Keterangan Gambar : Wakil Bupati Sarlandy Hutabarat, SH, MM didampingi Asisten Pemerintahan dan Kesra Parsaoran Hutagalung memimpin Rapat Koordinasi Konvergensi Percepatan Penanggulangan Stunting
RADARMEDAN.COM, TAPUT - Wakil Bupati Sarlandy Hutabarat, SH, MM didampingi Asisten Pemerintahan dan Kesra Parsaoran Hutagalung memimpin Rapat Koordinasi Konvergensi Percepatan Penanggulangan Stunting di Kabupaten Tapanuli Utara, Selasa (11/5/2021) di Aula Martua Kantor Bupati Taput, Tarutung.
Wakil Bupati dalam arahannya mengatakan, program nasional ini menjadi salah satu prioritas, tahun ini yang menjadi lokasi fokus (lokus) di Tapanuli Utara pada 15 desa di 8 kecamatan dan tahun 2022 ada 23 desa.
" Kita harus menekan angka stunting hingga seminimal mungkin atu bahkan hingga 0 kasus, "katanya.
Sarlandy Hutabarat mengatakan, selain sebagai evaluasi terhadap pelaksanaan penanganan dan penanggulangan selama tahun 2021 yang sedang berjalan. Dalam rapat ini juga membahas Analisis situasi program dalam penanggulangan stunting dan rencana aksi 2 pada tahun 2022.
"Rapat ini sebagai evaluasi tindak lanjut apa yang telah dilakukan setiap anggota tim sesuai kesimpulan rapat pada bulan Pebruari lalu. Program penanggulangan stunting ini harus terpadu dan berkelanjutan karena ini salah satu skala prioritas kita," ujar dia.
" Semua tim ini harus selalu melakukan koordinasi. Saya minta langkah konkrit secara menyeluruh dan terpadu seperti pembenahan kondisi lingkungan tempat tinggal, pemberian pemahaman masyarakat apa itu stunting, apa penyebab dan cara mengatasinya, edukasi perbaikan pola makan dan pola hidup. Penyampaian edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat mulai dari remaja, calon penganten hingga masyarakat pasangan usia subur,"jelas Wabup.
Dalam akhir arahannya wabup menegaskan pada instansi terkait agar tetap memberikan vitamin penambah darah dan mengedukasi masyarakat agar tetap mengalakan tanaman obat keluargà.
"Kita tetap melanjutkan pemberian tablet vitamin penambah darah dan Vitamin A kepada masyarakat. Kita ajak masyarakat atau keluarga penderita untuk bertanam hortikultura, tanaman obat keluarga (toga) dan juga beternak, selain nilai ekonomis juga mampu untuk meningkatkan gizi dan kesehatan masyarakat. Pekarangan sekolah dan rumah harus lebih produktif untuk mendukung upaya pencegahan stunting ini. Pemerintah akan membantu menyediakan bibit tanaman, ternak dan ikan tersebut.
"Susun roadmap untuk tahun 2021 pada 15 desa lokus ini. Kita akan bekerja sama dengan pihak sekolah dan pemerintah desa termasuk dukungan APB-Des,"tegas wakil Bupati.(DN/PR )
TAG : samosir-toba-taput-humbahas