RADARMEDAN.COM - Kapolda Sumut, Irjen Pol Agus Andrianto meminta PT Perusahaan Gas Negara atau PGN untuk menghentikan penyaluran gas rumah tangga di kawasan lokasi ledakan di Jalan Kruing Medan. Hal ini untuk mengantisipasi adanya hal yang tidak diingankan pasca ledakan yang terjadi pada Kamis (11/4/2019) malam itu.
“Kapolres, Dir Krimsus, Kasat Reskrim tolong diingatkan kepada PGN untuk sementara ini, jangan dialirkan gasnya kesini dulu,” ucap Agus seusai meninjau lokasi ledakan yang menyebabkan dua bocah tewas.
Agus menegaskan agar PT PGN untuk segera melakukan pengecekan instalasi gas rumah tangga tersebut. Agar peristiwa serupa tidak terulang kembali dan menimbulkan korban jiwa lagi mengingat kondisi kawasan itu yang padat penduduk.
“Saya sudah Peringati dengan petugas PGN. Masih tercium bau gas. Jangan sampai ada korban kembali. Masyarakat cukup padat, untuk pengecekan. Siapa yang lalai kita akan proses sesuai dengan hukum,”kata Kapolda.
Ia mengimbau masyarakat lokasi kejadi, bila mencium bau gas untuk segera melapor ke petugas kepolisian atau langsung ke petugas PGN untuk segera ditindaklanjuti. “Untuk himbau PGN untuk mengecek instalasi gasnya dan untuk masyarakat mencium gas untuk di laporkan segera,” kata Agus.
Agus juga menegaskan ledakan ini murni dari ledakan gas dan bukan dari bahan peledak. Namun sumber gas itu darimana, tim labfor kata Agus masih melakukan penyelidikan.
“Dari hasil pemeriksaan labfor dari olah TKP yang dilakukan bahwa ledakan tersebut bersumber dari gas, namun apakah ini dari tabung atau instalasi ini sedang kita dalami bersama PGN,”terangnya.
Untuk saat ini, polisi agar segera melakukan pemeriksaan saksi-saksi. Namun, Agus mengungkapkan korban selamat masih menjalani perawatan medis di rumah sakit di Medan dan belum bisa dimintai keterangan.
“Ledakan dimana, tabungan gas tidak, sumber dari instalasi gas itu lah dia (sumber ledakan),”sebut Agus.
Peristiwa ini, mengakibatkan 2 orang tewas dan 10 orang harus dilarikan di rumah sakit terdakat. Dua korban meninggal dunia itu, adalah Jafier (10) dan Eren (2). Para korban tewas itu, merupakan anak korban dari tetangga Dewi merupakan pemilik rumah makan sate kerang, yang ledakan berasal.
“Seperti ini, maha kuasa sudah memberikan tanda-tanda kepada kita sekalian. Ada korban jiwa 2 meninggal, dari korban sendiri. Penyesalan tidak ada gunanya,” jelas Agus.(tribratanews/red)
TAG : sumut,metropolitan