RADARMEDAN.COM - Selesai mengeksplor keindahan pariwisata di Sumatera Utara (Sumut), rombongan Familiarization (Fam) Trip asal Maroko, khususnya tour operator serius untuk menjalin kerja sama di bidang pariwisata. Keseriusan ini ditunjukkan dengan digelarnya pertemuan bersama pengurus Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Sumut.
Difasilitasi oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut dan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk Maroko dan Republik Islam Mauritania, pertemuan sekaligus jamuan makan siang dilaksanakan di Steamboat Corner, Jalan S Parman Medan, Senin (4/11).
Turut mendampingi rombongan Fam Trip Maroko yakni Duta Besar (Dubes) Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk Maroko Hasrul Azwar, Sekretaris Pertama KBRI di Rabat Hanung Nugraha, Sekretaris Ketiga KBRI di Rabat Erna Sugih Priatin, dan Staf KBRI di Rabat Nisrine Znaidi. Kemudian, mewakili Biro Otonomi Daerah dan Kerjasama Setdaprov Sumut, mewakili Biro Humas dan Keprotokolan Setdaprovsu, dan mewakili Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumut.
"Sebagaimana tujuan awal dilakukannya Fam Trip ini adalah untuk mempromosikan keunggulan Sumut di Maroko lewat media dan tour operator. Semoga pertemuan hari ini dimanfaatkan untuk saling bertukar informasi dan kontak, sehingga terjalin kerja sama yang berkelanjutan di masa depan," ujar Dubes Hasrul Azwar membuka pertemuan.
Pertemuan dilakukan dengan santai. Tampak masing-masing pihak saling berkenalan terlebih dahulu dan bertukar informasi perihal masing-masing agensi. Salah satu pengurus Asita Sumut Surya Salim menyampaikan hasil pertemuan yang digelar dengan tour operator Maroko.
"Feedback dari mereka sangat positif, mereka antusias. Karena selama ini mereka tahunya cuma Bali, kedatangan mereka ini semacam membuka wawasan bahwa ada keindahan lain di Sumut. Mereka minta disusun paket, salah satunya paket yang bisa terhubung dengan Bali," katanya.
Selanjutnya, kata Surya, langkah atau tindakan yang akan diambil adalah anggota Asita Sumut untuk mempersiapkan beberapa opsi paket-paket perjalanan, misalnya jalur masuk dari Malaysia, Singapura, Jakarta, Bali dan sebagainya. Kemudian, ada klasifikasi paket liburan baik wisata olahraga, budaya, sejarah, dana lainnya.
Pengurus Asita Sumut lainnya, Suyanto menambahkan bahwa rencananya jika telah disusun program dan paket perjalanan beserta dengan harga, maka tahun 2020 akan dilakukan uji coba. "Mereka sangat yakin banyak yang minat, asal rencana perjalanan disusun rinci. Hanya saja mereka menyayangkan tidak ada hotel bintang lima di daerah Danau Toba," jelas Suyanto.
Mewakili rombongan Fam Trip Maroko, Khadija Battou, tour operator asal Maroko dengan agensi yang telah berdiri 30 tahun, membenarkan bahwa mereka menginginkan penyusunan paket dengan berbagai opsi. "Saya sering bawa wisatawan Maroko ke Indonesia, tapi Bali saja. Saya tak pernah tahu Sumut juga sangat indah. Lewat kerja sama ini, mudah-mudahan saya akan bawa wisatawan ke Sumut, uji coba tahun depan," harapnya.
Usai melakukan pertemuan, acara dilanjutkan dengan bersantai dan ramah tamah sembari menyantap makan siang. Kemudian, diakhiri dengan menyantap buah durian dan foto bersama. (Humas Sumut)/PE/red
TAG : parawisata,sumut,internasional