Keterangan Gambar : Situasi jalan raya Kabanjahe dengan Berastagi
RADARMEDAN.COM, KARO -Erupsi Gunung Sinabung beberapa hari terakhir hingga hari ini membuat masyarakat Tanah Karo panik ditengah peningkatan terindikasi pandemi covid 19 (zona merah) juga terus meningkat.
Ditengah pandemi Covid-19, abu vulkanik dari erupsi Gunung Sinabung telah merusak lebihkurang 1.483 hektar lahan pertanian. Kerugian petani mencapai sekitar Rp 41,8 miliar sesuai data dari Dinas Pertanian Kabupaten Karo. Tak hanya itu, abu vulkanik juga menyebar ke sebagian daerah di Medan, Deli Serdang, Tebing Tinggi, dan Serdang Bedagai.
Berdasarkan pantauan RADARMEDAN.COM Jumat (14/08), dari pagi sampai malam ini ada beberapa kali erupsi mengakibatkan kota Kabanjahe dan Berastagi di selimuti abu vulkanik.
Kolom abu vulkanik berwarna kelabu dengan intensitas sedang condong ke arah Tenggara dan Selatan. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 64 mm dan durasi ± 1 menit 40 detik.
Selanjutnya, pada pukul 14:25 WIB, telah terjadi erupsi Gunung Sinabung, dengan tinggi kolom abu vulkanik ± 1.500 m di atas puncak (± 3.960 m di atas permukaan laut). Kolom abu vulkanik berwarna kelabu dengan intensitas sedang-tebal condong ke arah Timur dan Tenggara. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 68 mm dan durasi ± 3 menit 49 detik.
Selanjujitnya pada Pukul 14:55 WIB, erupsi Gunung Sinabung kembali terjadi, namun tinggi kolom abu tidak teramati. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 90 mm dan durasi ± 1 menit 2 detik. Sumber data : Kegempaan ESDM, Badan Geologi, PVMBG.
Pengamat Gunung Api Sinabung di Pos Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Armen Putra menyebutkan, potensi erupsi susulan masih bisa terjadi. “Paling penting masyarakat tidak memasuki zona-zona berbahaya.
Karena, potensi lahar guguran awan panas maupun luncuran awan panas, bisa kapan saja terjadi tanpa bisa diprediksi ” tegasnya. Jelang sore, pada pukul 17.00 WIB Sinabung kembali erupsi. Namun erupsi yang sedang terjadi, belum diperoleh keterangan resmi dari pihak PVMBG.
Terpisah, Bupati Karo Terkelin Brahmana, SH, MH bersama Dansatgas Penanganan Bencana Erupsi Sinabung yang juga Dandim 0205/TK, Letkol Kav Yuli Eko Hadiyanto, Ssos, juga menekankan agar radius 3 Km untuk sektor Barat-Selatan, radius 5 Km untuk sektor Selatan-Timur, radius 4 Km untuk sektor Timur-Utara dan radius 3 Km untuk sektor Utara-Barat dari puncak Gunung Sinabung.
"Radius sekeliling gunung Sinabung harus betul-betul steril. Ini berbahaya jangan sampai ada korban jiwa yang jatuh,” tegasnya.
Terkelin Brahmana menambahkan, pihaknya sudah menyediakan obat tetes mata dan masker. di Pustu, Puskesmas dan Posko Kesehatan tetap standby 24 jam, demikian juga di Posko Penanganan Sinabung Jalan Kiras Bangun di Simpang Empat.
Kepala BPBD Provsu, Riadil Akhir Lubis, mengaku Pemprov Sumut sendiri sudah mengirimkan 170.000 masker, 10 unit bowler (alat pembersih debu), dan 1 unit mobil tangki ari dan beberapa unit alat pembersih lahan pertanian yang berasal dari sejumlah pihak partisipasi.
"Kita telah menyiapkan tempat evakuasi warga yang terdampak erupsi di eks pengungsi Ndokum Siroga, jika erupsi susulan terjadi lagi. Tempat evakuasi itu memiliki kapasitas dan fasilitas yang cukup," tuturnya. (RT/RM/PR).
TAG : karo