RADARMEDAN.COM - Wartawan merupakan salah satu profesi yang paling rawan di dunia, karena tugas-tugasnya kerap mengkritisi berbagai kebijakan. Belakangan timbul kembali kasus wartawan yang dibunuh di kabupaten Labuhan Batu.
Karena itu wartawan diminta untuk berlatih karate di Perguruan Karate Kala Hitam. Kenapa harus di Perguruan Karate Kala Hitam. Sebab olahraga karate full contact ini mempunyai sejarah bagi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Sumut tahun 1972 lalu.
Di mana H Ronny Simon dari PWI Sumut sebagai salah satu pendiri Perguruan Karate Kala Hitam waktu itu mengajak para wartawan berlatih karate tersebut. Ternyata ajakan tersebut mendapat respon positif dari sejumlah media dan kantor berita di Sumut.
"Sebaiknya wartawan juga membekali diri untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan bersama. Jadi, agar tidak mati konyol kita harus membela diri," ucap H Hermansjah,SE selaku Pembina Yayasan Perguruan Karate Kala Hitam saat pengukuhan pengurus Pengrov Perguruan Karate Kala Hitam Provinsi Sumut priode 2019-2013 di Pondok Permai Pantai Cermin Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai), Minggu siang (10/11) yang dirangkai dengan Gasukhu dan Ujian Kenaikan Tingkat (UKT).
Pengukuhan tersebut dilakukan Ketua Umum PB Perguruan Karate Kala Hitam, Ronny Simon sekaligus penyerahan SK Pengurus Pengprov Sumut dan penyerahan Sabuk Hitam serta Sabuk Dan I, Dan II dan Dan III.
Susunan kepengurusan Pengprov Sumut dibacakan oleh Sekjen Perguruan Karate Kala Hitam, Aida V Wahab SH SpN, MKn.
Adapun susunan pengurus Pengprov Sumut di antaranya Ketua Maha Ambiya Lubis, Wakil Ketua Asrul dan Subandi, Sekretaris dan Wakil Sekretaris, M.Zainul Khan dan Agung Triono, Bendahara dan Wakil Bendahara Radinal Rusman dan Mahdi Muhammad.
Pelindung Drs T Achmad Thala'a dan Penasehat, Edi Sigit dan Imam Syafi'i.
Hermansjah yang juga Ketua PWI Sumut selain berharap agar para pengurus yang baru ini dapat memajukan Karate Kala Hitam ini juga bisa menjaga sekaligus mempertahankan agar perguruan karate Kala HItam ini tidak digunakan oleh pihak lain. "Saya juga mempersilahkan fasilitas gedung PWI Sumut dapat digunakan untuk berlatih Karate Kala Hitam," tambah Hermansjah.
Sebelumnya Ronny Simon melakukan penyematan sabuk hitam kepada Achmad Thala'a yang akrab disapa Tengku Amek di objek wisata Minggu pagi. Ahmad Tala'a yang juga Wakil Ketua DPRD Deli Serdang menyampaikan terima kasih telah dipercayakan sebagai Pembina Kepengurusan Perguruan Karate Kala Hitam Pengprov Sumut.
"Saya siap mendukung pengurus Pengprov Perguruan Karate Kala Hitam Sumut dalam rangka memajukan Perguruan Karate Kala Hitam, karena olahraga karate ini sangat positif bagi generasi muda ke depan," kata Tengku Amek.
Pada kesempatan itu, Ronny berharap agar pengurus baru yang dikukuhkan dapat memajukan karate kala hitam di Sumut dan sesegera mungkin membentuk kepengurusan di kabupaten/kota di Sumut.
Ia juga menyampaikan bahwa hingga saat ini Perguruan Karate Kala Hitam cuma ada satu di Indonesia. "Kita siap mempertahankan Karate Kala Hitam yang saat ini sudah memiliki hak paten," kata Ronny seraya mengharapkan agar atlet Karate Kala Hitam yang baru menerima kenaikan tingkat tersebut giat berlatih agar pada gilirannya dapat meraih prestasi di tingkat provinsi maupun nasional
Harapan serupa juga dituangkan Maha Ambiya Lubis. Dia berjanji akan memajukan keberadaan Karate Kala Hitam sekaligus meningkatkan prestasi para atlitnya di Sumut.
Sementara Pengurus Dojo Karo Jenda Kuidah Sembiring (DAN VI) didampingi Darwin Wijaya selain berharap para pengurus lebih kompak dan lebih maju ke depan, juga lebih banyak membuat kompetisi agar dapat lebih memacu prestasi di provinsi maupun tingkat nasional.
Pada saat itu dilakukan gasukhu dan Ujian Kenaikan Tingkat (UKT) dengan pelatih yang menguji karateka yang naik tingkat, Kaspian (Bro), Gofllif dan Asrul. Adapun yang lulus UKT dari Dojo Karo di antaranya Natal Prima Ginting (DAN III), Belva Noverendi Tarigan (DAN III), M.Idris Tarigan (DAN II) serta Eduar Surbakti, Diki Inars Tarigan, Ucok Nyeskiel dan Sangapta Purba (DAN I). (R10/c)SIB/PE/red
TAG : sekitar-kita,komunitas