Oleh : Muhammad Nur Ihsan
Program Studi Agribisnis, Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Pengenalan Isu
Biji pinang yang dihasilkan oleh Sumatra Utara mencapai 90,16 ribu ton dengan nilai ekonomis sebesar Rp2 triliun. Provinsi Sumatra Utara sendiri merupakan salah satu daerah penghasil biji pinang terbesar di Indonesia, bersama dengan beberapa daerah lainnya seperti Aceh, Riau, Jambi, dan Bengkulu.Biji pinang memiliki banyak manfaat dan digunakan dalam berbagai industri, seperti pembuatan tanin untuk bahan penyamak kulit, makanan, minuman, kosmetik, dan obat-obatan. Selain itu, biji pinang juga memiliki kandungan stimulansia yang dapat merangsang sistem saraf pusat, meningkatkan kemampuan fisik dan mental, serta meminimalisasi kelelahan.
Pohon pinang tumbuh sebagai tanaman soliter dengan batang yang lurus dan ketinggian mencapai 20-30 meter. Daunnya berbentuk menyirip majemuk dengan jumlah daun bervariasi antara 7-10 helai setiap pohonnya. Pinang menghasilkan bunga berumah satu, di mana bunga jantan dan betina berada dalam satu rangkaian bunga yang sama atau inflorescence. Buah pinang termasuk dalam jenis buah drupe atau buah batu, berbiji dengan bentuk lonjong membulat dan memiliki endocarp yang tebal dan keras seperti batu. Akar pinang merupakan akar serabut yang mirip dengan akar pohon kelapa.
Selain digunakan sebagai komoditi unggulan di Provinsi Sumatra Utara, biji pinang juga memiliki manfaat kesehatan. Dalam jumlah yang tepat, biji pinang dapat membantu mencegah gigi berlubang dan mengatasi masalah mulut kering. Namun, mengunyah biji pinang secara berlebihan dapat memberikan efek buruk bagi gigi dan kesehatan mulut.
Rangkaian Argumentasi
Biji pinang Sumatra Utara memiliki potensi besar untuk menjadi salah satu komoditi unggulan yang dapat menopang ekonomi negara. Terlebih lagi, biji pinang tersebut telah terbukti bermanfaat dalam berbagai industri seperti industri tekstil dan farmasi. Hal ini dapat menjadi stimulansi bagi negara Thailand yang menjadi tujuan ekspor utama biji pinang Sumatra Utara.Sebanyak 70 persen nilai ekspor biji pinang Sumatra Utara diperoleh dari negara Thailand. Negara tersebut terkenal dengan sebutan "The Land of Smiles". Selain Thailand, biji pinang Sumatra Utara juga diekspor ke beberapa negara lain seperti Bangladesh, Iran, India, dan Nepal. Bahkan, 90 persen nilai ekspor biji pinang Sumatra Utara diperoleh dari kelima negara tersebut.
Namun, bukan hanya kelima negara tujuan utama tersebut saja yang menjadi pasar ekspor biji pinang Sumatra Utara. Biji pinang Sumatra Utara juga telah merambah pasar global ke berbagai negara seperti Malaysia, Singapura, Kamboja, Myanmar, Vietnam, Hong Kong, Cina, Pakistan, Saudi Arabia, Afganistan, hingga Uni Emirat Arab.Biji pinang Sumatra Utara memiliki keunggulan yang tidak dimiliki oleh komoditi lainnya, yaitu memiliki kandungan tanin yang cukup tinggi. Tanin tersebut sangat bermanfaat dalam industri tekstil karena dapat digunakan sebagai bahan pewarna alami. Selain itu, tanin juga dapat digunakan dalam industri farmasi untuk produksi obat-obatan.
Dengan adanya potensi biji pinang Sumatra Utara yang cukup besar, pemerintah dapat memaksimalkan potensi tersebut untuk meningkatkan ekonomi negara. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan memperbaiki infrastruktur pengangkutan dan pemasaran biji pinang tersebut. Selain itu, pemerintah juga dapat melakukan kerja sama dengan industri tekstil dan farmasi dalam penggunaan biji pinang sebagai bahan baku.Dalam jangka panjang, potensi biji pinang Sumatra Utara dapat menjadi penggerak utama dalam meningkatkan perekonomian negara. Dengan adanya pemanfaatan biji pinang secara optimal, diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi masyarakat sekitar dan negara secara keseluruhan.
Penegasan Kembali
Potensi besar dari biji pinang sebagai komoditi unggulan di Provinsi Sumatra Utara yang dapat mendukung pertumbuhan ekonomi negara. Dengan nilai ekspor yang signifikan terutama ke negara-negara seperti Thailand, Bangladesh, Iran, India, dan Nepal, biji pinang menjadi salah satu sumber devisa yang penting bagi negara.
Selain itu, meningkatkan ekspor biji pinang juga akan memberikan manfaat bagi petani di Provinsi Sumatra Utara. Petani dapat meningkatkan produksi dan kualitas biji pinang mereka untuk memenuhi permintaan pasar internasional yang terus meningkat. Hal ini tentunya akan meningkatkan kesejahteraan petani dan mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah tersebut.
Oleh karena itu, diperlukan perhatian dan dukungan dari pemerintah dan para pelaku industri untuk meningkatkan produksi dan ekspor biji pinang. Dengan langkah ini, potensi besar dari biji pinang sebagai komoditi unggulan dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk mensejahterakan petani dan mendukung pertumbuhan ekonomi negara. (ril/red)/PE
TAG : sumut,ekonomi