RADARMEDAN.COM - Sejumlah mahasiswa yang menamakan diri Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Sumatera Utara mengadakan aksi damai di Mapolda Sumut, Kamis, 4/8/2022.
"Menjelang memperingati hari kemerdekaan17 Agustus tentu kita berharap merdeka secara keadilan sosial dan hukum sama penindakannya tidak membedakan orang, kita semua sama di mata hukum," ujar kooordinator aksi Riskya Siregar.
Ia mengatakan kasus pembunuhan Brigadir Josua Hutabarat sudah memasuki 4 minggu, namun kepastian hukum belum di temukan terhadap keluarga korban. Siapa dalang dan aktor pembunuhan Alm. J Hutabarat. Ada apa ini dengan institusi polri. Kami Atas nama Aliansi Pemuda dan Mahasiawa Sumatera Utara mendesak Kapolri untuk mengungkap kasus kematian Alm. Josua Hutabarat. Sementara Bpk. Presiden sudah tiga kali memerintahkan Kapolri untuk segera membuka kasus ini dan jangan ada di tutup tutupi. Ada apa ini dengan Kapolri ? Apakah Kapolri tidak mampu mengungkap kasus ini.? Bapak Presiden yang kami hormati , kami memohon dengan hormat, jika tidak mampu lagi Kapolri mengungkap kasus ini sebaiknya diganti saja Kapolri. Pak Presiden, kenapa kasus ini susah diungkap tempat kejadian perkara jelas, korbannya jelas, yang menembak jelas namun sampai sekarang sudah masuk tiga pekan," ujarnya.
Pihaknya mengatakan mendesak Kapolri agar Ferdi Sambo diperiksa bertanggung jawab atas kejadian kematian Alm. Josua Hutabarat.
"Ferdi Sambo Selaku Kadiv Propam (sebelumnya telah dinonaktifkan) dan Josua Hutabarat sebagai ajudannya. Sebagai kesatria, pimpinan harus melindungi anggotanya," tegasnya.
Ia juga meminta anggota DPR-RI buka suara dalam hal ini.
"Kalian di gaji pake uang rakyat melalui pajak rakyat. Kenapa kalian diam bukan kah wakil rakyat tugas nya pembuat UUD dan melakukan pengawasan? Mana suaramu para anggota DPR-RI, bicara jangan diam," ucapnya.
( Ril LH/Hanson Munthe/PE)
TAG : sumut,komunitas