RADARMEDAN.COM - Kesehatan merupakan kebutuhan yang paling mendasar bagi kehidupan manusia, apabila terserang penyakit jika tidak langsung diatasi maka berakibat fatal dan tidak bisa beraktivitas seperti biasa.
Masyarakat suku Karo di dataran tinggi Karo, Sumatera Utara, hingga saat ini masih sangat dipercaya bahwa salah satu pengobatan tradisional bernama “SEMBUR” dan “KUNING” (param/red) sangat mujarab untuk mengobati berbagai penyakit terutama masuk angin, sakit kepala dan sakit perut.
Pengolahan ramuan obat-obatan tradisional salah satunya yang dijadikan Pemerintahan Desa Tanjung Barus, Kecamatan Barusjahe Kabupaten Karo dalam rangka upaya pemberdayaan perempuan di desa yang berjumlah sekitar 500 KK ini.
“Kita melaksanakan kegiatan ini setiap tiga bulan sekali,”ujar Kades Tanjung Barus, Berlin Bangun didampingi istrinya , Risnawati Br Surbakti selaku Ketua Penggerak PKK disela-sela acara yang digelar di Losd desa, Minggu (01/03/2020) pukul 15.00 WIB.
Bangun juga menambahkan, kegiatan Pemberdayaan Perempuan Desa yang pesertanya terdiri dari para Lansia dan Pra Lansia. Kegiatan ini merupakan salah satu upaya mempererat tali silaturahmi sesama warga desa disamping mempertahankan budaya kearifan lokal.
“Bahan Obat Tradisional “Sembur” ini kita ambil dari Dana Desa(DD),”ungkap Bangun seraya menjelaskan secara rinci bahan yang dibutuhkan berupa 1 Kaleng / 16 kg Beras, daun- daunan hutan, jahe, lada, jerangau, pala, dan akar-akaran dari tanaman obat dan jeruk purut.
Keseluruhan bahan ramuan ini dicincang halus lalu digiling halus, kemudian di gongseng dengan beras. Hasil akhir dari bahan tersebut, bisa menghasilkan 50 kg “SEMBUR”, kemudian dibagikan secara merata kesetiap warga desa yang berjumlah 500 kepala Keluarga.
”Sembur dengan bahan-bahan tersebut biasanya digunakan untuk mengobati masuk angin, sakit kepala dan sakit perut.,”ujarnya.
Sementara itu , Camat Barus Jahe, Kalsium Sitepu yang didampingi Ibu Penggerak PKK Kecamatan mengatakan, menjaga kesehatan keluarga merupakan tujuan utama dari kegiatan ini. Namun dirinya meyakini dengan silaturahmi ini maka dapat dipastikan warga terutama para perempuan akan lebih sehat lagi. Bagaimana tidak, kalau dilihat dari raut wajah para perempuan desa yang sedang bekerja semuanya memperlihatkan keceriaan.
“Kegiatan seperti ini sudah sangat jarang kita temui. Hal ini merupakan salah satu warisan nenek moyang kita orang karo yang dikenal dengan jiwa gotong-royong,”ungkapnya terharu.(RT/RM)/PE
TAG : unik,budaya,karo,sekitar-kita,kesehatan