RADARMEDAN.COM - Polda Sumut melalui Ditreskrimsus gelar konferensi pers dugaan tindak pidana pengangkutan dan niaga BBM diduga jenis solar tanpa izin usaha pengangkutan dan izin usaha niaga di depan kantor Ditreskrimsus Polda Sumut, Kamis (12/3).
Dalam rilisnya bahwa pada hari Sabtu tanggal 29 Februari 2020, Tim Penyidik Subdit IV Ditreskrimsus Polda Sumut menerima informasi tentang adanya 1 (satu) unit truck Mitsubhisi Colt Diesel Nomor Pelisi BL 8595 Y yang diduga mengangkut BBM jenis Solar tanpa izin dari Kec Peusangan, Kab Bireun, Provinsi Aceh menuju Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara.
Selanjutnya pada hari Sabtu tanggal 29 Februari 2010 sekira Pukul 04.00 WIB Tim yang dipimpin oleh Kompol Waiman selaku Kanit 2 Subdit IV Ditreskrimsus Polda Sumut melakukan pemantauan di jalur Lintas Medan–Prov Aceh terhadap truck BL 8595 Y yang diduga mengangkut BBM jenis solar. Sekira Pukul 06.30 WIB truck Nomor Polisi BL 8595 Y terpantau melintas dijalan Lintas Binjai-Aceh dan mengarah ke Jalan Megawati Kota Binjai.
Kemudian Team mengikuti Truck BL 8595 Y tersebut, dan saat truck memasuki jalur pintu gerbang Tol Megawati team mendahului Trcuk, dan setelah Truck BL 8595 Y melewati Pintu Masuk Tol Megawati langsung di diberhentikan oleh Team, dan supir truck menghentikan trucknya dipinggir jalur Tol, Kompol Waiman beserta anggota memeriksa identias supir truck beserta kernetnya dan memeriksa muatan truck BL 8595 Y tersebut.
Pengakuan supir Trcuk BL 8595 Y, bahwa yang diangkutnya adalah Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar sebanyak 48 (Empat puluh delapan) drum, setiap drum berisikan 200 (dua ratus) liter atau sebanyak 9600 (sembilan ribu enam ratus) liter, yang diangkut dari Desa Alu Puno, Kec. Peusangan, Kab. Bireun, Provinsi Aceh, dengan tujuan ke penampung di Kec. Medan Marelan, Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara. Pengangkutan BBM jenis solar tersebut diangkut tidak dilengkapi Surat Izin Pengangkutan dan Surat Izin Niaga. Berdasarkan hasil dari pemeriksaan terhadap M (supir truck BL 8595 Y) menerangkan bahwa Bahan Bakar Minyak (BBM) yang diduga jenis solar tersebut berasal dari hasil penambang minyak bumi secara tradisional yang juga diolah menjadi Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar yang dilakukan masyarakat Desa Alu Puno, Kec. Peusangan, Kab. Bireun, Provinsi Aceh. Diketahui selaku pemilik BBM jenis solar yang diangkut Truck BL 8595 Y berinisial Y, umur 28 tahun, pekerjaan Wiraswasta, alamat Dusun Tgk. Keujruen, Desa Blang Seupeung, Kec. Jeumpa, Kab. Bireun, Provinsi Aceh. Selanjutnya terhadap Truck BL 8595 Y yang bermuatan BBM jenis solar sebanyak 48 (empat puluh) delapan) drum atau sebanyak 9600 (sembilan ribu enam ratus) liter, sisita untuk proses Penyelidikan dan Penyidikan.
Pelaku yang berhasil diamankan : M, umur 35 tahun, Pekerjaan Wiraswasta / Supir truck BL 8595 Y, alamat Desa Blang Seupang, Kec. Bireun, Provinsi Aceh (Tidak dilakukan penahanan).
Adapun Barang Bukti yang diamankan pihak kepolisian:
– 1 (satu) unit Truck Merk Mistubishi Type Canter warna kuning Nomor Polisi BL 8595 Y;
– 3 (tiga) lembar salinan bon faktur warna kuning;
– 48 (empat puluh delapan) Drum berisikan BBM Jenis Solar;
– 1 (satu) buah buku uji berkala kenderaan bermotor.
Atas perbuatan tersangka sebagaimana diatur dan diancam melanggar Pasal 53 huruf b dan huruf d Undang Undang RI Nomor 22 tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi.
a. Isi Pasal 53 huruf b : Setiap orang yang melakukan pengangkutan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 tanpa Izin Usaha Pengangkutan dipidana dengan Pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun dan denda paling tinggi Rp 40.000.000.000,- (Empat puluh milyar rupiah).
b. Isi Pasal 53 huruf d: Setiap orang yang melakukan Niaga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 tanpa Izin Usaha Niaga dipidana dengan Pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan denda paling tinggi Rp 30.000.000.000.- (tiga puluh milyar rupiah).(Rio-RM)/PE
TAG : kriminal,hukum