RADARMEDAN.COM - Minimnya objek wisata alam di Medan bukanlah halangan untuk menjadikan ibu kota Sumatera Utara ini menggerakkan sektor pariwisata. Selain keragaman dan kelezatan kuliner, wisata sejarah yang ditandai dengan bangunan-bangunan bersejarah adalah potensi yang tengah dieksplorasi Wali Kota Medan, Bobby Nasution.
Berbagai upaya dilakukan. Selain Revitalisasi Kawasan Kota Lama Kesawan yang saat ini tengah berproses, Bobby Nasution juga gencar mempromosikan berbagai objek wisata bangunan bersejarah. Di samping itu pembenahan infrastruktur dan, perhelatan-perhelatan yang meningkatkan citra Medan sebagai kota yang pantas dikunjungi wisatawan pun digelar.
Bobby Nasution beberapa waktu lalu mengatakan, membuat pariwisata atau menjadikan Kota Medan sebagai tujuan favorit wisatawan tentunya tidak mudah seperti membalikkan telapak tangan. diperlukan promosi yang intens dan inovatif untuk memajukan pariwisata di Medan.
"Kita tidak mungkin sekejap menjadikan Kota Medan sebagai kota pariwisata seperti Bali, Jawa Barat maupun kota-kota lain di Indonesia yang telah memiliki tempat pariwisata. Itu tidak mudah, tapi kami mohon waktu kepada seluruh masyarakat untuk mencoba terus mengembangkan wisata di Kota Medan melalui pembangunan infrastruktur dan fisik," kata Bobby Nasution
Data yang diperoleh dari Dinas Pariwisata Medan, banyak bangunan sejarah yang memiliki potensi wisata di Kota ini. Istana Maimun di Jalan Brigjen Katamso adalah salah satu dari beberapa objek wisata yang banyak menarik perhatian wisatawan manca negara. Istana yang mempunyai arsitektur indah ini merupakan saksi sejarah Kesultanan Deli. Di dalam Istana Maimun juga banyak barang-barang antik peninggalan Sultan, hadiah kerajaan hingga perhiasan mewah.
Tidak jauh dari Istana Maimun juga terdapat Masjid Raya Al Mashun. Masjid ini juga menjadi saksi sejarah kebesaran Kesultanan Deli pada kepemimpinan Sultan ke-9, Sultan Ma'mun Al Rashid. Masjid Raya Al Mashun dibangun sejak 1906 dengan bahan bangunan yang diimpor langsung dari negara penghasil terbaiknya, seperti marmer dari Italia dan Jerman, kaca patri dari Cina, dan lampu gantung dari Prancis. Campuran desain arsitektur Maroko, Eropa, Melayu dan Timur Tengah sukses menyulap Masjid Raya Al Mashun menjadi sangat menarik dan artistik.
Selain itu, rumah Tjong A Fie di Jalan A Yani juga destinasi yang merupakan magnet kuat bagi wisatawan. Rumah pengusaha sukses asal Tiongkok terletak di kawasan kota tua Medan yang memiliki arsitektur ala Eropa dan campuran desain Tiongkok. Di dalam rumah ini juga terdapat perabotan lama dan antik yang tertata rapi.
Banyak lagi objek wisata bangun bersejarah di Medan. Di antaranya Kuil Shri Mariamman di Jalan Teuku Umar yang merupakan kuil Hindu tertua yang ada di Kota Medan dan dibangun sejak 1884. Dinding luar kuil ini dihiasi dengan relief warna-warni dan diperindah dengan patung-patung. Keindahan relief dan arsitektur kuil ini menjadi daya tarik sekaligus ciri khas kuil itu. Di kuil ini, sering pula dilakukan upacara Deepawali dan Thaiposam.
Ada lagi objek wisata menarik perhatian wisatawan yakni Graha Maria Annai Velangkanni yang terletak di Jalan Sakura III, Medan Tuntungan. Bangunan ini merupakan gereja Katolik bergaya India-Mughal yang dibuka pada tahun 2005. Sejarah panjang umat Katolik India Tamil di Medan pada akhir abad 19 terkandung dalam bangunan yang artistik ini.
Berbagai bangunan bersejarah yang unik dan artistik terus dipromosikan dengan berbagai cara. Di antaranya, Bobby Nasution menggelar Medan Berkah Wisata Rally 2022. Di dalam ajang ini, peserta diwajibkan melakukan cek point di tempat-tempat wisata yang ada di Medan. Selain rally, peserta mendapatkan pengetahuan tentang tempat-tempat bersejarah di Medan.
Selain itu, Bobby Nasution juga membuktikan totalitasnya dengan melakukan adegan drifting bersama drifter nasional Akbar Rais untuk kebutuhan pengambilan gambar film yang mempromosikan wisata Medan. Pengambilan gambar yang dilakukan pada akhir Juli 2022 selama tiga hari berturut-turut itu dilakukan pada malam hari di jalan dekat objek-objek wisata Medan. Di antaranya rumah Tjong A Fie Mansion, kawasan bersejarah Kesawan, Balai Kota, seputaran Lapangan Merdeka, Masjid Raya, dan Istana Maimun. Pengambilan gambar aksi drifting yang menegangkan berpadu dengan keindahan suasana malam di sekitar bangunan-bangunan bersejarah ini dalam film ini menjadi promosi yang apik bagi Medan.
Salah satu adegan yang cukup unik adalah aksi drifting yang dilakukan di depan Istana Maimun. Dalam adegan itu, aksi drifting mengitari beberapa penari tradisional. Keindahan arsitektur Istana Maimun dan kekayaan ragam budaya di Medan terasa menonjol dalam adegan itu.
Selain mempromosikan objek wisata Medan, film yang menampilkan adegan drifting Bobby Nasution bersama drifter nasional Akbar Rais itu sekaligus membuktikan keberhasilan pembenahan infrastrukur jalan di Medan berlangsung dengan baik. Soalnya, tidak mungkin aksi drifting bisa dilakukan di jalanan yang kondisinya tidak baik.
Berbagai upaya meningkatkan pariwisata di Medan ini akan terus dilakukan dengan mengedepankan kolaborasi antara perangkat daerah di lingkungan Pemko Medan maupun eksternal. Tujuan pembangunan wisatawan ini, sebagaimana dikatakan Bobby Nasution, tidak lain tidak bukan bermuara pada kesejahteraan masyarakat Medan.(rls/PR)
TAG : parawisata