. Hal tersebut disampaikan Hendry Ch Bangun sesuai denga. Surat Edaran No : 519/PWI/P-LXXXVIII/2024 yang ditandatangani oleh Ketua Umum PWI Pusat Hendry Ch Bangun dan Sekjen Iqbal Irsyad, Selasa 16 Juli 2024. Ketua . . .

Berita Selengkapnya
forensik.jpg

Dokter Forensik: Sempurna Pasaribu Masih Hidup saat Rumah Dibakar

🔖 HUKUM DAN KRIMINAL 👤Radar Medan 🕔10:35:04, 09 Jul 2024

RADARMEDAN.COM - Teka-teki apakah korban Rico Sempurna Pasaribu beserta istrinya, Efprida Boru Ginting, anaknya SP (13), dan cucu LS (3), dibunuh baru dibakar rumahnya, Kamis dinihari (27/6/2024) di Jalan Nibung Surbakti, Kabupaten Tanah Karo, Sumatera Utara (Sumut), terungkap.  Dokter Forensik RS Bhayangkara TK II Medan, dr Ismurizal SpF, . . .

Berita Selengkapnya
kkj.jpg

Diduga Pembunuhan Berencana, Keluarga Rico Pasaribu Jurnalis dari Karo Lapor ke Polda Sumut

🔖 HUKUM DAN KRIMINAL 👤Radar Medan 🕔10:23:44, 09 Jul 2024

RADARMEDAN.COM - Komite Keselamatan Jurnalis (KKJ) mengecam dugaan aksi pembakaran rumah jurnalis Tribrata TV, Rico Sempurna Pasaribu, di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, Kamis (27/6/2024) lalu. Kebakaran itu menewaskan Rico dan tiga anggota keluarganya. Anak korban yang berinisial EP meyakini, kebakaran itu tidak wajar. EP yang didampingi KKJ . . .

Berita Selengkapnya

Berita Utama

Temukan juga kami di

Ikuti kami di facebook, twitter, Google+, Youtube dan dapatkan informasi terbaru dari kami.

Jejak Pendapat

Siapa Calon Gubernur Sumut Pilihan Anda?
  Tidak Ada Pilihan
  Edy Rahmayadi
  Bobby Afif Nasution