RADARMEDAN.COM - Kunjungan kerja Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin ke Kantor Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara (Sumut) di Jalan AH Nasution Medan, Kamis 11 November lalu diwarnai kericuhan pengusiran sejumlah jurnalis.
Hal ini menjadi perhatian Barisan Relawan Jokowi Presiden Sumatera Utara atau Bara JP, saat ditemui sejumlah wartawan di Medan, 12/11/2021 sore.
Heryanson Munthe, ketua DPD Bara JP Sumut menyayangkan aksi pengusiran wartawan tersebut.
"Wartawan itu dalam bekerja dilindungi undang-undang Pers, jelas tertuang dalam UU No 40 tahun 1999 tentang tupoksi wartawan dan medianya, jadi kita sayangkan hal ini terjadi di era keterbukaan ini," kata Heryanson.
Ia juga berpendapat pers juga berperan mengembangkan informasi dan mempublikasikannya kepada khalayak ramai serta memberikan saran, kritik, koreksi, terhadap hal-hal yang berkaitan dengan kepentingan umum.
"Kita akan coba pertanyakan langsung kepada Kepala Kejaksaan, atau nanti kita surati secara langsung, sebagai bagian dari tugas kita mengawal pemerintahan Joko Widodo di Sumut," kata Munthe.
Seperti diketahui pengusiran jurnalis Metro Online bernama Robert Siregar saat menunggu Jaksa Agung keluar dari tempat acara di dalam Gedung Kejati Sumut. Jurnalis Tempo Sahat Simatupang juga mengaku diusir oleh salah satu petugas Pamdal bermarga Saragih. Bahkan Saragih mengancam Tempo agar menghapus foto mobil RI 50 yang dipakai Jaksa Agung.
”Saya dilarang mengambil gambar mobil dengan pelat RI 50 dan disuruh menghapus foto mobil tersebut. Petugas Pamdal megatakan ke saya, tidak boleh mengambil gambar sembarangan di Kantor Kejati Sumut. Padahal selama ini tidak ada larangan jurnalis mengambil gambar atau foto di Kantor Kejati Sumut.” kata Sahat.
Sahat mengatakan, sebelumnya dia sudah meminta izin kepada Asisten Pidana Khusus Kejati Sumut dan memberitahu Kepala Kejaksaan Tinggi Sumut Ida Bagus Nyoman Wiswantanu akan meliput kunjungan kerja Jaksa Agung.
”Saya sudah menyiapkan alat rekam untuk door stop Jaksa Agung menanyakan perkembangan penyidikan dugaan korupsi pemberian kredit dari Bank Tabungan Negara (BTN) Medan kepada dua pengusaha developer di Medan, untuk update berita saya di Majalah Tempo tentang kisruh Takapuna Residence. Saya menunggu Jaksa Agung di dekat gedung Pelayanan Terpadu Satu Pintu atau PTSP bersama sejumlah jurnalis dan petugas patroli pengawal Jaksa Agung. Tapi saya dan rekan jurnalis diusir dari area gedung PTSP oleh Pamdal,” ujar Sahat.
Dikutip dari Medan Pos Online, Kepala Seksi Penerangan Hukum Yos Arnold Tarigan membantah mengusir jurnalis. Dia mengatakan Jaksa Agung (JA) sedang kunjungan kerja. Ini sedang berlangsung. Ini langsung kita sampaikan dengan Pak Kapuspenkum,” kata Yos Arnold Tarigan. Dia membantah memerintahkan Pamdal mengusir jurnalis. (SP)/PE
TAG : hukum,nasional