Keterangan Gambar : Sat Reskrim Polres Sergai Gelar Rekonstruksi Penembakan yang Tewaskan Seorang Remaja di Depan Gedung Sat Reskrim Polres Sergai. Kamis, 21 November 2024, sekira pukul 10.00 WIB.
RADARMEDAN.COM, SERDANG BEDAGAI - Sat Reskrim Polres Sergai Gelar Rekonstruksi Penembakan yang Tewaskan Seorang Remaja di Depan Gedung Sat Reskrim Polres Sergai. Kamis, 21 November 2024, sekira pukul 10.00 WIB.
Diketahui korban bernama M Alfath Arrisky (MAA), pria berusia 13 tahun merupakan warga dusun II, desa Kota Galuh, kecamatan Perbaungan, Sumatera Utara.
Empat tersangka yang diamankan diantaranya, 1. E J N, 2. M. A A als A, 3. A P als K dan 4. P M S
Setelah pihak kepolisian melakukan pemeriksaan, rekontruksi jalannya perkara tindak pidana perkara tindak pidana Setiap Orang dilarang menempatkan, membiarkan, melakukan, menyuruh melakukan, atau turut serta melakukan kekerasan terhadap anak yang mengakibatkan matinya orang terhadap korban MAA sebagaimana dimaksud pasal 76 C Jo Pasat 80 ayat (1) atau pasal 80 ayat (3) UU No 35 Tahun 2014 tentang perlindungan anak dan atau pasal 338 subs 351 (1), (3) Jo 55, 56 KUHPidana yang terjadi pada hari minggu tanggal 01 September 2024 sekira pukul 04.30 WIB di jl. Lintas medan-Tebing Tinggi atau di depan PKS PTPN IV Adolina tepatnya di Kel.Simpang Tiga Pekan Kec. Perbaungan Kab. Serdang Bedagai.
Adapun rangkaian pelaksanaan rekonstruksi:
- Adegan Ke 1
Pada hari minggu tanggal 1 September 2024, sekitar pukul 04.00 WIB. korban MAA, BN, DW R beserta saksi AB als BORES, RA dan anggota geng motor lainnya yang tergabung dalam geng motor ENTOK berkumpul di Alfamart Simpang Kota Galuh Perbaungan.
- Adegan Ke 2
Setelah berkumpul, kemudian korban bersama dengan para saksi dan anggota geng motor lainnya bergerak menuju titi Sei Ular, untuk tawuran dengan geng motor dari Lubuk Pakam.
- Adegan Ke 3
Korban MAA, BN, DW R beserta saksi AB als BORES, RA dan anggota geng motor lainnya yang tergabung dalam geng motor ENTOK melihat keberadaan geng motor dari Lubuk Pakam dari kejauhan, dikarenakan jumlah yang tidak seimbang, anggota geng motor Lubuk Pakam pergi meninggalkan lokasi tawuran dan berbalik arah ke Pakam.
- Adegan Ke 4
Melihat anggota geng motor lubuk pakam berbalik arah kepakam, korban MAA, BN, DW R beserta saksi AB als BORES, RA dan anggota geng motor lainnya yang tergabung dalam anggota geng motor ENTOK, mengejar anggota geng motor Lubuk Pakam.
- Adegan Ke 5
Sebagian anggota geng motor Lubuk Pakam yang dikejar oleh korban MAA, BN, DW R beserta saksi AB als BORES, RA beserta saksi AZ Als BORES, RA dan anggota geng motor lainnya yang tergabung dalam anggota geng motor ENTOK masuk kedalam Hotel DI.
- Adegan Ke 6
Dikarenakan para pengunjung hotel sudah banyak yang berkeluaran dari dalam kamar, kemudian DW, R bersama dengan RA als WAK LENG, keluar dari dalam lokasi hotel, kembali bergabung dengan anggota geng motor ENTOK yang berada di pinggir jalan.
- Adegan Ke 7
Ketika korban MAA, BN, DW R beserta saksi AB als BORES, RA beserta saksi AZ Als BORES, RA dan anggota geng motor lainnya yang tergabung dalam anggota geng motor ENTOK berada dipinggir jalan tepatnya di seberang jalan Hotel DI, korban dan para saksi melihat S M meletuskan senjata api di depan Hotel deli indah Lubuk Pakam.
- Adegan Ke 8
Melihat adanya letusan senjata api, kemudian korban MAA, BN, DW R beserta saksi AB als BORES, RA beserta saksi AZ Als BORES, RA dan anggota geng motor lainnya, pergi kearah Perbaungan
- Adegan Ke 9
Melihat korban MAA, BN, DW R beserta saksi AB als BORES, RA beserta saksi AZ Als BORES, RA dan anggota geng motor lainnya pergi sambil mengejek-ngejek S M, kemudian S M menyuruh A dan P M S untuk mengambil mobil, mengejar korban dan teman-temannya.
- Adegan Ke 10
Setelah A mengambil mobil, kemudian S M mengajak S D H untuk naik kedalam mobil, yang diikuti oleh A P juga naik kedalam mobil, mengejar korban bersama dengan teman-temannya dengan posisi A (supir), A P (duduk di bangku sebelah supir), S D H (duduk di bangku tengah belakang supir), S M (duduk di bangku tengah belakang A P).
- Adegan Ke 11
Tidak lama setelah A, A P, S D H dan S M pergi mengendarai mobil avanza warna hitam, P M S keluar dari lokasi hotel dengan mengendarai mobil Daihatsu Grand max warna silver, dan diikuti oleh E J N yang juga naik kedalam mobil Grand max warna Silver, untuk pergi kearah perbaungan.
- Adegan Ke 12
Pada saat posisi saksi AB als BORES, RA dan korban MAA, BN dan DWR berada di Jalan raya tepatnya lewat dari titi Sei Ular, tiba-tiba dari sebelah kanan saksi, datang mobil avanza warna hitam, yang dikemudikan oleh A, A P (duduk di bangku sebelah supir), S D H (duduk di bangku tengah belakang supir), S M (duduk di bangku tengah belakang A P) dan S M sempat menodongkan senjata kearah saksi, sembari menyuruh saksi berhenti, dikarenakan saksi merasa takut, kemudian saksi mempelankan laju sepeda motor, dan langsung memutar arah dan menyebrang jalan kearah pasiran, sedangkan korban MAH, BN dan DWR tetap mengarah ke Perbaungan dengan mengendarai sepeda motor Honda vario warna merah.
- Adegan Ke 13
Ketika dijalan raya tepatnya setelah titi sei ular, S M sempat meletuskan senjata api sebanyak 2 kali kearah kebun sawit, dengan maksud menyuruh korban MAH, BN dan DWR bersama anggota geng motor lainnya untuk memberhentikan sepeda motornya.
- Adegan Ke 14
Ketika S M menembakan senjata api yang ketiga kearah kebun sawit, korban MAA, BN dan DWR mengerem sepeda motornya, dan mengambil arah dari sebelah kanan mobil, dengan memakan ketengah jalan,
- Adegan Ke 15
Pada saat korban MAA, BN dan DWR, berada disebelah kanan mobil Avanza warna hitam yang dikemudikan oleh A, S M sempat berkata kepada S D H, dengan mengatakan "LEK DIA KEKANAN", dan S D H menembakan senjata api ke atas sebanyak 1 kali.
- Adegan Ke 16
Pada saat S D H hendak menarik tangannya dari luar jendela kedalam mobil, tiba-tiba senjata api yang dipegang oleh S D H meletus mengenai korban MAH dibagian badan.
- Adegan Ke 17
Setelah korban MAA terkena tembakan, kemudian sepeda motor yang di kendarai oleh korban MAH, DWR dan BN masuk kedalam parit depan pabrik kelapa sawit Adolina
- Adegan Ke 18
Mobil avanza yang dinaiki oleh A, A P, S D H dan S M menghampiri korban di depan pabrik Adolina Perbaungan
- Adegan Ke 19
Pada saat mobil avanza yang dinaiki oleh para pelaku menghampiri ke 3 korban yang terjatuh kedalam parit, DWR langsung berlarian meninggalkan korban MAH dan BN yang berada di dalam parit, dan sempat dikejar oleh A dan S M
- Adegan Ke 20
Ketika korban DWR berhasil ditangkap oleh A, pelaku A sempat memukul bagian perut DWR dengan menggunakan kepalan tangannya sebanyak 1 kali
- Adegan Ke 21
Sedangkan A P ketika turun dari mobil avanza. sempat menendang bagian paha korban BAYU NURDHIAS sebanyak 1 kali.
- Adegan Ke 22
Korban BN memberitahukan kepada A P, bahwa temannya MAH terkena tembakan di badan bagian belakang.
- Adegan Ke 23
Tidak lama kemudian, pelaku E J N dan P M S datang dengan menaiki mobil Daihatsu Grand Max warna silver ke lokasi kejadian
- Adegan Ke 24
S M menyuruh E J N dan P M S untuk membawa korban kerumah sakit.
- Adegan Ke 25
Ketika korban MAA, BN dan DWR dimasukan kedalam mobil, pelaku E J N sempat melakukan pemukulan terhadap korban DWR dibagian wajah sebanyak 2 kali dengan menggunakan tangannya.
- Adegan Ke 26
Pelaku P M S juga sempat melakukan pemukulan terhadap DWR dengan menggunakan kunci roda dibagian lengan belakang sebanyak 2 kali.
- Adegan Ke 27
Selanjutnya ketiga korban diantar oleh E J N dan P M S dengan mengendarai mobil daihatsu Grand Max kerumah sakit Sawit Indah Perbaungan, yang diikuti oleh A dan S D H yang berada di dalam mobil avanza warna hitam.
- Adegan Ke 28
Sesampainya dirumah sakit korban MAH diturunkan oleh E J N dan diterima oleh perawat rumah sakit yang bernama Imam (HM/PE)
TAG : tni--polri,deliserdang-sergai-tebing-tinggi,kriminal