RADARMEDAN.COM - Sebanyak lima kabupaten/kota di Sumatera Utara (Sumut) menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 3, pada masa perpanjangan PPKM hingga 28 Februari 2022.
Berdasarkan Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 11 TAHUN 2022 tanggal 14 Februari, kelima kabupaten/lota tersebut yakni, Kabupaten Nias, Kabupaten Langkat, Kota Medan, Kota Pematangsiantar, dan Kota Gunungsitoli.
Sekretaris Dinas Kesehatan Sumut, Aris Yudhariansyah mengatakan, dengan naiknya status level PPKM di lima daerah tersebut, maka saat ini hanya terdapat 12 kabupaten/kota yang tetap bertahan di level 1.
"Untuk level 2 ada 16 kabupaten/kota," kata Aris, di Medan, Selasa (15/2/2022).
Ia mengungkapkan, untuk 12 kabupaten/kota yang berada di level 1, adalah Kabupaten Tapanuli Tengah, Kabupaten Tapanuli Selatan, Kabupaten Deliserdang, Kabupaten Simalungun, Kabupaten Asahan, Kabupaten Dairi, Kabupaten Mandailing Natal, Kabupaten Serdangbedagai, Kabupaten Batubara, Kabupaten Labuhanbatu Utara, Kota Binjai, dan Kota Tebingtinggi.
Sementara untuk 16 kabupaten/kota yang berada di level 2, masing-masing adalah Kabupaten Tapanuli Utara, Kabupaten Karo, Kabupaten Labuhanbatu, Kabupaten Toba, Kabupaten Nias Selatan, Kabupaten Pakpak Bharat, Kabupaten Humbang Hasundutan, dan Kabupaten Samosir. Kemudian Kabupaten Padang Lawas Utara, Kabupaten Padang Lawas, Kabupaten Labuhanbatu Selatan, Kabupaten Nias Utara, Kabupaten Nias Barat, Kota Sibolga, Kota Tanjungbalai, dan Kota Padangsidimpuan.
Dikatakan Aris, khusus untuk daerah level 3, maka sesuai dengan Imendagri tersebut, pelaksanaan pembelajaran di satuan pendidikan tetap dapat dilakukan melalui pembelajaran tatap muka terbatas dan/atau pembelajaran jarak jauh berdasarkan Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Menteri Agama, Menteri Kesehatan dan Menteri Dalam Negeri.
"Kemudian pelaksanaan kegiatan pada sektor non esensial diberlakukan 50% maksimal staf WFO dengan protokol kesehatan secara ketat. Namun apabila ditemukan klaster penyebaranCovid-19, maka sektor yang bersangkutan ditutup selama lima hari," ujarnya. (KBRN)/PE
TAG : covid19,sumut,kesehatan