Keterangan Gambar : Sampul Buku Merdeka Belajar Merdeka Mengajar
RADARMEDAN. COM - Menyambut Hari Kemerdekaan RI ke-76 dan untuk mendukung Program Merdeka Belajar di Tahun Akademik 2021-2022, para akademisi dan praktisi pendidikan yang berjumlah 76 orang dari berbagai latar belakang keilmuan dan beragam institusi pendidikan di seluruh nusantara menuangkan ide, gagasan, dan pemikiran kreatifnya terkait konsep dan implementasi kebijakan Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka.
Janner Simarmata Founder Yayasan Kita Menulis yang juga dosen PTIK Universitas Negeri Medan, menyampaikan bahwa sejalan dengan program Kemendagri.
"Beberapa waktu yang lalu pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengeluarkan program kebijakan pendidikan yang dikenal dengan nama Merdeka Belajar. Untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah, yang kemudian dilanjutkan untuk jenjang pendidikan tinggi dengan nama Kampus Merdeka,” ucapnya.
Sebagai penggiat literasi, lanjut Janner ia mengundang para akademisi dari berbagai institusi pendidikan di seluruh nusantara untuk bersama-sama menuangkan ide, gagasan, pemikiran dan pengalaman mengajarnya dalam bentuk tulisan dan memfasilitasi penerbitannya menjadi buku.
“Buku yang dilaunching hari ini adalah buku hasil karya 76 orang akademisi dan praktisi pendidikan dari seluruh wilayah nusantara dan penerbitan buku ini adalah momentum yang tepat dengan adanya peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia Ke 76 dengan tema Indonesia Tangguh Indonesia Tumbuh, “imbuh Janner.
Janner juga memberikan ucapan terima kasih kepada 76 penulis karena mereka adalah pelaku langsung pendidikan di lapangan (baca : sekolah dan kampus) mendeskripsikan pandangan dan pengalaman mereka mengajar secara merdeka untuk memajukan mutu pendidikan nasional.
“Karena merekalah adalah pejuang-pejuang literasi sehingga buku ini dapat diterbitkan dengan judul Merdeka Belajar Merdeka Mengajar, ISBN: 978-623-342-180-5 (print) E-ISBN: 978-623-342-183-6 (online) dengan jumlah 442 halaman,” pungkasnya.
Ia juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada para Rektor-Rektor yang telah mengapresiasi dengan memberikan Kata Sambutan buku ini, di antaranya Dr. Syamsul Gultom, S.KM., M.Kes. (Rektor Universitas Negeri Medan), Prof. Dr. H. Maskuri, M.Si. (Rektor Universitas Islam Malang), Prof. Ir. Togar M. Simatupang, M.Tech., Ph.D., IPU. (Rektor Institut Teknologi Del), Dr. H. Ahmad Amarullah, M.Pd. (Rektor Universitas Muhammadiyah Tangerang [UMT] Indonesia), Dr. Marsum, BE., S.Pd., MHP. (Direktur Poltekkes Kemenkes Semarang).
Sementara itu, Agung Prihatmojo Dosen Universitas Muhammadiyah Kotabumi, Lampung yang juga penulis buku ini menyampaikan dengan perayaan kemerdekaan Indonesia yang ke 76 menjadi gelora semangat merdeka belajar di masa pandemic Covid-19. Masih ada setitik harapan, mimpi, dan cita-cita yang harus tetap dihidupkan.
“Kemerdekaan bukan hanya sekadar cerita namun harus sebuah aksi nyata. Buku ini merupakan bentuk partisipasi akademisi dalam mewujudkan Merdeka Belajar yang bahagia,” ucap Agung.
Kesempatan yang sama, Dr. Dyah Gandasari, SP, MM dosen Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor juga mengatakan dengan terbitnya Buku Merdeka Belajar, Merdeka Mengajar merupakan buku monumental yang khusus dihadirkan untuk menyambut dan merayakan HUT Kemerdekaan RI ke 76.
Menurutnya, buku ini merupakan hasil karya dari 76 putra putri bangsa di seluruh Indonesia. Kehadiran buku ini menegaskan keberadaan kemerdekaan berpikir yang diaktualisasikan dalam proses pembelajaran di era Covid 19. Nuansa merdeka belajar dan merdeka mengajar diharapkan dapat lebih membentuk karakter bangsa yang berani, mandiri, cerdik dalam bergaul, beradab, sopan, kompeten, dan berbudi luhur sesuai dengan jiwa Pancasila.
“Dengan membaca buku ini, akan terasa kehadiran kemerdekaan berpikir. Kesempatan membaca tidak datang untuk yang kedua kali. Mari membaca Merdeka Belajar, Merdeka Mengajar,” ujar Dyah.
Ashriady, SKM., M.Kes dosen Poltekkes Kemenkes Mamuju mengungkapkan buku ini diramu dari berbagai sudut pandang anak negeri tentang konsep Merdeka Belajar. Perbedaan sudut pandang itu diharapkan dapat menambah khazanah dunia pendidikan serta menunjukkan keberagaman pemikiran anak bangsa yang kehadirannya dapat saling melengkapi satu sama lain.
“Keterbukaan dalam menyampaikan gagasan perlu dibudayakan sebagai bagian dari implementasi nilai-nilai kemerdekaan. Kondisi Pandemi Covid-19 dengan aktivitas lebih banyak di rumah memberikan ruang yang besar bagi anak bangsa untuk menuangkan pikirannya dalam bentuk tulisan,” tandasnya.
Berikut adalah nama-nama penulis buku Merdeka Belajar Merdeka Mengajar, Nugrahini Susantinah Wisnujati, Efbertias Sitorus, Martono Anggusti, Rahmi Ramadhani, Wiputra Cendana, Ismail Marzuki,Andriano Simarmata, Diena Dwidienawati Tjiptadi, Erniati Bachtiar,Dian Cita Sari, Ifit Novita Sari, Jamaludin, Sakirman, Ernest Grace,Puji Hastuti, Yulia Rizki Ramadhani, Anita Purba, Agung Prihatmojo,Erwin Firdaus, Michael Recard, Karwanto, Lusy Tunik Muharlisiani, Rano I Sudra, Nurul Fadilah, Annisa Ilmi Faried,
Didin Hadi Saputra, Ika Yuniwati, Sardjana Orba Manullang, Agung Nugroho Catur Saputro, RahmanTanjung, Romindo, Muhammad Ali Mursid Alfathoni, Efendi Sianturi, Dina Chamidah,Deddy Wahyudin Purba, Ramen A Purba, Syafrizal, Arsen Nahum Pasaribu,Eko Sutrisno, Bertha Natalina Silitonga, Devi Yendrianof, Ahmad Fauzi,Dyah Gandasari, Dewa Putu Yudhi Ardiana, Arin Tentrem Mawati,Salamun, Mochamad Thohiron, Moad, Rasinus, Mariana Simanjuntak, Marto Silalahi, Sukarman Purba, Muhammad Fitri Rahmadana, Febrianty,Eko Sudarmanto, Rini Mastuti, Andi Susilawaty, Bonaraja Purba,Nenny Ika Putri Simarmata, Muhammad Nadzirin Anshari Nur, Suhendi Syam,Muhammad Hasan, Ana Widyastuti, Meicky Shoreamanis Panggabean,Dedi Satriawan, Leon A. Abdillah, Tasnim, Ronal Watrianthos, Ashriady,I Made Marthana Yusa, Jamaludin, Ilham Djufri, Khairunnisa Samosir,Yuswardi, Hijriani, Wawan Cahyadin. (js).red/PE
TAG : sumut,pendidikan