RADARMEDAN.COM - Wakil Wali Kota Medan, H Akhyar Nasution meninjau kegiatan gotong-royong yang diadakan jajaran Kecamatan Medan Barat, Jum'at (18/10/2019). Kegiatan gotong-royong kali ini difokuskan di Jalan Pertempuran Lingkungan 7, Kelurahan Pulau Brayan Kota, Kecamatan Medan Barat.
Puluhan personil yang terdiri dari unsur pegawai kelurahan, Kepala Lingkungan, P3SU Kecamatan Medan Barat dan juga masyarakat setempat secara bahu-membahu dan penuh semangat membersihkan lingkungan sekitarnya dari tumpukan sampah.
Selain membersihkan aliran drainase dan jalan-jalan, konsentrasi gotong-royong juga dilaksanakan pada aliran sungai Deli yang berada di wilayah ini. Belasan orang turun dengan berbekal peralatan kebersihan seperti sapu, pengeruk sampah, cangkul dan sekop membersihkan daerah pinggiran sungai secara bersama-sama hingga bersih dari berbagai sampah terutama sampah non organik.
Tepat pukul 09.35 WIB, Wakil Wali Kota yang hadir bersama Kabag Humas Setda Kota Medan Arrahmaan Pane dan didampingi Camat Medan Barat Rudi Faisal mengatakan gotong-royong ini merupakan bagian dari budaya orang Indonesia, dengan bergotong-royong pekerjaan yang banyak dan berat menjadi lebih ringan serta dapat segera diselesaikan.
"Budaya gotong-royong memang sudah mengakar dalam diri bangsa Indonesia, hal ini harus terus kita pupuk agar masyarakat terbiasa melakukan berbagai kegiatan dengan cara bersama-sama. Gotong-royong dapat mempersatukan dan meningkatkan solidaritas antar tetangga disebuah lingkungan. Salah satunya bergotong-royong untuk membersihkan lingkungan sekitar. Untuk itu, mari kita budayakan kembali gotong-royong ditengah-tengah masyarakat Kota Medan," ujar Wakil Wali Kota.
Selain itu, Wakil Wali Kota juga memberikan arahan agar masyarakat sudah harus mampu memilah sampah dengan benar. Dengan memilah sampah tentunya dapat mengurangi tumpukan sampah yang menggunung. Artinya ada sampah yang memang harus dibuang ada yang dapat dipergunakan lagi atau didaur ulang.
"Pemilahan sampah yang paling sederhana yakni pemilahan sampah dengan kategori organik dan non organik. Sampah organik bisa didaur ulang menjadi pupuk organik atau kompos dan sampah non organik sebagian dapat menjadi barang-barang daur ulang seperti tas, hiasan meja dan lain sebagainya," ucap Akhyar.
Jika masyarakat mampu melaksanakan pemilahan sampah, sambung Akhyar, tentu sampah yang ada tidak akan berserakan dan bertumpuk sehingga lingkungan tempat tinggal warga juga bersih dan sehat bebas sampah.
Dalam pelaksanaan gotong-royong ini, sampah yang telah dikumpulkan baik dari lingkungan tempat tinggal warga maupun yang terdapat pada daerah aliran sungai Deli ditimbang untuk mengetahui sudah berapa banyak sampah yang telah diangkut dan dibersihkan. Sebanyak 2,6 ton sampah berhasil dibersihkan dan diangkut dari lingkungan 7 Kelurahan Pulau Brayan Kota.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Wali Kota mengimbau kepada masyarakat untuk tidak lagi membuang sampah sembarangan apalagi ke dalam daerah aliran sungai. Sampah yang bertumpuk dan mengendap di sungai akan menjadikan sungai dangkal yang mengakibatkan ketidakmampuan sungai menampung banyak air pada musim penghujan sehingga setiap saat sungai dapat meluap dan menyebabkan banjir.
"Saya meminta kepada masyarakat, stop kebiasaan buruk menjadikan sungai sebagai tempat sampah. Mari kita jaga sungai untuk menciptakan lingkungan bersih dan bebas banjir," pungkasnya.(humas/PR)
TAG : sekitar-kita,metropolitan