Keterangan Gambar : Juru Bicara (Jubir) Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Sumatera Utara (Sumut) Whiko Irwan memberikan keterangan pers melalui video conference di Media Centre GTPP Covid-19, Lantai 6 Kantor Gubernur Sumut, Jalan Pangeran Diponegoro Nomor 30 Medan, Jumat (19/6)
RADARMEDAN.COM – Juru Bicara (Jubir) Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Sumatera Utara (Sumut) Whiko Irwan mengumumkan bahwa hingga Jumat (19/6), ada penambahan jumlah pasien positif Covid-19 yang dinyatakan sembuh. Total secara keseluruhan pasien sembuh Covid-19 di Sumut mencapai 249 orang.
“Pasien positif Covid-19 yang berhasil sembuh hari ini bertambah sebanyak 16 orang dari 233 menjadi 249 orang. Penderita Covid-19 yang sembuh terus mengalami peningkatan. Hal ini membuktikan bahwa GTPP Covid-19 Sumut memberikan perhatian serius untuk mengobati para penderita Covid-19 agar tercapai kesembuhan,” kata Whiko, saat memberikan keterangan pers di Media Centre GTPP Covid-19, Lantai 6 Kantor Gubernur Sumut, Jalan Pangeran Diponegoro Nomor 30 Medan.
Namun Whiko mengatakan bahwa pandemi Covid-19 masih akan berlangsung. Berakhirnya pandemi ini akan tercapai bila sudah ditemukannya vaksin yang sesuai untuk Covid-19 di Indonesia, atau seluruh masyarakat Sumut telah imun atau kebal secara alamiah terhadap Covid-19.
“Untuk menanggulangi virus Corona, setidaknya 2/3 masyarakat harus divaksin. Namun realita sampai saat ini, vaksin Covid-19 masih dalam proses pengembangan. Perusahaan farmasi nasional yang sedang mengembangkan saat ini dalam tahap uji klinis, belum bisa digunakan untuk masyarakat luas,” ujar Whiko.
Pada kesempatan tersebut, Whiko pun mengedepankan beberapa alasan yang menghambat kenapa sampai hari ini vaksin lama dalam produksinya. “Pertama karena vaksin harus benar-benar menimbulkan imunitas terhadap virus corona yang ada di Indonesia. Kemudian, vaksin harus melalui beberapa uji klinis yang membutuhkan waktu berbulan-bulan bahkan tahunan,” terangnya.
Bila sudah dapat memastikan keamanannya dan dapat digunakan pada manusia tanpa menimbulkan gejala klinis penyakit dasarnya dan tidak menimbulkan efek samping yang berarti, barulah vaksin dapat diproduksi massal. “Vaksin harus diproduksi dalam jumlah besar, yang membutuhkan bahan baku yang banyak dan biaya yang besar,” ujar Whiko.
Terakhir, Whiko pun menyampaikan update terakhir yang berhasil direkap Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Sumut. Hingga tanggal 19 Juni 2020, pukul 16.00 WIB pasien sembuh mencapai 249 orang, pasien Dalam Pengawasan (PDP) 177 orang serta pasien positif bertambah 31 orang menjadi 1.024 orang.** (H18)/humas0/PE
TAG : virus-corona,sumut,kesehatan