RADARMEDAN.COM-Wafatnya Dody Sumanto alias Dika juga menambah beban dan duka bagi sang istri dan keluarga korban. Pasalnya sang istri, Rusliani Simatupang (36) warga Jalan Sidomulyo, Gang Seriti, Percut Sei Tuan, Deli Serdang, Kota Medan, kini harus menghidupi kedua anaknya seorang diri.
Sepeninggalan sang suami, ia pun mengaku bingung dalam menanggung beban ekonomi guna kehidupan dan pendidikan anaknya yang masih kecil.
“Sekarang saya harus menghidupi dua orang anak kami seorang diri. Anak saya yang kecil masih berusia 3 tahun, tapi yang paling besar sudah kelas 2 SD (11 tahun),” tuturnya sedih, saat menghadiri pemaparan kasus pembunuhan suaminya yang dilakukan tersangka, Anjar di halaman Mapolrestabes Medan, Kamis (9/7/2020) sore.
Padahal selama ini, dia dan kedua anaknya hanya bertopang dari gaji yang diperoleh sang suami.
“Suami saya kerjanya sebagai kernet bangunan. Terakhir kerja di rumah orangtua pelaku (Nurdiana Dalimunthe). Disitulah dia dibunuh dengan cara dicangkul kepalanya oleh anak pemilik rumah (Anjar),” terangnya.
Kabar duka pertama sekali diketahui wanita beranak dua itu setelah menerima laporan dari warga di lokasi kejadian. “Saya pertamanya gak tau, kemudian ada orang yang datang memberitahukan bahwa suami saya dicangkul oleh si Anjar anak pemilik rumah,” ungkapnya.
Saat itu, ibu rumah tangga ini bergegas ke lokasi. Dilihatnya sang suami sudah tergeletak bersimbah darah. “Saya histeris dan kebingungan. Saya gak kenal dia (Anjar), tapi kenapa dia tega membunuh suami saya,” urainya sedih.
Atas kejadian itu, ia pun berharap sekiranya pihak berwajib dapat menghukum pelaku seberat-beratnya.
“Saya berharap pelaku dihukum seberat-beratnya dan kalau bisa sama seperti yang dialami suami saya yaitu dihukum mati,” pintanya yang juga diamini abang kandung korban, Bambang Darmanto (46).
Sementara itu, Anjar (27) tersangka pembunuhan Dodi Sumanto alias Dika ketika ditanyai wartawan, sempat menampik pembunuhan itu. Pria yang sebelumnya memiliki riwayat sebagai pecandu narkoba ini tak mengaku.
“Bukan aku yang bunuh itu. Bukan..aku gak tau,” kata pria yang memiliki tato bergambar bintang di lehernya.
Namun begitu dihadapkan dalam pemaparan kasusnya dan ketika ditanyai polisi, dirinya mengaku telah membunuh korban menggunakan cangkul.
“Dua kali saya cangkul kepalanya pak,” sebut pelaku menjawab pertanyaan Kapolrestabes Medan.
Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Riko Sunarko, SIK MSI menjelaskan bahwa motif tersangka Anjar melakukan pembunuhan terhadap Dodi Sumanto karena sakit hati.
“Jadi, menurut pemeriksaan awal terhadap tersangka, selama ini korban merasa sakit hati. Korban dianggap sering mengolok-olok pelaku,” jelasnya.
Atas kondisi pelaku (Anjar) yang sempat diisukan mengalami gangguan kejiwaan akibat penyalahgunaan narkoba jenis sabu dan diakui pernah direhap karena pecandu narkoba, polisi akan memeriksa kejiwaannya.
“Terhadap pelaku akan kita lakukan proses kejiwaan,” pungkas Kapolrestabes Medan. (Rio-RM/PR )
TAG : kriminal,hukum