Keterangan Gambar : Medsos Kamaru Tarigan
RADARMEDAN.COM, Merek - Warga Kecamatan Merek merasa kecewa dan tidak adil dalam sistem zonasi penerimaan siswa SMA. Pasalnya Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri belum berdiri dikecamatan Merek, hal ini tentunya memaksa orangtua siswa harus mendaftarkan anakya ke SMA Negeri Tigapanah. Akibat adanya sistem zonasi tersebut membuat anak didik dari kecamatan Merek tertinggal dan tidak tertampung di SMA Negeri Tigapanah, sebab SMA Negeri Tigapanah mendahulukan warga Kecamatan Tigapanah.
"Ini tidak adil, karena SMA Negeri belum ada di Merek. Seharusnya Dinas Pendidikan dan Bupati Tanah Karo memperhatikan ini. Karena masalah pendidikan sangat dibutuhkan oleh masyarakat, kalau ada SMA Negeri disini tidak mungkin orangtua siswa mendaftarkan anaknya ke Tigapanah," ujar salahsatu warga Merek, Raja kepada RADARMEDAN.COM, Jumat(12/7/2019).
Raja juga menambahkan, hal tersebut sangat memprihatinkan karena kecamatan Merek sudah lama berdiri namun sampai saat ini belum ada SMA Negeri, sementara warga Merek sangat membutuhkan sekolah itu. Sementara sekolah swasta saja sudah ada SMA namun pemerintah dinilai tidak memperhatikan kebutuhan masyarakat.
"Kecamatan Merek ini sudah sangat layak berdiri SMA Negeri, memang ada sekolah SMK tapi tidak semua ingin masuk sekolah kejuruan. Ini sangat tidak adil apalagi pemerintah menetapkan adanya zonasi, sementara zonasi Merek masuk kecamatan Tigapanah. Ini sudah keterlaluan karena anak dari kecamatan Merek tidak tertampung lagi di Tigapanah,"ujarnya.
Sementara warga lainnya, Kamaru Tarigan bahkan sudah memposting hal itu dimedia sosialnya berharap ada perhatian dari Dinas Pendidikan Tanah Karo dan Bupati Tanah Karo. Kamaru Tarigan menilai adanya zonasi penerimaan siswa merupakan pembodohan terhadap masyarakat.
"Kemana generasi muda melanjutkan pendidikannya sementara di Kecamatan Merek belum ada SMA Negeri?. Mohon kesimpulannya bapak-bapak yang berilmu tinggi,"ucapnya di media sosialnya.
TAG : tanah-karo,pendidikan