RADARMEDAN.COM, LABUHANBATU- Wabah Demam Berdarah Dengue (DBD) di Desa Sidomulyo mulai merebak hingga menimbulkan keresahan, warga meminta dinas terkait segera melakukan pengasapan (fogging) total atau menyeluruh, sebagai upaya meminimalisir penyebaran wabah.
Demikian dikatakan Sandit, warga Desa Sidomulyo saat dihubungi Radarmedan.com, Sabtu (18/6/2022). Menurut Sandit, dinas terkait terkesan lambat dalam penanganan wabah ini. Dimana mereka sudah berulang kali melaporkan hal itu ke Pemerintahan Desa dan Dinas Kesehatan, namun hingga saat ini penanganannya dinilai lambat.
"Masa harus kami juga yang disuruh menyerahkan hasil Lab nya kesana (Dinas Kesehatan). Itu kan tugas mereka," kesalnya.
Diakuinya, usai melayangkan surat permohonan pada 10 Juni 2022 guna melakukan fogging, dinas kesehatan setempat sudah melakukan penyemprotan sebanyak dua kali, namun warga kecewa penyemprotan fogging dinilai tidak merata ke tiap-tiap rumah, terlebih fasilitas umum, seperti sekolah yang ada disana.
"Memang sudah dua kali dilakukan fogging, tapi yang mereka fogging tidak menyeluruh ke tiap-tiap rumah, seperti sekolah yang ada disini, rumah-rumah kosong. Itu tidak mereka fogging. Yang difogging entah kemana-mana," sebutnya.
Ia meminta kepada dinas terkait wabah ini tidak dianggap sepele, agar korban jiwa tidak bertambah dan harapan masyarakat untuk melakukan fogging secara menyeluruh segera terealisasi.
Sebab saat ini warga disana sangat cemas bilamana ada anak-cucu mereka yang demam. "Saat ini cucuku lagi demam, pikiran langsung was-was ini," imbuh Sandit.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Labuhanbatu Kamal Ilham, hingga saat ini belum dapat dikonfirmasi guna dimintai tanggapannya.
Sebelumnya diberitakan, sebanyak tujuh orang anak warga Dusun Sidomakmur Desa Sidomulyo, Kecamatan Bilah Hilir, Kabupaten Labuhanbatu, disinyalir terjangkit wabah DBD. Dari jumlah tersebut, seorang dinyatakan meninggal dunia.
Hal ini disampaikan Pj Kepala Desa Sidomulyo, Nazaruddin saat ditemui di ruangannya, Kamis (16/6/2022). Untuk meminimalisir penyebaran, saat ini pihaknya bersama dinas kesehatan yang ada di daerah tersebut masih melakukan sebatas penyemprotan atau fogging.
Adapun ketujuh korban yang dinyatakan terjangkit yakni masing-masing Aziza (5) meninggal dunia, Mutiya (9), Fajar (10), Rohit (5), Awal (7), Tasi (9) dan Fandu (4).
Kepala Puskesmas Negerilama, Sukiyem saat dikonfirmasi membenarkan kejadian itu. Namun belum bisa memastikan penyebab korban meninggal dunia karena gejala DBD.
"Iya, di rumah sakit umum, tapi diagnosa nya gak pasti apa, menurut keterangan DBD," sebut Sukiyem. (BS)/PE
TAG : labuhan-batu,kesehatan