RADARMEDAN.COM, JAKARTA - Malaysia mendukung seruan Presiden Joko Widodo untuk mengadakan konferensi tingkat tinggi (KTT) darurat ASEAN guna mengatasi situasi di Myanmar yang terus memprihatinkan sejak kudeta pada Februari lalu.
Melalui pernyataan pada Jumat (22/3), Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin mengatakan bahwa penggunaan kekerasan yang terus-menerus terhadap warga sipil di Myanmar tidak bisa diterima.
"Hanya melalui diskusi terbuka, tulus, dan jujur, kita dapat meningkatkan peran ASEAN membantu Myanmar mencari jalan keluar dari krisis ini segera," ujar Muhyiddin.
Muhyiddin juga mendesak kepemimpinan militer Myanmar "untuk mengubah arah dan memilih jalan menuju solusi damai."
Reuters melaporkan bahwa Muhyiddin mengutarakan pernyataan itu setelah Jokowi menyatakan akan segera menghubungi Sultan Brunei selaku Ketua ASEAN tahun ini untuk menggelar rapat darurat soal krisis di Myanmar.
Dalam video di Istana Bogor yang dirilis melalui YouTube Setpres, Jokowi mendesak militer Myanmar berhenti menggunakan kekerasan dalam menghadapi demonstran anti-kudeta.
Indonesia, kata Jokowi, juga mendesak agar para pihak terkait menempuh jalur dialog untuk menyelesaikan masalah. Menurutnya, keselamatan dan kesejahteraan rakyat harus menjadi prioritas utama.
"Saya akan segera menelepon Sultan Brunei Darussalam selaku Ketua ASEAN untuk sesegera mungkin menggelar KTT ASEAN untuk mendiskusikan krisis di Myanmar," kata Jokowi.
Ia kemudian berkata, "Dialog, agar rekonsiliasi segera dilakukan untuk memulihkan demokrasi, untuk memulihkan perdamaian, dan untuk memulihkan stabilitas di Myanmar."
Gelombang pemberontakan sipil terhadap junta-militer terus meluas di Myanmar sejak kudeta berlangsung pada 1 Februari lalu. Aparat keamanan pun semakin brutal menindak para demonstran.
Komisi Tinggi HAM Perserikatan Bangsa-Bangsa menyatakan sampai saat ini lebih dari 200 orang tewas dalam bentrokan antara aparat keamanan Myanmar dan pedemo sejak kudeta.
Selain korban tewas, sedikitnya sudah ada 2.400 lebih orang yang ditahan junta militer Myanmar.
(rds/has)/cnnindonesia.com/PE
TAG : internasional