Keterangan Gambar : ilustrasi
RADARMEDAN.COM - Ternyata pembicaraan warga Kecamatan Merek, Kabupaten Tanah Karo masih saja hangat terkait debat pasangan Pilpres nomor urut 01 dan 02 di televisi beberapa waktu lalu. Salahsatu kedai kopi yang biasanya dijadikan tempat ketemu temen dan nongkrong bersama mendengar berbagai masukan dan pendapat antara satu dengan yang lain. Kali ini warga yang santai sambil menikmati kopi masih saja tidak habisnya membahas potensi Jokowi - Ma'aruf dan Prabowo - Sandi. Saat itu terlibat perbincangan hangat, inilah petikannya:
Rikki : Kalau kulihat dalam debat keduanya sangat berpotensi untuk menjadi pemenang. Tapi sebagai warga saya menilai Prabowo sangat berapi-api dalam menyampaikan apa yang menurutnya saat ini dibutuhkan negara. Sementara Jokowi menyampaikan santun namun santun tersebut tidaklah cukup karena sebuah negara membutuhkan ketegasan.
Ricat : Negara ini butuh ketegasan, memang kalau kita lihat negara kita ini lemah dari sisi pertahanan negara ada benarnya. Tapi ini kan perlu menjadi perhatian siapapun nantinya yang menjadi Presiden tentu akan menarik jika dibahas pertahanan negara.
Redy : Nanti tunggu dulu, ketegasan memang dibutuhkan. Lihat saja Jokowi selama menjabat sudah banyak tersangka ditangkap KPK apa ada dia bela, kan tidak. Jadi ketegasan itu tidak semata-mata suara lantang tapi perbuatan.
Ginting : Kalau saya tidak suka apa, yang disampaikan disitu bisa kita lihat mana yang mementingkan kepentingan rakyat dan mana yang ingin berkuasa belum tentu juga nantinya memikirkan rakyat. Kalau lagi kampanye begini semua mengatasnamakan rakyat. Tapi coba kita lihat nanti ketika sudah terpilih apa masih seperti itu.
Pemilik Kedai : Begini saja kita lihat saja nanti debat berikutnya. Disitu kita lihat mana statmen memiliki program brilian yang bertujuan ekonomi rakyat. Kalau sekarang bisa kita simpulkan bersama-sama kan sudah ada debat sebelumnya. Nanti bisa kita tonton lagi debat berikut nanti pasti lebih seru.
Rikki : Saya cuma kasi tahu saja, saat ini kita sebagai masyarakat juga jangan terpengaruh terhadap isu-isu yang belum tentu benar (hoax). Ini bisa memecah belah kita, mari kita sama-sama memilih sesuai dengan pilihannya, tapi jangan sampai kita bermusuhan hanya gara-gara pemilihan Presiden. Nanti kedepan lima tahun lagi kita tetap juga memilih Presiden jadi kita bisa menjagokan idola masing-masing tapi kita tetap saudara. Jangan nanti gara-gara Pilres kuundang pesta pun kalian tak datang.
Saat itu semua pengunjung kedai kopi terbahak-bahak mendengarkan pernyatan Rikki. Intinya perbincangan pagi tadi membuat kita semakin sadar betapa pentingnya persaudaraan. Pilpres merupakan pesta demokrasi dan nanti lima tahun kedepan pasti diselenggarakan kembali. Jadikan pesta demokrasi untuk memilih pemimpin negeri ini dengan penuh rasa saling memiliki.(red)
TAG : sumut,politik