Keterangan Gambar : Ilustrasi (Shutterstock)
RADARMEDAN.COM, BOGOR - Tim gabungan Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Bogor telah melaksanakan rapid test antigen kepada 1.200 orang di sepanjang Jalur Puncak Bogor, Jawa Barat.
"Data dengan Dinas Kesehatan itu kurang lebih 1.200 yang sudah kita lakukan rapid test antigen dan ada sejumlah wisatawan positif," kata Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) Kabupaten Bogor Agus Ridho kepada wartawan di Simpang Gadog, Megamendung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (2/1/2021).
Dari jumlah itu, sebut Agus, 22 wisatawan terkonfirmasi positif Covid-19 dan 2 di antaranya merupakan Warga Negara Asing (WNA) asal Negara Yaman, Jazirah Arab.
Dua wisatawan dari negara Arab ini, kata Agus, tinggal di Jakarta dan hendak berlibur ke kawasan berhawa dingin Puncak Bogor.
"Iya ada warga negara asing dari Yaman yang positif Covid-19, sebanyak dua orang. Mereka kebetulan mau berkunjung untuk liburan ke Puncak," ujar dia.
Terhadap dua warga dari Yaman tersebut, pihaknya langsung meminta untuk tidak melanjutkan perjalanan dan liburan ke Puncak Bogor.
Tim Satgas Covid-19 Kabupaten Bogor yang terdiri dari TNI/Polri dan SatpolPP kemudian meminta dua warga negara Yaman itu putar balik ke rumah mereka di Jakarta untuk isolasi mandiri.
Agus mengatakan bahwa pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Jakarta sesuai data by name by address.
Dihubungi terpisah, Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan pada Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor, dr Kusnadi membenarkan kabar tentang dua WNA asal Yaman terkonfirmasi positif Covid-19.
Dia mengatakan, sejauh ini sudah ada 1.200 alat rapid test antigen yang telah digunakan di Puncak Bogor dengan 22 hasil di antaranya positif Covid-19.
Jumlah 1.200 itu, ujar Kusnadi, merupakan data kumulatif sejak layanan rapid antigen dibuka pada 24 Desember 2020 hingga 2 Januari 2021. Bahkan kemungkinan akan terus berlanjut.
"Oh iya itu (warga negara Yaman positif Covid-19) yang tanggal 27 Desember 2020," kata Kusnadi membenarkan kepada Kompas.com.
Dia menyebut bahwa dua warga Yaman itu merupakan pasangan suami istri yang ingin berlibur ke Puncak Bogor.
Terlebih kawasan berhawa dingin yang terdiri dari tiga kecamatan yakni Ciawi Cisarua dan Megamendung itu juga dihuni orang Arab.
Kendati demikian, Kusnadi enggan menyebut nama warga dari Yaman tersebut ketika ditanya lebih detail.
"Ya keduanya suami istri. Tentu pada dasarnya siapa pun (warga Yaman) yang hasil rapid antigen positif Covid-19, remondasinya ya putar balik (ke tempat asalnya)," jelas Kusnadi.
Hingga data diperbarui Jumat (1/1/2021) malam, jumlah pasien atau kasus Covid-19 di Kabupaten Bogor mencapai 5.356 orang dengan rincian kasus Covid-19 aktif sebanyak 776 orang terinfeksi.
Sedangkan angka kasus sembuh sebanyak 4.501, kemudian ada 73 kasus yang dilaporkan meninggal dunia.
Sementara itu, untuk jumlah zona merah Covid-19 di Kabupaten Bogor masih terbilang banyak.
Hingga data saat ini, ada 36 dari 40 kecamatan di Kabupaten Bogor berstatus zona merah termasuk Kawasan Puncak Bogor, kemudian empat kecamatan lainnya zona oranye atau zona risiko sedang, dan nihil zona hijau atau zona aman.
(Kompas)/PE
TAG : covid19,virus-corona,internasional,nasional,kesehatan