RADARMEDAN.COM – Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi bersama Plt Walikota Medan Akhyar Nasution dan seribuan warga Medan dan sekitarnya, serta para penggiat kemanusiaan, kebencanaan, sosial dan lingkungan hidup, mendeklarasikan komitmen terhadap perwujudan Medan Bebas Banjir pada tahun 2022, di Lapangan Merdeka, Jalan Pulau Pinang Medan, Minggu (22/12). Deklarasi ditandai dengan pembacaan pernyataan sikap dan penandatanganan komitmen bersama di atas baliho.
Hadir dalam acara tersebut Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Sumut R Sabrina, Wakil Bupati Deliserdang Ali Yusuf Siregar, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumut Riadil Akhir Lubis, Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera II Roy Pardede, mewakili unsur Forkopimda Medan dan Sumut, dan OPD Pemprov Sumut dan Kota Medan.
Setelah menyapa masyarakat yang hadir, Gubernur Edy Rahmayadi menyampaikan, Kota Medan merupakan wajah Sumut. Untuk itu, penting untuk memulai pembenahan dari Medan. Melalui deklarasi ini, kata Gubernur, harus diniatkan untuk sama-sama menjaga sungai dan lingkungan.
“Yakin lah pembenahan-pembenahan yang dilakukan ini, bukan untuk menyengsarakan rakyat. Yang ada di bantaran sungai, akan kita siapkan nanti relokasi. Sehingga, sungai kita bisa berfungsi sebagaimana mestinya, sumber kehidupan. Sungai lestari, tanam pohon, mudah-mudahan risiko bencana juga berkurang,” jelas Edy Rahmayadi.
Rutin berkoordinasi dengan Pemko Medan, ada banyak pembenahan yang akan dilakukan. Salah satunya, terang Edy, penertiban jaringan utilitas dan pengembalian fungsi Lapangan Merdeka sebagai ruang publik tempat masyarakat berolahraga dan bermain bersama keluarga.
Sebelumnya, Plt Walikota Medan Akhyar Nasution dalam sambutan pembukanya menyampaikan ucapan terima kasih kepada Gubernur Edy Rahmayadi yang telah memprakarsai program Medan Bebas Banjir dan memberikan perhatian kepada Kota Medan.
“Pertama sekali, kami pemerintah kota medan mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya atas perhatian Bapak Gubernur terhadap Kota Medan. Kami merasa punya teman, punya orang tua di Kota Medan ini. Banjir adalah masalah yang sangat kompleks, kami berharap semua pihak mengambil peran sesuai tugas dan pokok fungsi masing-masing,” ucapnya.
Akhyar mengingatkan warga Kota Medan agar tidak membuang sampah sembarangan. Dengan demikian, bisa dipastikan Medan Bebas Banjir pasti bisa diwujudkan. “Minimal menjaga pekarangan masing-masing, maka Medan Bebas Banjir itu bisa menjadi kenyataan. Ayo kita buat Medan nyaman, aman, indah,” tuturnya.
Sebelumnya, Kepala BPBD Sumut Riadil Akhir Lubis menyebut kegiatan ini merupakan permintaan dari Gubernur sebagai salah satu bentuk sosialisasi kepada masyarakat luas untuk lebih dekat dan mengenal program pemerintah. Serta, mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dan mendukung perwujudan Medan Bebas Banjir 2022.
Usai pembacaan deklarasi dan penandatanganan koitmen, Gubernur mengukuhkan pengukuhan patroli sungai dan sampah ditandai dengan penyerahan 30 unit sepeda patroli. Selanjutnya, Gubernur Edy Rahmayadi menyerahkan Blue Print Medan Bebas Banjir 2022 kepada unsur forkopimda, Pemko Medan dan Pemkab Deli Serdang, BWSS II, BUMD/BUMN Sumut, dan penggiat kemanusiaan, kebencanaan, sosial dan lingkungan hidup. Penyerahan bibit tanaman/buah kepada LSM dan pemberian tong sampah serta alat kebersihan.
Menyusuri Sungai Babura
Kegiatan deklarasi kemudian dilanjutkan dengan penyusuran sungai Babura oleh Gubernur Sumut Edy Rahmayadi, Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Sumut Hj R Sabrina, , Kepala BPBD Sumut Riadil Akhir Lubis, jajaran forkompimda Medan dan Sumut, dan jajaran OPD Pemprov Sumut dan OPD Pemko Medan.
Penyusuran dimulai dari Kelurahan Beringin Kecamatan Medan Baru dan berakhir di Taman Beringin Kelurahan Madras Hulu Kecamatan Medan Polonia. Usai penelusuran, Edy menyampaikan selanjutnya akan ada jadwal rutin yang diatur untuk melakukan patroli sungai. Melibatkan pramuka, ormas, masyarakat dan lainnya, bahkan pihak dari Jepang akan didatangkan untuk memberikan edukasi pelestarian lingkungan. (Humas)/PE/red
TAG : sumut,medan