Keterangan Gambar : Pelaku pembunuhan ayah kandungnya, IS saat digelandang Polisi
RADARMEDAN.COM, ASAHAN - Kurang dari 24 Jam, Unit Jahtanras Satreskrim Polres Asahan berhasil mengungkap serta meringkus pelaku pembunuhan Khairil Anwar alias Iyan (53).
Korban dibunuh dirumahnya, di Dusun II Desa Pasar Lembu Kecamatan Air Joman, pada subuh tadi. Sementara pelaku IS alias Irwan(27), yang tak lain adalah anak korban sendiri.
Lebih lanjut, IS berhasil diringkus tim Unit Jahtanras Polres Asahan yang dipimpin langsung Kanit Jahtanras Iptu Moelyoto SH, saat berada di rumah korban, sekira pukul 16.45 WIB sore tadi.
Pelaku mengaku, tega menghabisi nyawa ayahnya, hanya karena disebut anak tidak berguna. Pelaku pun mengatakan, dibilang ayah pula aku anak gak berguna.
"Padahal selama ini aku yang mengurus dia (korban,red). Emosi aku, langsung kupukul lah bang," alibi IS waktu tiba di Polres Asahan sekira pukul 18.30 WIB kepada awak media.
Pasalnya, saat itu, sekira pukul 04.00 WIB, dirinya sengaja mendatangi korban, bermaksud menghantarkan makanan. Namun begitu bertemu, korban langsung marah-marah sembari menyebut dirinya sebagai anak tak berguna.
"Karena kesal, langsung kupukul, jatuh terlungkup, trus kuikat pake sarung kaki sama tangannya. Trus kulakban mulut sama hidungnya. Trus kupukul mukanya sekali sambil kusiram air. Lakban sama sarungnya punya ayah. Dah mati baru kulakban," aku IS.
Sementara, saat ditanya terkait sejumlah uang tunai senilai Rp 3 Juta yang diamankan dari sakunya, pelaku mengaku uang tersebut dipersiapkan untuk biaya penguburan korban.
"Kalau uang Rp 3 juta itu, itu sisa uang dari hasil jual tanah 5 bulan lalu. Totalnya ada Rp 18 juta. Selebihnya udah habis untuk biaya berobat sama makan ayah," ungkapnya.
Menurut pengakuan pelaku, uang Rp 3 juta itu untuk biaya penguburan sama makan-makan yang membantu menguburkan ayahnya.
"Aku anak tunggal, udah kawin, tapi belum ada anak. Nyesal aku bang," tutup IS sambil menundukan kepalanya.
Sementara itu Kasat Reskrim Polres Asahan AKP Ramadhani SH MH melalui Kanit Jahtanras Iptu Moelyoto SH, saat ditemui diruangannya mengatakan, masih banyak yang perlu kita ungkap dari pengakuan pelaku.
"Jadi hasil lidik kita, sudah diatur sama pelaku pada kejadian itu. Karena terlihat engsel pintu belakang sengaja dirusak pelaku," jelas Kanit Jahtanras Iptu Moelyoto SH. ( HS/PR)
TAG : asahan-labura-labusel,kriminal,daerah,hukum