Keterangan Gambar : Bupati Karo Terkelin Brahmana bersama OPD terkait meninjau jembatan yang rusak karena terjangan lahar dingin Gunung Sinabung
RADARMEDAN.COM,KARO-Bupati karo Terkelin Brahmana didampingi camat Tiga Nderket Sukur Brahmana, Kabid Cipta Marga, Hendra Mitcon Purba Kabid Logistik BPBD Natanael perangin Angin, Pj Kades Kutambaru Daud Perangin angin, Sekdes Sukatendel Rahmad Perangin Angin, meninjau jembatan rusak akibat terjangan pasca lahar dingin Gunung Sinabung, Senin (27/4/2020) pukul 15.30 WIB.
Disela peninjauan tersebut, Pj Kades Kutambaru Daud Perangin angin menyampaikan, bahwa saat ini warganya cemas melewati jembatan tersebut, sebab jembatan ini kondisinya sudah berlubang dan terkikis akibat gerosan dan terjangan pasca lahar dingin Sinabung, Kamis (23/4/2020) lalu dan sisi tembok pembatas, terlihat lubang menganga sangat besar, tentu ini dikhawatirkan dapat menyebabkan ambruknya jembatan.
"Warga disini khawatir jika melalui jembatan yang rusak akibat terjangan lahar dingin Gunung Sinabung ini. Apalagi ada lubang yang menganga takut ambruk jembatannya," kata Daud.
Menurut Daud, antisipasi penanganan ini sangat perlu, apabila ada susulan lahar dingin berikutnya. Jembatan ini dapat bertahan jika sudah diperbaiki, jika tidak, warga khawatir akan memakan korban.
" Jika ada susulan lahar dingin kita takut sampai ada jatuh korban jika jembatan tidak diperbaiki, jadi tentu ini tidak kita inginkan,"katanya.
Sambungnya, pada prinsipnya warga bersama siap untuk mengerjakan melalui Padat karya dengan dana desa, jika pemkab karo mengizinkan sesuai aturan yang ada, agar program padat karya terlaksana.
Menanggapi hal itu, Bupati Karo Terkelin Brahmana mengatakan, kepada Dinas PUPR, agar dalam waktu dekat ini, segera buatkan DED (desain engenering detail) dan serahkan kepada camat dan Pj Kades.
"Untuk biaya perbaikan, saya sependapat dengan Pj Kades gunakan program Padat Karya. Sebab menilik lokasi tersebut, alat berat mesin sulit bekerja, jadi lebih cocok digunakan tenaga gotong royong, melalui program padat karya,"ujarnya.
Menyikapi masalah anggaran desa, menurut Terkelin tidak masalah, sebab sudah konsultasikan dengan Dinas DPMD. Aturan diperbolehkan walaupun situasi saat ini Covid-19, yang terpenting persen pekerjaan tidak semuanya dibebankan.
"Sisanya, agar pihak perangkat desa Kuta mbaru, buatkan surat kepada BPBD Karo, jelaskan poin yang belum dapat tertampung dalam program padat karya, agar pekerjaan dapat ditindaklanjuti," ungkap Terkelin.
Dikesempatan yang sama, Natanael perangin Angin mengatakan, pihaknya siap menindaklanjuti kegiatan setelah program padat karya dilaksanakan dalam perbaikan Jembatan.
" Kuncinya, ada surat susulan kepada pihak BPBD, maka progres yang belum tercapai oleh program padat karya, akan kita lanjutkan," jelasnya(RT/RM/PR )
TAG : karo,daerah