Keterangan Gambar : Bupati Tapteng Bakhtiar Ahmad Sibarani saat memberikan keterangan pers
RADARMEDAN.COM, TAPTENG - Terkait beredarnya pemberitaan dan video singkat mengenai sekelompok pemuda yang melakukan pengrusakan pada sebuah warung yang berada di Jalan AR. Surbakti, Kelurahan Sibuluan Nauli, Kecamatan Pandan, Kabupaten Tapanuli Tengah pada Selasa (26/05/2020) pukul 02.00 dini hari, Bupati Tapanuli Tengah mengungkapkan kepada awak media berdasarkan informasi yang diterima dari masyarakat sekitar pukul 10.00 WIB paginya , bahwa ada masyarakat yang datang ke sebuah warung cafe bermoduskan berjualan tuak namun masyarakat melihat ada wanita disana.
"Setelah kami cek bahwa ini orang sudah berapa kali tempatnya dibongkar, kedua dia pernah bermasalah dengan SAT POL PP beberapa tahun lalu, " ungkap Bakhtiar Ahmad Sibarani, Rabu (27/5/2020).
Bakhtiar Ahmad Sibarani juga mengatakan pemilik warung telah diberikan modal untuk berusaha yang halal, tetapi tetap juga seperti itu.
"Jadi jangan salahkan masyarakat, mereka telah diingatkan masyarakat jam 02.00 sampai jam 03.00 dini hari musik jalan, " katanya.
Bakhtiar Ahmad Sibarani menuturkan jadi terus dihimbau jangan menjadi contoh bagi masyarakat yang begini. Dirinya meminta agar masyarakat juga jangan main hakim sendiri.
"Kami meminta kepada masyarakat jangan main hakim sendiri, silahkan laporkan kepada pihak yang berwajib atau kepada pemerintah setempat, " tuturnya.
Bakhtiar Ahmad Sibarani juga meminta kepada pihak polisi untuk memproses, apabila perempuan - perempuan yang ada didalam video tersebut berasal dari luar kota, apalagi seperti situasi sekarang ini kita lagi dilanda pandemi COVID - 19.
"Ini juga akan kita proses kenapa dia membawa orang seperti ini, kita akan cek KTP mereka semua. Saya telah panggil Lurah dan Sat Pol PP untuk razia kos - kosan yang ada di daerah ini. Jikalau dia menjual perempuan - perempuan, maka dia harus ditangkap, " minta Bakhtiar Ahmad Sibarani.
Bakhtiar Ahmad Sibarani kembali mengatakan tidak boleh ada tempat maksiat di wilayah Tapanuli Tengah, mau siapapun akan dihadapinya.
"Masyarakat mungkin sudah jenuh, sudah diingatkan namun masih juga melawan, masih ada juga musik jam 02.00 sampai jam 03.00 dan ada juga wanita, sudah barang tentu masyarakat keberatan. Cara masyarakat yang salah tidak boleh main hakim sendiri," katanya.
Bakhtiar Ahmad Sibarani juga menerangkan pemilik warung sering melawan saat dilakukan pembubaran di warungnya.
"Pernah kejadian dulu Sat Pol PP dikejar sampai terjadi pukul - pukulan, Sat Pol PP membalas. Saya yakin polisi bijak dalam menyikapi masalah ini, kalau masyarakat yang salah, cek dimana kesalahannya. Saya juga yakin surat izin usahanya tidak ada, karena warung tersebut sudah ditutup, " ungkapnya.
Bakhtiar Ahmad Sibarani menghimbau kepada masyarakat tolong diperhatikan suaminya masing - masing agar tidak pergi ketempat yang dinilai negatif ditengah masyarakat.
"Saya menghimbau kepada istri - istri tolong diperhatikan suaminya mana tau ada di dalam video tersebut, jangan nanti alasan mereka ke laut rupanya mereka ke warung yang begini, "ujarnya. (Hery Manalu /PR).
TAG : tapanuli,daerah