RADARMEDAN.COM, PAKPAK BHARAT - Saat ini Pemerintahan Pakpak Bharat sudah berusia 17 tahun dinilai tidak memelihara rumah adat istiadat hal itu terlihat belum adanya pembangunan Sapo Pakpak oleh Pemkab Pakpak Bharat.
"Perlunya membangun rumah adat tersebut di tengah tengah Kabupaten Pakpak Bharat agar setiap orang yang datang ke Pakpak Bharat dapat mengetahui budaya dan bentuk rumah adat Pakpak,"kata Salahsatu mahasiswa, MB kepada RADARMEDAN.COM, Rabu(8/7/2020).
Menurutnya, pemerintah harus lebih serius untuk menanggapi hal tersebut karena setiap daerah ada adat istiadat yang perlu dijaga karena hal itu merupakan kearifan lokal suatu daerah. Sehingga jika ada warga Pakpak Bharat yang merantau pulang kekampung halamannya mengetahui rumah adat istiadat Pakpak.
"Kalau kita pulang kampung kemana kita harus berteduh sementara rumah adat Pakpak kita pun belum ada. Apalagi ketika orang lain atau suku lain bertanya apa makna simbol yang terdapat dalam rumah adat tersebut sama siapa dia bertanya," katanya.
Saat sekarang ini generasi muda Pakpak sangatlah membutuhkan Sapo Pakpak tersebut agar orang yang bukan suku Pakpak tau bagaimana bentuk dan bangunan rumah Pakpak seutuhnya.
“Hal ini harus ditanggapin serius oleh pemerintahan Kabupaten Pakpak Bharat, karena ini terkait dengan budaya suku Pakpak yang merupakan suku asli kabupaten Pakpak Bharat, "ujarnya.
Kadis Pariwisata dan Kebudayaan Pakpakbharat Bambang Sunarjo Banurea membenarkan jika pembangunan belum dilaksanakan karena keterbatasan anggaran. Namun lahannya sudah ada 2 hektar sementara untuk pembangunan sudah beberapa kali diajukan namun belum bisa terealisasi.
“Memang betul Rumah Adat Pakpak belum ada dibangun Pemkab Pakpak Bharat, tapi lahannya sudah ada luasnya 2 hektar, dan itu sudah beberapa kali diajukan komisi 3, karena keterbatasan anggaran makanya belum dibangun sampai sekarang, "ujarnya. (Mahripat/PR)
TAG : pakpak-bharat,budaya,daerah