Keterangan Gambar : Ilustrasi (Shutterstock)
RADARMEDAN.COM - India memberikan persetujuan kepada Covaxin, vaksin Corona buatan dalam negeri untuk penggunaan darurat.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Badan Pengawas Obat-obatan India (DCGI) pada Minggu (3/1).
Vaksin buatan Bharat Biotech itu akan bergabung bersama AstraZeneca yang telah disetujui lebih dulu oleh pemerintah untuk program imunisasi India.
Covaxin dikembangkan bersama oleh lembaga pemerintah.
Namun sejauh ini tidak akan diungkapkan hasil kemanjuran dan keamanan vaksin. Sumber yang mengetahui masalah ini mengatakan kepada Reuters efektivitas bisa lebih dari 60 persen dengan dua dosis.
"Tujuan kami adalah menyediakan akses global ke populasi yang paling membutuhkan," kata Chairman Bharat Biotech Krishna Ella dalam sebuah pernyataan.
Covaxin telah menghasilkan data keamanan yang sangat baik dengan respons kekebalan yang kuat terhadap berbagai protein virus.
Bharat Biotech mengatakan telah merekrut 23.000 sukarelawan dari target 26.000 untuk uji coba Covaxin tahap tiga yang saat ini sedang berlangsung. Uji klinis sendiri telah dimulai pada November.
Perdana Menteri Narendra Modi menyambut baik persetujuan vaksin tersebut. Dia menganggapnya sebagai keberhasilan dalam mendorong kemandirian negara.
Meski demikian persetujuan itu menghadapi kritik dari sejumlah pihak. Mereka menganggap langkah itu diambil tanpa mempublikasikan data kemanjuran vaksin.
Anggota parlemen oposisi mempertanyakan kurangnya transparansi.
"Persetujuan itu terlalu dini dan bisa berbahaya," kata anggota parlemen oposisi dan mantan menteri Shashi Tharoor.
"Penggunaannya harus dihindari sampai uji coba penuh selesai. Sementara itu, India dapat memulai dengan vaksin AstraZeneca. (CNN)/PE
TAG : covid19,virus-corona,internasional,kesehatan