RADARMEDAN.COM - Terkait Pemberitaan viral di media online menyebutkan langsung ketua Ormas Guntur Cs melakukan anarkis dan penganiayaan di Jalan Jermal XI, Kelurahan Denai, Kecamatan Medan Denai, Pada 29 April 2024 lalu, belum pasti kebenarannya.
Sejumlah wartawan melalukan investigasi ke lokasi kejadian dan menanyakan langsung kepada warga sekitar terkait kebenarannya.
Saat ditemui seorang Ibu bernama Ani (60) warga Gang Ngaman, Jalan Jermal XI, Kelurahan Denai, Kec. Medan Denai, Bertepatan tetangga yang berada dibelakang rumah korban R memberikan penuturannya.
"Saya sendiri tetangga R tidak ada mendengar dia ada dianiaya dan tidak mungkin Guntur melakukan itu, orangnya sangat dermawan," ucap Bu Ani kepada awak media, Selasa (08/05/2024).
Selanjutnya, wartawan juga menanyakan langsung kepada warga sekitar tidak jauh juga dari rumah korban, seorang tokoh masyarakat, Pak Suryanto (65), menjawab, tidak mengetahui kejadian.
"Kejadian anarkis itu tidak ada dilakukan Guntur sebagai Ketua PAC Medan Denai dan kalau ada cerita-cerita sensitif mengenai Ketua di tengah masyarakat itu biasa-biasa aja," ucapnya.
Kemudian agar lebih jelas dan berimbang, wartawan juga konfirmasi kepada Kepala lingkungan (Kepling) IV, Jalan Jermal XI, Pak Sumadi , mengatakan dengan tegas bahwa kejadian viral itu tidak benar adanya.
"Saya berada langsung di tempat kejadian, setahu saya di tempat lokasi ada memang ketua Guntur dan istrinya R, namun saya lihat tidak ada kejadian pemukulan dan pengancaman, malah saya lihat ketua minta maaf kepada mereka dan bersalam-salaman," tegas Sumadi, Kepling IV Jermal XI.
Diketahui, Guntur juga membuka Sekolah gratis bernama Subur Mandiri, dengan jumlah siswa/i Taman Kanak-kanak (TK) 72 orang, Sekolah Dasar (SD) 50 orang dan Tenaga pengajar 15 orang, sekolah diperuntukkan khususnya warga sekitar Jermal, Kel. Denai dan pada umumnya sekitaran kec. Medan Denai.
Ditempat terpisah, awak Media juga konfirmasi kepada ketua Ormas Guntur terkait kejadian yang menyebut namanya melakukan penganiayaan.
"Tidak ada bukti CCTV saya melakukan pemukulan atau penganiayaan, biarlah masyarakat yang menilai, mana yang fakta atau opini," tutur GS sebutan akrabnya (R)DG/pe
TAG : sekitar-kita