RADARMEDAN.COM, DELISERDANG - Menteri BUMN, Erick Thohir, meresmikan Pabrik Minyak Makan Merah PTPN di Pagar Merbau, Kabupaten Deliserdang, Jumat (6/1/2023). Ia mengatakan, dengan diresmikannya pabrik minyak makan merah ini, maka ke depan tidak boleh terjadi lagi kelangkaan minyak goreng.
Ia juga membuat terobosan bahwa ke depan per seribu hektare lahan sawit, harus ada satu pabrik minyak makan merah. Terobosan ini dibuat agar BUMN bisa ikut mengintervensi ekonomi, khususnya dalam kelangkaan minyak goreng. Seperti yang terjadi beberapa waktu lalu, BUMN tidak bisa ikut terlibat.
"Dengan ini kita tetap melibatkan ekonomi rakyat yakni petani. Jangan petani dijadikan posisinya sebagai objek. Ini yang kita mau keberlanjutannya," ujarnya.
Erick ingin memberikan kepercayaan kepada rakyat agar bisa mengelola sumber daya alamnya.
"Untuk itulah terobosan per 1000 hektare ada pabrik minyak makan merah ini lahir,” katanya.
Dikatakan Erick, untuk pendanaannya akan berkolaborasi dari kementerian koperasi dan pengusaha-pengusaha besar. Keuntungannya diambil untuk mendorong ekonomi rakyat.
“Kami dari BUMN bantu KUR dan bantu juga modal kerjanya. Bahkan kita dampingi supaya jangan sampai pabriknya tidak terawat," ucapnya.
Wakil Gubernur Sumatera Utara (Wagub Sumut), Musa Rajekshah, yang mendampingi Menteri BUMN, mengharapkan agar pabrik yang sama bisa dibuat juga di beberapa daerah lainnya di Sumut, mengingat perkebunan di Sumut cukup banyak.
"Tadi saya sempat berbincang bahwa ternyata harga minyak makan merah ini lebih murah. Beda sekitar Rp2.000 dengan harga minyak curah pada umumnya. Ini lebih sehat juga," ujar Ijeck.
Pemerintah Provinsi Sumut, katanya, berterima kasih dengan pemerintah pusat khususnya Kementerian BUMN yang sudah meresmikan pabrik minyak makan merah pertama di Sumut.
"Jadi masyarakat kita yang menikmati pertama, dan semoga bisa membantu masyarakat kita serta tidak ada lagi kelangkaan minyak makan," ucapnya.
Pada kesempatan itu, Direktur PT Perkebunan Nusantara 2, Irwan Perangin-Angin, mengatakan bahwa pabrik minyak makan merah ini ditargetkan selesai pada akhir Februari 2023. Ia juga menyebutkan minyak makan merah mengandung lebih tinggi fitonutrien dalam bentuk vitamin E dan karoten. Selain itu juga komposisi asam lemak jenuh lebih rendah dibandingkan virgin palm oil (VPO).
"Ini juga menghindarkan generasi kita stunting," ujarnya.
TAG : deliserdang-sergai-tebing-tinggi,sumut,ekonomi,nasional