RADARMEDAN.COM - Membersihkan sungai bukan hanya mengangkat sampah di sungai lalu selesai. Itu tidak menyelesaikan masalah. Tapi urusan yang lebih inti yakni sikap manusia memahami alam. Apa kita merasa tidak bersalah membuang sampah, mengokupasi sungai sembarangan, demi kepentingan diri sendiri. Kita sebagai umat beragama, sepaham bahwa hal ini tidak diajarkan oleh agama kita masing masing.
Membersihkan sungai butuh kesadaran kita, bahwa sampah dan limbah tak bisa dibuang ke sungai. Sungai ini memiliki arti yang besar bagi kehidupan kita. Air itu sumber kehidupan. Yang harus kita benahi adalah pola pikir dan kebiasaan kita. Mengubah pemikiran yang tadinya buang sampah ke sungai biasa saja, harus diubah menjadi membuang sampah ke sungai adalah kesalahan.
Inilah cerita Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Doni Monardo mengenai revitalisasi Sungai Citarum saat membawa Rakor Penanggulangan Bencana hari ini bersama seluruh unsur pimpinan di Sumut. Sungai yang tadinya dikenal sebagai salah satu sungai terkotor didunia, atas usaha dan kerjasama yang tepat guna mampu menyelesaikan masalah sampah dan membersihkan Citarum hingga bersih.
Solusi permasalahan lingkungan terkait normalisasi sungai, hanya bisa diselesaikan dengan sinergitas dan konsep kesatuan komando. Menurut pengalaman beliau, apabila masing-masing dinas atau pihak terkait masih bekerja sendiri-sendiri maka akan sulit untuk melakukan upaya-upaya pengembalian fungsi ekosistem dan konservasi.
"Ini yang perlu kita lakukan bersama. Untuk itu, kami, Pak Edy dan saya mengajak Bapak Bupati dan Walikota, serta seluruh pihak yang hadir di sini untuk bertekad membantu Pemerintah Provinsi Sumut mengembalikan fungsi ekosistem," kata Doni.(humas/red/PR)
TAG : sekitar-kita,metropolitan,kesehatan