RADARMEDAN.COM, Batam - Untuk menambah wawasan dan pengetahuan dalam mendidik anak sekolah minggu, guru Sekolah Minggu Gereja Kristen Protestan Simalungun (GKPS) mendapat pelatihan selama tiga hari (22-24) di hotel Golden View, Batam, Kepulauan Riau, Sabtu(23/3/2019). Sekretaris Jenderal GKPS, Pdt.DR. Paul Ulrich Munthe sebelum acara menyampaikan kata sambutan, agar pelayanan terhadap anak senantiasa berkesunambungan, terarah dan semakin berkualitas .
Kemandirian para Guru Sekolah Minggu dalam bertheologia sangat dibutuhkan dalam kapasitasnya selaku ujung tombak pemberitaan injil kepada Anak Sekolah Minggu untuk menghasilkan generasi GKPS yang kokoh, teguh, berakar dan berbuah didalam pengetahuan akan Kristus yang pada gilirannya akan bisa menghasilkan, berkembang, bertumbuh degan baik dan tangguh dalam menghadapi perkembangan zaman. "Mari ikuti pembinaan ini agar semakin bertumbuh generasi kita yang takut akan firman Tuhan dan mampu menghadapi perkembangan zaman yang semakin maju," ujarnya.
Dalam acara tersebut narasumber, Heny Handjaya SE MTh dan Pdt Oklin Jovalina Tarigan memberikan pemaparan tentang teknik konseling anak di sekolah Minggu. Heny juga menyampaikan mendidik anak Sekolah Minggu bukan hanya sekedar bernyanyi dan mendengarkan pujian namun guru Sekolah Minggu juga harus bisa menjadi sahabat dari anak Sekolah Minggu. "Guru Sekolah Minggu harus mampu menjadi pendengar dan menjadi jembatan serta dapat membimbing anak melakukan hal yang terbaik dalam kehidupan sehari-hari," ujar narasumber. Mendengar anak, berarti guru Sekolah Minggu harus bisa memperhatikan apa yang disampaikan selama percakapan berlangsung mulai dari tingkahlaku anak dan sikapnya saat berbicara. Selain itu ada beberapa type anak yang sering dijumpai saat Sekolah Minggu berjalan, seperti anak yang pemalu, pendiam dan tidak suka menjadi anak yang diperhatikan. " Mendengar bukan hanya masalah percakapan namun dari ekspresi dan gaya bicara dan bahasa tubuh mereka.
Berhati-hatilah dalam memberikan respon, cukup dengan bahasa tubuh yang anda sampaikan maka si anak akan memahaminya," katanya. Heny juga membeberkan beberapa tips untuk mendapatkan informasi dari anak yang dilayani oleh guru Sekolah Minggu. Menjadi pendengar yang baik dan jangan menyela ketika anak ingin menyampaikan sesuatu, ketika anak ingin menyampaikan kekhawatirannya jangan langsung menyela dan memberikan saran. " Bagi anak lebih suka kita sebagai pendengar. Biarkan dia menyelesaikan apa yang akan disampaikan, jangan langsung menyela nanti apa yang akan disampaikannya tidak tercapai, ini hal yang penting bagi kita sebagai pelayan anak di sekolah minggu," ungkapnya. Dalam menjalankan aktifitas sebagai guru perlu memahami karakter dari anak Sekolah Minggu seperti, anak hanya menganggukkan kepala, sering memalingkan wajah kearah lain, anak menggigit bibir bawah gemetar, anak mengeluarkan suara keras dan kasar, berkata dengan suara monoton, anak menahan suara dengan ragu-ragu, anak hanya mengangkat bahu, anak meremas tangannya, anak memegang kursi erat-erat, anak menggoyangkan kakinya secara terus-menerus. "Ini adalah mengenali bahasa tubuh anak saat berbicara.
Sebagai guru Sekolah Minggu hal ini wajib kita perhatikan agar kita memahami karakter dari si anak tersebut," ujarnya. Selain sebagai pendengar, guru Sekolah Minggu juga harus bisa membimbing anak dengan pendekatan yang lembut, tidak marah ketika si anak tidak melaksanakan nasehat yang diberikan,kuasai apa yang dibicarakan, jadilah orang yang dipercayai oleh anak, dalam memberikan nasehat sedikit demi sedikit tidak langsung sekaligus seperti ceramah. "Hormati pendapat anak, dalam menyampaikan sesuatu jangan berbelit gunakan bahasa yang mudah dipahami oleh anak. Cara menyampaikan penuh kasih agar perilaku anak berubah mengarah kepada yang baik," katanya. Sementara, Pdt Oklin Jovalina Tarigan menyampaikan materi lagu pujian dan kreativitas guru Sekolah Minggu.
Guru Sekolah Minggu lebih jeli dan harus menguasai lagu pujian. Selain itu pelaksanaan ibadah bukan hanya saat kebaktian namun agar anak bisa menjadi totalitas sehari-hari. "Berikan kreasi saat menyanyikan lagu pujian dengan bentuk tepuk tangan, gerakan dan kreasi bersahut-sahutan. Jelaskan arti lagu dan perhatikan posisi anak saat menyanyi karena lagu pujian bukan dinyanyikan sesuka hati namun sesuai dengan thema dan firman Tuhan yang disampaikan," ujarnya. Salahsatu peserta guru sekolah minggu GKPS Maranatha Medan, Sorma Purba mengatakan, kegiatan tersebut sangat bermanfaat bagi guru sekolah minggu. Dimana banyak hal baru yang disampaikan oleh narasumber sebagai bekal dalam mendidik anak sekolah minggu kedepannya. " Banyak hal yang baru kami peroleh, memang selama ini sebagian sudah sering kita laksanakan namun teknis masih banyak yang perlu kami pelajari," katanya. Sorma juga menyampaikan, pembinaan yang dilakukan oleh GKPS dalam menyegarkan dalam tata cara mendidik anak sekolah minggu memang perlu diterapkan agar semakin dalamnya pengetahuan para guru sekolah minggu. "Semakin banyak hal yang kita pahami dalam pembinaan ini, semakin segar juga dalam memberikan pemahaman kepada anak sekolah minggu, semakin baik lagi kedepannya inilah harapan kami," ujarnya.
TAG : pendidikan,nasional