RADARMEDAN.COM - Wali Kota Medan Bobby Nasution menjadi narasumber dalam seminar yang digelar secara virtual oleh Yayasan Tunas Nusa Lestari, Selasa (31/8). Dalam Seminar yang bertemakan Medan dan Pandemi dalam jejaring Global di Semenanjung Malaka ini Bobby Nasution memaparkan Visi Misi dan 5 Program Prioritas Kota Medan.
Dipandu oleh moderator Teti Armiaty Argo, KK Perencanaan Wilayah dan Perdesaan SAPPK ITB, Bobby Nasution menjelaskan bahwa dengan Visi kota Medan Terwujudnya Masyarakat Kota Medan yang berkah, maju dan kondusif, Pemko Medan memiliki 5 program prioritas yakni Peningkatan layanan kesehatan, khususnya saat ini yang menjadi fokus adalah menurunkan angka penyebaran Covid-19 termasuk pelaksanaan Vaksinasi.
Selain itu Peningkatan Kualitas Infrastruktur Jalan.
"Saat ini BOR di Kota Medan sudah turun ke angka 63 Persen. Penanganan Covid-19 lainnya yang dilakukan Pemko Medan adalah penyediaan tempat isolasi. Selain di rumah sakit kita juga menyediakan tempat Isolasi lainnya yakni di eks Hotel Soechi, Gedung P4TK dan isolasi terapung KM Bukit Raya di Belawan. Untuk Vaksinasi saya akui saat ini masih minim, karena jumlah vaksin yang tersedia sangat terbatas. Namun Pemko Medan berkomitmen vaksin terus dilakukan secara masif sampai tingkat Lingkungan," jelas Bobby Nasution.
Selanjutnya Bobby Nasution menjelaskan program prioritas lainnya adalah penanganan banjir dan penanganan Kebersihan. Selain itu juga penanganan kawasan Kota Lama Kesawan dengan brand The Kitchen of Asia yang berarti dapur yang saat ini tidak lagi tertutup, namun menjadi sebuah "entertainment", dimana kedepannya diharapkan masing-masing etnis menceritakan kuliner kekhasannya. Artinya ini salah satu upaya Pemko Medan untuk mempertahankan keberagaman dan kerukunan dengan menghadirkan kuliner oleh pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di kawasan kota tua Kesawan City Walk.
"Terkait penanganan banjir, Pemko Medan saat ini sudah berkoordinasi dan berkolaborasi dengan BWSS dan Kementerian PUPR untuk menormalisasi sungai. Sebab banjir di kota Medan ini disebabkan karena sungai yang ada khusus Sungai Bedera, Sungai Deli dan Sungai Babura tidak mampu menampung debit air saat itensitas hujan tinggi. Apalagi saat hujan turun di hulu Air yang turun ke kota Medan membuat banjir di sejumlah wilayah khususi di pinggiran sungai. Kami juga telah menganggarkan untuk pembebasan lahan dan juga telah meminta agar dapat memanfaatkan kanal yang ada di Medan Johor," jelas Bobby Nasution dalam paparannya.
Kemudian Bobby Nasution menjelaskan Pemko Medan juga memiliki mitigasi terhadap bencana alam lainnya seperti Angin puting beliung dimana berdasarkan Pusdalops BPBD bencana alam yang dipicu cuaca ekstrim banyak terjadi di Kecamatan yang ada di Medan Utara. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan mensosialisasikan kepada masyarakat, memangkas ranting dan menebang pohon besar yang sudah rapuh serta menyiapkan lokasi aman untuk mengungsi.
"Mitigasi bencana di Kota Medan terus dilakukan secara masif dengan kolaborasi antar OPD. Selain itu juga melibatkan masyarakat karena tidak akan terlaksana dengan baik jika tidak ada peran masyarakat. Artinya kesatuan ini dapat terwujud dengan terjalinnya kerjasama yang baik Antar Pemerintah Kota Medan dan seluruh masyarakat Untuk mencapai pembangunan yang sejahtera membawa berkah," ungkap Bobby Nasution.
Usai Wali Kota Medan menyampaikan paparnya, seminar ini dilanjutkan dengan paparan narasumber lainnya yakni Dr. Selly Riawanti, Dosen Program Studi Antropologi FISIP Universitas Padjajaran.(hms)/PE
TAG : metropolitan,medan