Pakaian Seksi Ala Barat Jadi Tren, Warisan Budaya Indonesia Terancam Memudar di Tengah Globalisasi

Oleh : Radar Medan | 10 Des 2024, 10:49:24 WIB | 👁 1082 Lihat
Opini
Pakaian Seksi Ala Barat Jadi Tren, Warisan Budaya Indonesia Terancam Memudar di Tengah Globalisasi

Keterangan Gambar : Clarisa Niki Debora Simarmata Mahasiswa Universitas Jambi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis


Artikel ditulis oleh:  Clarisa Niki Debora Simarmata Mahasiswa Universitas Jambi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis

RADARMEDAN.COM - Tidak bisa di pungkiri, di era globalisasi saat ini batasan antar negara semakin memudar. Hanya dengan satu sentuhan jari, kita bisa mengintip kehidupan di belahan dunia lain melalui media sosial seperti TikTok dan Instagram. Semakin maraknya influencer yang mengadopsi gaya berpakaian ala Barat dan memamerkannya di media sosial bak sebuah virus yang mudah menyabar, telah menciptakan tren baru di kalangan masyarakat. Pengaruh globalisasi memang mampu membawa perubahan yang sangat signifikan terhadap kebiasaan atau budaya yang turut masuk dan beradaptasi dengan gaya hidup masyarakat. Tren fashion ala Barat yang kini marak di kalangan anak muda. Dari gaya kasual hingga busana glamor, semua dapat dengan mudah kita akses hanya dalam hitungan detik.

Namun, di balik kemudahan ini, ada pertanyaan mendasar yang perlu kita renungkan: apakah kita masih menghargai dan melestarikan budaya berpakaian Indonesia yang kaya dan bermakna? Ataukah kita justru kita menganggap sekedar ekspresi kebebasan dan terlalu larut dalam arus tren global sehingga perlahan melupakan warisan yang telah kita miliki selama ratusan tahun?

Tren Barat: Antara Inspirasi dan Ancaman

Tak disangkal, tren fashion ala Barat memang memiliki daya tarik tersendiri. Influencer dengan gaya berpakaian yang memamerkan lekukan tubuh atau tampil seksi menjadi panutan bagi banyak orang. Dengan sekali unggahan di media sosial, tren ini menyebarkan virus bak, menginspirasi banyak orang untuk ikut meniru.

Namun, di sisi lain, gaya berpakaian seperti ini cenderung bertolak belakang dengan nilai-nilai budaya Indonesia yang mengedepankan kesopanan. Pakaian yang terlalu terbuka sering kali menimbulkan kontroversi, memicu antara kebebasan berekspresi dan norma sosial. Bagi sebagian orang, ini dianggap sebagai bentuk modernisasi yang wajar, tetapi bagi yang lain, ini adalah ancaman terhadap identitas budaya yang telah lama dijaga.

Tak hanya itu, paparan berlebihan terhadap tren seperti ini melalu media sosial juga berpotensi menciptakan standar kecantikan yang tidak realistis.  Banyak anak muda yang merasa tertekan untuk mengikuti gaya tertentu agar dianggap keren atau tidak ketinggalan jaman. Akibatnya, kesehatan mental pun menjadi taruhannya, terutama ketika seseorang merasa tubuhnya tidak memenuhi standar yang di promosikan oleh tren tersebut.

Budaya Berpakaian Indonesia: Keindahan yang Tak Lekang Waktu

Di tengah derasnya arus globalisasi, kita sering lupa bahwa Indonesia memiliki warisan budaya berpakaian yang tidak kalah indahnya, bahkan jauh lebih bermakna. Salah satu contohnya adalah batik. Lebih dari sekedar kain bermotif, batik adalah cerminan nilai-nilai kehidupan, tradisi, dan filosofi yang diwariskan dari generasi ke generasi.

Setiap motif batik memiliki cerita yang unik. Misalnya, motif parang melambangkan kekuatan dan semangat pantang menyerah, sementara kawung melambangkan keselarasan dan keseimbangan. Kain batik tidak hanya mencerminkan keindahan visual tetapi juga memiliki kedalaman makna yang menjadikannya begitu istimewa.

Batik bukan sekadar kain bermotif indah; ia adalah jejak sejarah, karya seni, dan simbol identitas bangsa. Pada tanggal 2 Oktober 2009, PBB untuk Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan atau UNESCO menetapkan batik sebagai  Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and the Intangible Heritage of Humanity), milik Indonesia, mengukuhkan nilai di mata dunia. Pengakuan ini bukan hanya diberikan, tetapi juga pengingat akan tanggung jawab kita untuk terus melestarikan warisan ini. Setiap goresan canting dan corak pada batik menyimpan cerita—tentang tradisi, kearifan lokal, dan perjuangan bangsa. Dengan mencintai batik, kita menjaga warisan leluhur tetap hidup

Selain batik, ada pula kebaya yang menjadi simbol anggun dan elegannya perempuan Indonesia. Kebaya bukan sekedar pakaian tradisional, namun juga representasi dari kepribadian bangsa yang penuh kesopanan dan nilai estetika tinggi. Apalagi dengan sedikit sentuhan modern, kebaya bisa tetap relevan dan cocok dikenakan oleh generasi muda di berbagai acara terkhususnya acara penting seperti wisuda, pernikahan, dan acara lainnya.

Pakaian tradisional lain seperti songket, ulos, dan tenun juga merupakan bukti nyata kekayaan budaya Indonesia. Pakaian ini memiliki nilai estetika yang luar biasa, mencerminkan keberagaman budaya di setiap daerah. Tidak perlu menunjukkan lekukan tubuh atau tampil terbuka; pakaian- pakaian ini sudah mencerminkan keanggunan dan kemewahan yang berkelas.

Khawatir Kehilangan Identitas

Ironisnya, di saat dunia luar justru mengakui keindahan warisan budaya Indonesia, banyak dari kita yang malah lebih memilih mengikuti tren luar. Bahkan, ada kekhawatiran bahwa budaya berpakaian tradisional kita akan hilang, atau bahkan lebih parah, diakui oleh negara lain. Hal ini bukanlah hal baru; Kita telah beberapa kali mendengar kisah warisan budaya yang diklaim oleh bangsa lain karena kurangnya apresiasi dan perlindungan dari kita sendiri. Dimana pernah terjadi klaim oleh Miss World Malaysia yang mengklaim batik sebagai budaya Malaysia. Klaim tersebut diposting di akun Instagram pribadinya, @lavanyasivaji, dengan caption: I am so grateful to have been taught to appreciate cultural diversity and i would like to thank my designer for this beautiful dress for my final night. I am proud representing my country and I am ready for a whole new.

Generasi muda memegang peran penting dalam menjaga identitas budaya ini. Jika mereka tidak peka terhadap kekayaan budaya yang kita miliki, maka siapa lagi yang akan melanjutkan warisan ini? Jangan sampai kita menyesal di kemudian hari karena abai terhadap warisan yang begitu kaya dan bermakna dan kemudian di ambil oleh negara lain.

Langkah Nyata untuk Melestarikan Warisan Budaya

Lalu, apa yang bisa kita lakukan untuk menjaga budaya pakaian Indonesia di tengah derasnya pengaruh global? Berikut bebarapa langkah sederhana yang bisa dimulai oleh generasi muda:

Bangga Memakai Pakaian Tradisional

Jadikan batik, kebaya, atau pakaian tradisional lainnya sebagai bagian dari gaya hidup. Kenakan pada acara formal, hari-hari tertentu seperti Jumat Batik, atau bahkan membuat inovasi gaya kasual yang memadukan unsur tradisional dan modern.

Promosi Lewat Media Sosial

Jika media sosial bisa digunakan untuk mempopulerkan tren luar, mengapa tidak untuk budaya kita sendiri? Generasi muda dapat memanfaatkan platform ini untuk menampilkan keindahan batik, kebaya, atau songket dengan cara yang menarik dan kreatif. Contohnya tren  di tiktok seperti tren bendera di platform tiktok yang sempat viral yang menunjukkan wanita wanita Indonesia dengan pakaian adat dari berbagai daerah yang sangat indah.

Dukung Industri Lokal

Beli produk dari pengrajin lokal untuk mendukung keberlangsungan industri pakaian tradisional. Dengan demikian, kita tidak hanya melestarikan budaya tetapi juga membantu perekonomian lokal.

Kolaborasi dengan Tren

Inovasi Modern adalah kunci. Kita bisa memadukan unsur tradisional dengan gaya modern agar lebih diterima oleh generasi muda. Namun perlu di ingat untuk tidak membuat nama identitas aslinya berubah ,seperti kebaya ala ke barat-baratan, tentu justru bermakna berbeda. Buatlah inovasi modern tanpa mengubah jati diri buda sendiri. Seperti yang di lakukan desainer Indonesia yang berhasil membawa batik dan kebaya ke kancah internasional dengan sentuhan modern.

Menjaga Jati Diri di Tengah Globalisasi

Mencintai budaya lokal tidak berarti menutup diri dari pengaruh global. Kita tetap bisa mengeksplorasi tren luar sambil tidak melupakan akar budaya kita sendiri. Justru, dengan menjaga dan mempopulerkan warisan kita, kita bisa menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia adalah bangsa yang kaya akan budaya dan identitas.

Sebagai generasi muda, kita mempunyai tanggung jawab besar  untuk memastikan warisan ini tetap hidup. Jangan sampai budaya berpakaian Indonesia hanya menjadi cerita masa lalu. Sebaliknya  jadikan budaya jnj sebagai kebanggaan, simbol jati diri, dan inspirasi untuk masa depan.

Dengan langkah kecil yang konsisten, kita bisa menjaga agar batik, kebaya, dan pakaian tradisional lainnya tetap dicintai, dihargai, dan di lestarikan, baik du negeri sendiri maupun ddi dunia internasional. Mari bangkit dan jadilah pion-pion pelindung budaya kita, sebelum semuanya terlambat. (R/pe)


TAGS :


Komentar Facebook

Tuliskan Komentar dengan account Facebook

Kembali Ke halaman Utama

Berita Lainnya:

bws3.jpg

Bantuan untuk Pengendalian Banjir, Rico Waas: Dana Bank Dunia Rp 1,5 Triliun Dikelola Oleh BWS

🔖 BERITA KOTA 👤Radar Medan 🕔18:09:37, 03 Des 2025

RADARMEDAN.COM - Walikota Medan, Rico Tri Putra Bayu Waas angkat bicara terkait dana bantuan dari Bank Dunia sebesar Rp 1,5 triliun untuk program pengendalian banjir di Kota Medan. Ia membantah bahwa Pemerintah Kota (Pemko) Medan mengelola dana batuan tersebut.  Rico menjelaskan bahwa realisasi dana bantuan tersebut, mengelola adalah Balai . . .

Berita Selengkapnya
rilis3.jpg

Polda Sumut Rilis Update Lengkap Situasi Bencana 24–29 November 2025: 488 Bencana, 1.076 Korban

🔖 UMUM 👤Radar Medan 🕔14:25:22, 29 Nov 2025

RADARMEDAN.COM - Polda Sumatera Utara merilis perkembangan terbaru penanganan bencana alam di wilayah Sumut sejak 24 hingga 29 November 2025. Hingga pukul 09.00 WIB, tercatat 488 kejadian bencana alam meliputi tanah longsor, banjir, pohon tumbang, dan angin puting beliung yang tersebar di 21 wilayah hukum Polres jajaran. Update Ddata terbaru, . . .

Berita Selengkapnya
kafekesehatan.jpg

Secercah Harapan Alami bagi Pejuang Kesehatan, Nyaman Pasca Nikmati Rempah Tradisional Karo

🔖 FEATURE 👤Radar Medan 🕔15:59:52, 24 Nov 2025

Tulisan Kiriman Hanina Afifah, Mahasiswi Ilmu Komunikasi USU RADARMEDAN.COM - Bagi sebagian orang, bahkan mungkin Anda salah satunya, olahan herbal sering terdengar meragukan dalam mendukung pemulihan kesehatan. Namun, Michael Aditya (32) membuktikan lewat kisahnya. Tak pernah sebelumnya terlintas di benak pria asal Surabaya ini, . . .

Berita Selengkapnya
jeanhakim.jpg

Dalam 10 Hari Polisi Tuntaskan Kasus Pembakaran Rumah Hakim PN Medan, Ini Kronologinya

🔖 HUKUM DAN KRIMINAL 👤Radar Medan 🕔15:13:13, 21 Nov 2025

RADARMEDAN.COM – Kapolrestabes Medan Kombes Jean Calvijn Simanjuntak dalam temu pers memberi penjelaskan kepada wartawan bahwa kasus pembakaran rumah seorang Hakim Pengadilan Negeri (PN) Medan di Komplek Taman Harapan Indah, Blok D No. 25, dipastikan merupakan aksi pembakaran berencana oleh mantan sopir korban. Hal itu disampaikan dalam . . .

Berita Selengkapnya
peran_media.jpg

Menjaga Profesionalisme: Saling Memahami Tupoksi Pejabat Negara dan Wartawan

🔖 OPINI 👤Radar Medan 🕔11:54:55, 18 Nov 2025

RADARMEDAN.COM - Dalam era informasi yang berkembang sangat cepat dan luas, pejabat negara maupun swasta diingatkan untuk lebih selektif dalam memilih media yang dijadikan sumber informasi. Penting bagi pejabat negara untuk mengenali media dan jurnalis yang kredibel agar informasi yang diterima maupun disebarkan dapat . . .

Berita Selengkapnya
content.jpg

Inilah 30 Media Online Terpopuler di Sumatera Utara Versi Chat GPT

🔖 TEKNOLOGI 👤Radar Medan 🕔14:16:59, 03 Nov 2025

RADARMEDAN.COM - Persaingan media online di Sumatera Utara kian dinamis. Berdasarkan hasil penelusuran dan pemeringkatan yang dilakukan hari ini (3/11/2025), tercatat 30 media online berkantor di Provinsi Sumatera Utara menjadi yang paling banyak dikunjungi pembaca sepanjang tahun 2025. Dalam daftar tersebut, Tribun-Medan.com masih menempati . . .

Berita Selengkapnya
Gubsu_Menemui_Guru_03.jpg

Gubernur Sumut Bobby Nasution Temui Guru SMK 1 Kutalimbaru yang Dilaporkan Orang Tua Siswa

🔖 PENDIDIKAN 👤Radar Medan 🕔17:10:33, 31 Okt 2025

RADARMEDAN.COM, BINJAI – Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Muhammad Bobby Afif Nasution menemui Sopian Daulai Nadeak, guru SMK Negeri 1 Kutalimbaru, Kabupaten Deliserdang, yang dilaporkan orang tua siswa ke polisi. Pertemuan berlangsung di rumah Sopian, di Binjai, Jumat (31/10/2025). Dalam kesempatan itu, Bobby menyampaikan harapannya agar . . .

Berita Selengkapnya
max_1.jpg

Maxus Resmi Meluncur di Medan, Tampilkan MPV Listrik Premium MIFA 7 dan MIFA 9

🔖 UMUM 👤Radar Medan 🕔16:47:36, 31 Okt 2025

RADARMEDAN.COM - Maxus Indonesia resmi meluncur di Medan melalui pameran dan konferensi pers yang digelar di Sun Plaza Mall, Jumat 31/10/2025. Pameran produk ini berlangsung hingga 2 November 2025 dan menjadi langkah perusahaan dalam memperluas jejaknya di wilayah Sumatera Utara, sekaligus menegaskan komitmen mendukung program kendaraan . . .

Berita Selengkapnya
531.jpg

Wali Kota Rico Waas Ambil Sumpah Janji dan Lantik 53 Pejabat Fungsional

🔖 BERITA KOTA 👤Radar Medan 🕔21:47:17, 22 Okt 2025

RADARMEDAN.COM - Sebanyak 53 orang Pejabat Fungsional diambil sumpah janji dan dilantik oleh Wali Kota Medan Rico Tri Putra Bayu Waas di ruang rapat III,  Balai Kota, Rabu (22/10/25). Para Pejabat Fungsional ini berasal dari berbagai perangkat daerah di lingkungan Pemko Medan. Pelantikan dan pengambilan sumpah/ Janji Pejabat Fungsional . . .

Berita Selengkapnya
sertijab5.jpg

Sertijab Kapolrestabes Medan, Jean Calvijn Gantikan Gidion Arif Setyawan

🔖 BERITA KOTA 👤Radar Medan 🕔12:10:20, 09 Okt 2025

RADARMEDAN.COM - Kapolda Sumatera Utara Irjen Pol Wisnu Hermawan Februanto, S.I.K., M.H., resmi melantik Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol) Dr. Jean Calvijn Simanjuntak sebagai Kapolrestabes Medan. Upacara serah terima jabatan (Sertijab) berlangsung di Mapolrestabes Medan, Jalan HM Said, Kelurahan Sidorame Barat I, Kecamatan Medan Perjuangan, . . .

Berita Selengkapnya

Berita Utama

Temukan juga kami di

Ikuti kami di facebook, twitter, Google+, Youtube dan dapatkan informasi terbaru dari kami.

Jejak Pendapat

Bagaimana pandangan anda atas Pilkada 2024?
  Tidak Ada Pilihan
  Tidak Puas
  Puas