RADARMEDAN.COM, TANJUNG KASAU – Para Direksi PT Perkebunan Sumatera Utara (PT PSU), yang baru terpilih diminta segera melakukan pembenahan dan evaluasi secara menyeluruh di perusahaan yang merupakan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pemerintah Proinsi (Pemprov) Sumut tersebut.
Hal ini ia sampaikan Wakil Gubernur (Wagub) Sumatera Utara (Sumut) Musa Rajekshah saat melakukan kunjungan ke Pabrik Minyak Kelapa Sawit (PMKS) Tanjung Kasau, Sabtu (21/9). "Saat ini kita berikan kesempatan kepada direksi yang baru untuk bekerja, untuk membenahi dan mengevaluasi segala permasalahan yang ada mulai dari permasalahan internal. Hasilnya nanti akan segera dilaporkan kepada Gubernur dan Wakil Gubernur, karena ini adalah milik Pemerintah Provinsi Sumatera Utara," ujar Wagub Musa Rajekshah yang akrab disapa Ijeck.
Sesampainya di PMKS, Ijeck langsung meninjau satu demi satu bagian, mulai dari paling awal yakni bagian sortasi TBS. Ia mengecek secara langsung kualitas buah dan cara karyawan melakukannya. "Sengaja saya tinjau mulai dari awal yakni bagian sortasi loading ramp sampai turun ke semua station hingga bengkel untuk melihat seluruh kondisi pabrik," ujar Ijeck.
Usai meninjau, Ijeck mengakui kondisi pabrik dalam kondisi cukup bagus. "Namun masih sangat perlu perawatan. Karena banyak sparepart yang tidak stand by khususnya boiler. Bagaimanapun, pabrik ini harus bagus, harus terawat. Karena hal ini berpengaruh kepada produksi minyak yang dihasilkan," ujar Ijeck.
Walaupun begitu, dalam tinjauannya, Ijeck melihat masih kurangnya perawatan pabrik. "Namanya pabrik ya kuncinya adalah perawatan. Di pabrik ini, saya belum liat secara menyeluruh. Namun di lihat dari kondisi buah TBS yang masuk harus lebih diperhatikan. Karena saya lihat tadi, dari TBS yang masuk, masih banyak buah yang harusnya tidak masuk masih tertumpuk di loading ramp," ujar Ijeck.
Saat ini, dikatakan Ijeck, dirinya memberikan kesempatan kepada direksi yang baru untuk bekerja dan membenahi serta mengevaluasi segala permasalahan yang ada mulai dari permasalahan internal baik dari kinerja karyawan, dari jumlah karyawan juga dengan kondisi pabrik.
"Kita akan lihat kondisi keuangan kita juga mudah mudahan bisa segera pulih normal. Dan juga pabrik ini tidak boleh terbebani dengan karyawan-karyawan yang tidak produktif dan efisien," jelas Ijeck, sembari berharap, PAD yang dihasilkan PT PSU bisa meningkat sehingga hal ini bisa mempercepat pembangunan Sumatera Utara.
Sebagai informasi, Pabrik Minyak Kepala Sawit (PMKS) sudah beroperasi sejak tahun 2005, artinya sudah hampir 14 tahun beroperasi, dan saat ini memiliki kapasitas sekitar 20 Ton.
Sebelum beranjak dari PMKS, Ijeck menyempatkan diri bertemu karyawan PT PSU. Ijeck berpesan kepada karyawan agar bekerja serius dan tidak bermain main dan jujur dalam bekerja. "Bekerja harus jujur dan bertanggungjawab. Ke depan, saya minta kepada direktur siapapun yang melanggar karena unsur kesengajaan harus segera ditindaktegas tanpa memandang siapapun," ujar Ijeck.
Ijeck merasa perlu untuk membenahi kinerja BUMD khususnya PT PSU karena Pemprov Sumut menargetkan adanya peningkatan PAD. Jadi, tegas Ijeck, saat ini BUMD harus serius, tidak bisa bermain main lagi.
Senada dengan Ijeck, Direktur Utama PT PSU Gazalli Arief menegaskan, akan segera membenahi internal perusahaan. Perbuatan seperti mabuk, judi, asusila dan manipulasi adalah hal-hal yang tidak bisa dikompromikan.
Dijelaskan Gazali, saat ini, salah satu tindakan tegas yang sudah dilakukan untuk memperbaiki internal perusahaan adalah menindaktegas karyawan yang berbuat curang. "Sekarang ini ketika kami menemukan Kepala Tata Usaha tidak jujur, kita langsung berhentikan," tegas Gazali.
Harapan Gazali, dengan adanya perubahan, akan membawa kebaikan pada perusahaan. "Insya Allah dengan seperti itu kita akan lebih cepat memperbaiki kebun dan pabrik kita," ujar Gazali.
Turut hadir dalam peninjauan di antaranya Kepala Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Sumut Effendy Pohan, dan Manager PMKS Tanjung Kasau. (Humas)/PE/red
TAG : asahan,ekonomi