Keterangan Gambar : Warga mengeluh kepada Lurah Negerilama Syarifuddin Nasution (kanan) Senin (02/10/2023)
RADARMEDAN.COM, LABUHANBATU - Air Sungai Kalundang diduga tercemar limbah, warga yang tinggal di Lingkungan Titi Panjang Hilir Kelurahan Negerilama, Kecamatan Bilah Hilir Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara mengeluh karena mengalami gatal-gatal.
Air Sungai Kalundang yang mengarah ke Sungai Bilah dan menjadi sumber kebutuhan warga setiap harinya itu kini tidak bisa dimanfaatkan lagi, sebab selain berwarna coklat tua, air Sungai Kelundang saat ini beraroma tidak sedap seperti bau bangkai.
Hal itu diungkapkan sejumlah warga saat ditemui wartawan bersama Lurah Negerilama Syarifuddin Nasution, dipinggiran Sungai Kalundang yang berada persis dibelakang rumah warga, Senin (02/10/2023)
Warga mengaku saat ini seluruh anggota keluarga menderita penyakit kulit yakni mangalami gatal-gatal, hingga terpaksa dimandikan dengan air galon isi ulang.
"Air galon Rp 3 ribu, kalau terus begini mana tahan pak,” ujar Ucok diamini warga lainnya.
Farida, warga lainnya juga memperlihatkan gatal-gatal yang dialaminya kepada Lurah Negerilama, sembari menunjuk kearah hidung dan bibir. Farida menyebut jika gatal-gatal yang dialaminya seperti kurap.
“Hidung, bibir, gatal seperti kurap. Sudah diobati dengan salep tapi tak kunjung sembuh,” ungkapnya.
Warga menyebutkan jika aroma bau bangkai yang keluar dari air Sungai Kalundang tersebut sudah berlangsung sejak dua minggu lalu, hal ini jugalah yang membuat warga hingga kini enggan memanfaatkannya.
Usai mendengarkan keluhan warga, Lurah Negerilama Syarifuddin mengatakan akan menindaklanjuti keluhan warga terkait kondisi yang dialami saat ini guna mencari penyebab sekaligus solusi atas apa yang dialami warga Kelurahan Negerilama itu.
"Hal ini akan kita laporkan ke camat, sembari menelusuri penyebabnya," pungkas Syarifuddin.
Terpisah, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Labuhanbatu Muhammad Safrin, saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp (Wa) Selasa (3/10/2023) pagi, hingga berita ini dikirim ke redaksi belum bersedia meresponnya. (BS)/PE
TAG : labuhan-batu,sekitar-kita,kesehatan