Keterangan Gambar : Jawari Hasugian, salah satu mahasiswa asal Singgabur kabupaten Pakpak Bharat mengubah sampah jadi perabot menarik (18/10) Foto : Istimewa
RADARMEDAN.COM, PAKPAK BHARAT - Sejak pandemi COVID-19 enam bulan lalu, proses belajar mengajar beralih ke daring. Namun hal itu tak berarti membuat para mahasiswa tidak bisa mengembangkan kreativitas
Jawari Hasugian, salah satu mahasiswa asal Singgabur kabupaten Pakpak Bharat yang sedang menjalani semester 3 fakultas hukum di salah satu universistas swasta di Medan ini memilih tidak pulang kampung tetap berada di Medan dan membuat kreativitas dari barang bekas menjadi barang yang bernilai jual tinggi.
Saat RADARMEDAN.COM Mengkonfirmasi pada hari Minggu 18 Oktober 2020 dan langsung mewawancarai mahasiswa tersebut, ide ini muncul berawal dari adanya TPS bekesting dan kayu dari Proyek yang digunakan Oleh PT. OKT (Orang Kaya Tua) yang kebetulan berada di dekat tempat tinggalnya.
Namun siapa sangka pemuda yang akrab di sapa Jewe ini mampu mengolah barang bekas mejadi barang yang bernilai tinggi
"Saya sangat tertarik mengolah sampah dari proyek ini karna melihat barang yang datang dari proyek masih layak dimanfaatkan, tentu di proyek besar itu triplek maupun kayu yang di gunakan itukan harus yang berkualitas,tripleknya tebal dan kayunyapun pilihan, meskipun bekas kualitasnya masih okelah,"jelas Jawary Hasugian kepada RADARMEDAN.COM.
Jawary berusaha mengolah sampah-sampah proyek seperti triplek dan kayu menjadi barang-barang kreasi minimalis.
Dalam pengolahannya mahasiwa ini tentu saja memilih barang yang masih berkualitas.
Pengolahan dan alat yang digunakan pun untuk pembuatan furniture ini mulai dari perakitan, pengamplasan, dempul dan pengecetan, produk yang di buat pun beragam mulai dari rak bunga, rak sepatu, rak dinding(shelf),meja belajar dan produk lainnya.
Untuk memasarkan produknya mulanya ia tawarkan kepada warga di sekitar tempat tinggalnya di jalan Pintu air IV Simalingkar B Kota Medan. Namun saat ini ia juga ingin memulai menawarkan produknya melalui akun media sosialnya di instagram @Okt_craft
Usahanya terus mengalami peningkatan, sehingga saat ini ia juga telah di bantu dua orang karyawan.
Dalam beberapa bulan ini diperkirakan ia telah mampu menjual berbagai produk hingga omset penjualan telah mencapai puluhan juta rupiah.
Meskipun Pemuda berusia 20 tahun ini tidak ada latar belakang di bidang meubel/furniture, ia tetap berusaha dan akan terus memproduksi barang -barang tersebut dengan desain yang lebih menarik dan modern.
"Dalam hal ini masih banyak kendala yang dia alami seperti tenaga kerja yang lebih ahli, alat yang masih terbatas, namun walupun pun demikian kita tetap membuat produk seoptimal mungkin dan semoga bermanfaat bagi masyarakat,"pungkas Jewe.
Mahripat berutu/PE
TAG : pakpak-bharat,sekitar-kita,ekonomi