RADARMEDAN.COM, KARO ---Ditengah pandemi covid 19 sedang melanda,khususnya di Kabupaten Karo, harga komoditi wartel sempat anjlok sampai berada pada level Rp 300 perkilogram ditingkat pelelangan di ladang, bahkan sempat tidak laku, namun tiga pekan terakhir ini harga wortel kembali menggairahkan.
Dari harga terendah Rp. 300 perkilogramnya, perlahan merangkak naik pada minggu pertama bulan Nopember 2020. Wortel mulai menanjak ke Rp 1.000 perkilogram. Selanjutanya meningkat Rp 1.500 dan menjadi Rp 2.000 perkilogramnya.
Tidak lama bertahan di level Rp 2.000 perkilogram, pada pekan lalu harga kembali menanjak ke Rp 2.500-Rp 3.000/Kg. Bahkan kini melambung ke level Rp. 3.500- Rp 4.000 perkilogramnya (tergantung mutu wartel)
Informasi yang diperoleh wartawan dilapangan, Selasa (24/11/2020). Harga jual wortel di tingkat pelelangan di ladang dan harga jual di pasar transaksi terbesar hortikultura di Kabupaten Karo.
Harga penjualan petani ditingkat pelelangan diladang Rp. 3.500 - Rp 4.000 perkilogram. Sementara harga transaksi di Pajak Roga Berastagi : Rp 80.000/bal isi 20 Kg (wortel daun,red) dan Rp 40.000 berat 10 Kg. Sedangkan untuk kategori wortel botak/tanpa daun, Rp 90.000/bal berat 20 Kg dan Rp 45.000 isi 10 Kg..
Ditempat terpisah, salah seorang petani Wortel dari Desa Surbakti, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo, Jhon Ginting kepada wartawan mengatakan,dengan melonjaknya harga wortel di pasaran membuat petani Wortel di Karo semakin bergairah. Semoga harga wortel tetap bertahan, terlebih dimasa pandemi covid 19 sedang melanda, yang mana ekonomi masyarakat lagi terpuruk, "jelas Jhon Ginting.
"Namun, Jhon Ginting mengaku, bahwa tanaman wortelnya pas panen disaat harganya di kisaran rp.300, sehingga banyak rugi. Mungkin belum nasib saya kali ini, karena saat ini harga wortel melambung, usai wortel saya panen di saat harga wortel lagi anjlok,"pungkas Jhon Ginting(RT/RM/PR )
TAG : karo,ekonomi