RADARMEDAN.COM - Walikota Medan, Dzulmi Eldin juga dihadiri Wakil Wali Kota Medan, H Akhyar Nasution bersama Gubenur Sumut, Edy Rahmayadi menyusuri Sungai Babura, Sabtu (20/4).
Penyusuran ini dilakukan untuk melihat secara langsung kondisi sungai Babura yang selama ini rentan meluap sehingga sering menyebabkan banjir. Karena itu dalam penyusuran ini akan dicari faktor penyebab terjadinya luapan, serta bagaimana cara mengatasinya sehingga banjir yang sering terjadi karena luapan sungai Babura ini dapat diatasi.
Penyusuran dimulai dari pinggiran sungai Babura persisnya dekat Kantor Lurah Beringin, Kecamatan Medan Selayang hingga ke Taman Beringin jalan Jendral Sudirman.
Selain Wali Kota Medan dan Gubsu, penyusuran sungai ini juga diikuti oleh kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumut dan juga Kota Medan, Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Medan dan unsur Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera II.
Penyusuran sungai Babura ini diawali dengan doa bersama, setelah itu penyusuran pun dimulai dengan menggunakan delapan perahu miliki BPBD Provinsi Sumut dan Kota Medan. Dalam penyusuran tersebut, didapati kondisi sungai Babura mengalami pendangkalan yang cukup parah, bahkan kondisi tersebut semakin di perparah lagi dengan banyaknya tumpukan sampah rumah tangga yang dibuang masyarakat ke sungai.
Melihat kondisi tersebut, Gubsu meminta agar masalah ini harus segera diatasi, bahkan Gubsu juga akan melibatkan ahli dari Belanda untuk mengatasi permasalahan ini.
" Inilah orangnya, saya paksa dia datang untuk mengatasi persoalan sungai banjir ini. Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan, banjir di Medan ternyata berbeda dengan banjir yang ada di Jakarta dan Bandung. Untuk itu kita harus serius mengatasi banjir ini, kita tidak mau anak cucu kita menjadi korban,"kata Gubsu.
Sementara itu Wakil Wali Kota Medan, mengaku gembira dengan adanya kegiatan penyusuran sungai yang dilakukan dalam upaya mengatasi banjir yang selama ini kerap melanda Kota Medan.
"Ini adalah mimpi Pemko Medan yang selama ini sangat dinantikan,"ujar Wakil Wali Kota.
Selain itu, Wakil Wali Kota Medan berpendapat penanganan banjir secara keilmuwan mudah ditangani namun problem sosialnya tidak gampang dilakukan. Oleh karenanya diperlukan edukasi kepada masyarakat, selain tidak tinggal di bantaran sungai, juga jangan membuang sampah ke sungai. Sebagai salah satu solusi yang diberikan, Pemko Medan akan membangun rusunawa untuk menampung masyarakat yang tinggal di bantaran sungai.
"Upaya inilah yang perlu edukasi, sebab masyarakat yang selama ini sudah puluhan tahun tinggal di bantaran sungai menolak dilakukan relokasi meskipun tempat relokasi lebih layak dibandingkan tempat yang mereka huni sekarang, untuk itu mari kita atasi masalah problema sosial ini secara bersama-sama, kami sudah punya rencananya, mari kita duduk bersama untuk mengintegrasikan rencana ini,"papar Wakil Wali Kota Medan.(kominfo/red)
TAG : sumut,sekitar-kita,metropolitan