RADARMEDAN.COM - Mentor Nasional Batak Muda Dunia Brigjen Pol. (Purn) Bontor Hutapea, yang pernah menjabat Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Sumatera Selatan menilai sikap tiga kepala desa di Negeri Tambunan, Kabupaten Tobasa, Sumut yang berjanji mendukung pemberantasan Narkoba, hanyalah omong kosong.
"Faktanya, selama ini tidak ada upaya tindakan serius yang berkelanjutan dalam pemberantasan Narkoba di Kabupaten Tobasa dan seluruh Sumut," ujar pensiunan Brigjen polisi yang berpengalaman 15 tahun menangani pemberantasan narkoba, kepada media, Sabtu (22/2/2020) di Jakarta.
Selanjutnya Bontor Hutapea mengatakan bahwa faktanya kini hampir semua komponen tokoh masyarakat, tokoh agama/gereja & aparat keamanan telah apatis, alias kurang peduli. Bahkan aparat keamananpun cenderung melakukan pembiaran. Sebagian dari mereka ini bahkan disinyalir keras malah melakukan ataupun mendukung bisnis haram narkoba ini untuk menjadi penghasilan tambahan yang besar bagi oknum-oknum aparat tertentu. Kondisi ini terjadi hampir merata di seluruh Sumatera Utara, di 33 Kabupaten dan kota serta 6.000-an desa.
Senada dengan Bontor Hutapea, Mentor Nasional dari Gerakan Daulat Desa (GDD) Buntulan Tambunan juga pesimis dengan pernyataan tiga kepala desa Negeri Tambunan di atas.
"Biasanya ini kan seperti yang sudah-sudah, hanyalah omong doang alias omdo. Sengaja hanya untuk bikin berisik dan bising telinga dan mata masyarakat sebentar saja. Memperlakukan masyarakat seperti memberi permen bonbon kepada anak kecil yang sedang cengeng agar cepat tenang. Padahal sesungguhnya hanyalah memberi harapan palsu kepada masyarakat. Karena itu saya dan banyak pihak yakin, bahwa tak akan lama lagi peredaran narkoba ini akan marak merajalela kembali kok.. business as usual again," papar Buntulan Tambunan putra Batak alumni Universitas Keio, Jepang ini.
Selanjutnya Buntulan Tambunan mengatakan kecuali ada atau terjadi upaya ekstra, misalnya dukungan bukan hanya dari 3 kepala desa saja. Tapi dukungan konkrit dari seluruh kepala desa di Kabupaten Tobasa yang berjumlah 231 Desa dan 13 Kelurahan. Juga harus ditambah lagi dengan dukungan sebanyak- banyaknya dan sebesar-besarnya dari berbagai komponen masyarakat yang ada. Terutama dari para pensiunan Polisi dan TNI. Baik mereka yang tinggal di kampung halaman maupun para perantaunya.
*Negeri Tambunan Kampung Narkoba*
Sebelumnya, kerap Negeri Tambunan disebut oleh banyak orang dan pihak sebagai kampung narkoba. Tiga Kepala Desa di Negeri Tambunan, Kecamatan Balige, Kab. Tobasa, Sumut merasa gerah dan sepakat untuk memberikan dukungan penuh kepada Polres Tobasa dalam memberantas peredaran narkoba, baik pengedar apalagi bandarnya.
Kesepakatan itu disampaikan langsung oleh tiga Kepala Desa; yakni Kepala Desa Lumban Pea, Torang Tambunan, Kepala Desa Lumban Pea Timur, Faber Tambunan dan Kepala Desa Lumban Gaol Edward Tambunan langsung kepada Kapolres Tobasa, AKBP Agus Waluyo di ruang kerjanya, Kamis (20/2/2020), pertemuan tersebut digelar secara tertutup.
Tak hanya itu, tiga kepala desa tersebut bersepakat untuk memasang 1.000 spanduk berisi himbauan dan informasi serta edukasi ke masyarakat Tobasa, sebagai salah satu bentuk perlawanan terhadap bandar narkoba dan para pengedarnya di Kabupaten Tobasa.
*DANAU TOBA KAWASAN WISATA NARKOBA?!*
Baik Bontor Hutapea dan Buntulan Tambunan sepakat untuk tidak mempercayai dulu sikap dukungan tiga kepala desa maupun Kapolres Tobasa untuk mau dan mampu, serta sungguh-sungguh berantas bandar dan pengedar Narkoba. Karena itu keduanya akan menunggu dan mencermati serta mengkritisi, apakah peredaran narkoba akan berkurang di Kabupaten Tobasa dalam kurun tiga bulan kedepan?
Bontor Hutapea dan Buntulan Tambunan juga meminta secara khusus agar para Kepala Daerah Gubernur Sumut, para Bupati dan Walikota di Sumut, Kapolda Sumut dan Kapolri serta Presiden Jokowi untuk sungguh-sungguh memberantas narkoba di kabupaten Tobasa dan 6 kabupaten lainnya di Kawasan Wisata Danau Toba.
"Saat ini Kawasan Wisata Danau Toba telah termasuk salah satu dari 5 program super-prioritas dari Presiden Jokowi di periode kedua ini. Jangan sampai nanti para turis baik lokal maupun asing malah menganggap bahwa Kawasan Wisata Danau Toba, sebagai Wisata Narkoba!," tandas Bontor Hutapea.(Rio-RM)/PE
TAG : opini,tokoh,daerah