Keterangan Gambar : Kantor Dinas Pangan Labuhanbatu yang sering kelihatan sepi
RADARMEDAN.COM, Rantauprapat - Kepala Dinas Pangan Labuhanbatu terkesan tutupi anggaran kegiatan yang ada di dinas tersebut, pasalnya diduga ada beberapa kegiatan yang dilakukan anggarannya di mark up maupun di duga fiktif.
Seperti halnya kegiatan penyuluhan untuk peserta kelompok tani ke Provinsi Bandung, kegiatan itu mengunakan anggaran RP 310 juta Tahun Anggaran 2019. Kegiatan tersebut diduga telah terjadi mark up karena penjelasan Kadis dengan Kabid Penyuluhan bertolak belakang.
Kepala Dinas Pangan Syafrudin Harahap mengatakan keberangkatan kelompok tani sebanyak 60 orang , sementara Kabid Penyuluhan mengatakan keberangkatan kelompok tani terdiri dari 9 kecamatan yang ada di Labuhanbatu.
"Setiap Kecamatan penyuluh memilih 3 orang, kemudian 3 orang pendamping dari Dinas Pangan serta 6 orang peninjau juga dari Dinas," terang Deny Siregar Kabid Penyuluhan Dinas Pangan.
Ketua DPD LSM Icon RI Labuhanbatu Rahmad Fajar Sitorus sangat mengharapkan agar penyidik yang ada di Labuhanbatu dapat mengusut anggaran tersebut.
"Ada beberapa kegiatan yang diduga telah terjadi mark up maupun kegiatan yang diduga fiktif, " ucap Fajar Sitorus.
Menurutnya ketidak transparan dinas Pangan menjadi pertanyaan.
"Mengapa harus ditutupi kalau merasa kegiatan itu tidak terjadi penyelewengan Anggaran," ucap Fajar.
Fajar menjelaskan anggaran yang di kelola dinas pangan merupakan uang dari rakyat, bukan uang pribadinya
"Selagi bukan rahasia negara sudah selayaknya kepala dinas transparan dalam mengelola anggaran," ucap Fajar. (Jhon Mike)/PE
TAG : labuhan-batu