Keterangan Gambar : Dirut PT ABH Batam Mujiaman, didampingi Lurah Sei Lekop bertatap muka dengan warga. Selasa (30/07/2024
RADARMEDAN.COM, BATAM - Ratusan warga yang tinggal di RT 02, 03, 04, RW 13, Kavling Sei Lekop, Kelurahan Sei Lekop, Kecamatan Sagulung, Kota Batam, berencana akan menggelar aksi demo ke kantor Badan Pengusahaan Batam (BP Batam, Selasa (30/07/2024).
Namun rencana aksi demo tersebut diurungkan, karena pihak Kelurahan Sei Lekop dan Direktur PT ABH yang dulunya PT Moya itu, langsung merespon dan datang menemui warga, untuk membahas dan mencari solusi, terkait masalah air yang kunjung mengalir selama kurang lebih 10 hari berturut-turut.
Pertemuan tersebut berlangsung, Selasa malam (30/07/2024), di lapangan Fasum Blok I, lingkungan RT 04, dihadiri Lurah Sungai Lekop Bida Agusta dan Dirut PT ABH Mujiaman, selaku pimpinan perusahaan pengelola air bersih saat ini di Kota Batam. Acara tatap muka pun berlangsung sangat alot, dengan sambutan antusias dari warga. Sejumlah warga melontarkan berbagai pertanyaan maupun usulan dengan nada kesal, dengan tujuan yang sama, supaya air bersih di tempat tinggal mereka bisa mengalir setiap hari selama 24 jam.
Warga mengaku sangat kecewa, atas pelayanan yang diberikan pihak PT ABH, karena sudah hampir kurang lebih 10 hari berturut-turut air di tempat mereka mati total.
"Kami sangat kecewa karena air tak kunjung mengalir di tempat kami ini sudah hampir dua minggu. Sehingga keperluan mandi dan mencuci piringpun terancam. Begitu juga pakaian sudah menumpuk, sampai mau busuk, tidak ada air untuk mencucinya," keluh sejumlah warga kepada Mujiaman.
Tak kalah hebatnya, beberapa ibu rumah tangga, juga menyampaikan keluhannya hingga ada yang sampai meneteskan air mata.
"Akhir-akhir ini sering terjadi pertengkaran sesama tetangga. Hanya karena dipicu saling rebutan air. Bahkan saya sampai dituduh pencuri air. Jadi perasaan saya sangat sedih. Kami mohon kepada bapak direktur supaya memberi solusi yang terbaik, bagaimana agar bisa kami warga di sini menikmati air bersih, tetap mengalir selama 24 jam," ucap ibu rumah tangga ini sambil menangis.
Hal senada juga dikatakan warga lainnya, terkait masalah air bersih yang sering tak mengalir di tempat mereka, selama ini sudah menjadi buah bibir sesama warga.
"Kami tinggal di Kavling Sei Lekop ini sudah lebih 10 tahun, belum pernah kami menikmati air bersih mengalir 1x24 jam, sebagaimana layaknya lokasi permukiman warga lainnya . Jangankan 24 jam, kalau mengalir tengah malam pun, seperti sebelumnya, kami sudah bersyukur. Ini sama sekali airnya tidak ada menetes dari kran. Dulu sering mengalir ditengah malam, kami masih diam, bersabar dan bersyukur. Namun kalau saat ini mati total, anginpun sama sekali tak ada keluar dari kran, entah kenapa. Padahal, kalau kita telat bayar didenda, bahkan dicabut meterannya, namun pelayanannya beginilah," kata warga itu dengan geleng-geleng kepala.
Dalam pertemuan itu, sejumlah warga mendesak, supaya air mengalir secepatnya. "Kami menginginkan air mengalir 24 jam di tempat kami ini. Selama ini kami sengsara, karena tidur pun terancam, hanya untuk menunggu air mengalir," pinta warga itu.
Menanggapi keluhan warga tersebut, Direktur PT ABH Batam Mujiaman, tampak sedang bingung saat berdialog dengan warga yang diperkirakan kurang lebih 1000 Orang.
"Kami akan berusaha semaksimalnya membenahi dan saat ini sedang ada pemasangan pipa jaringan baru yang diperkirakan siap satu bulan lagi. Untuk itu, kami mohon supaya bapak-bapak, ibu-ibu warga di sini dapat bersabar. Untuk sementara kita siapkan armada tangki air, mensuplay air bersih, secara bergiliran," ujarnya.
Menurutnya, pemasangan jaringan pipa baru tersebut nantinya, diperkirakan dapat melayani pasokan air kepada warga di lokasi yang terdampak. "Satu bulan ke depan, atau bulan Agustus ini diperkirakan akan selesai," ungkapnya. (Manser Simanungkalit)/PE
TAG : kepri-dan-sekitarnya