Keterangan Gambar : Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID)  Kabupaten Langkat melakukan peninjauan harga dan persediaan bahan pangan pokok di pasar tradisional
RADARMEDAN.COM, Langkat - Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Langkat melakukan peninjauan harga dan persediaan bahan pangan pokok jelang hari idul fitri 1440 H, di pasar tradisional dan swalayan Kecamatan Kuala, Kabupaten Langkat, Senin (27/5/2019).
Pemantauan dipimpin Kabid Ketahanan Pangan Dinas Pertanian Langkat, Mahruzar, daidampingi Kabid Ynakes Dinkes dr M Arifin Sinaga, Kabid Perdagangan Disperindag Abdul Jaminson, Kasi Penerbitan dan Pameran Diskominfo Sukiman dan beserta anggota TPID Langkat lainnya.
Mahruzar, menerangkan, peninjauan ini guna mengetahui perkembangan pasokan dan harga bahan pangan pokok, serta mengecek bahan makanan/ pangan yang mengadung zat kimia berbahaya untuk dikomsumsi oleh manusia di Kecamatan Kabupaten Langkat ini, jelang datangnya hari raya iduf fitri.
"Jika ditemukan stok yang tidak mencukupi atau harga bahan pokok mengalami kenaikan harga yang melambung, kita akan cari solusi dan mencari sebabnya, guna mengambil langkah penyelesaiannya," sebutnya.
Sedangkan untuk mengetahui kesetrilannya, kata Mahruzar, pihaknya mengambil beberapa sempel makan seperti buah-buahan, ikan, daging ayam dan lainnya, untuk dilakukan pengujian dilaboratorium, Dinas Kesehatan yang telah disiapkan.
"Jika ditemukan makan yang mengandung formalin atau zat berbahaya lainnya, maka barangnya akan kita suruh kembalikan, ketempat dimana penjualnya membeli, dan tidak dibolehkan untuk dijual lagi, agar peredarannya berhenti," tegasnya.
Selanjutnya, Abdul Jaminson menjelaskan, dari hasil pantauan pihaknya, stok ketersedian bahan pokok dinilai cukup untuk menyabut idul fitri, sedang harganya dinilai relatif stabil. Menurutnya jika ada kenaikan harga, jumlah masih dianggap lumrah, sebab hanya berkisar Rp1000 sampai Rp2000 saja, dari harga sebelumnya.
"Untuk harga tidak ada kenaikan yang signifikan, masih terjangkau untuk dibeli masyarakat/konsumen, stok ketersediannya pun masih cukup, " ungkapnya.
Sedangkan untuk hasil uji laboratorium, sebut dr M Arifin Sinaga menyambung, belum diketahui, karena masih dalam proses pemeriksaan, kemungkinan esok harinya akan diketahui.
"Di pasar Kuala ini kita harapkan semua makanannya aman, namun jika nantinya masyarakat ada menemukan makanan yang tidak seteril, laporkan saja, kita pasti akan langsung bertindak sesuai aturan yang berlaku, " ujarnya.
Adapun daftar harga barang sembako yang ditemukan, kembali Abdul Jaminson menerangkan, diantaranya beras kuku malam 1kg harganya Rp11. 500, Jongkong IR 64 1kg Rp12. 500, Gula Pasir 1kg Rp12.500, minyak goreng bimoli spesial 2Kg Rp24.500, minyak goreng curah kuning 1kg Rp10.000, tepung terigu segitiga biru 1kg Rp8000, tepung terigu cakra kembar 1kg Rp8000, tepung roti biasa 1kg Rp6.500.
Sementara harga daging sapi murni 1kg Rp120.000, daging ayam boiler 1kg Rp34.000, daging ayam kampung 1kg Rp48.000, telur ayam boiler 1butir Rp1.250, telur ayam kampung 1butir Rp2000, cabe merah keriting 1kg Rp40.000, cabe hijau 1kg Rp 32.000, cabe kriting 1kg merah Rp42.000, cabe biasa 1kg Rp20.000, cabe hijau 1kg Rp40.000, ikan asin teri 1kg Rp52.000 sampai Rp75.000, ikan kembung kering 1kg Rp30.000, ketela pohon kayu 1kg Rp3000, jagung pipilan kering 1kg Rp6000, ikan mas 1kg Rp31.000, ikan tongkol 1kg Rp15.000, gula merah 1kg Rp20.000, kentang 1kg Rp8000, tomat 1kg Rp12.000, wortel 1kg Rp8.000, sayur kul 1kg Rp5.000, gas elpiji 3 kg Rp16.000, bawang merah impor dan bawang merah local serta bawang putih 1 kg Rp32.000.(Diskominfo)
TAG : daerah,ekonomi