RADARMEDAN.COM, PAKPAKBHARAT - Ribuan warga meramaikan pendaftaran pasangan calon Bupati/Wakil Bupati Kabupaten Pakpak Bharat, Franc Bernhard Tumanggor-Mutsyuhito Solin (FBT-MO) ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Salak, Sabtu (5/9/2020).
Mereka berangkat dari Sapo Merarih di Simpang Jambu Kecamatan Siempat Rube. Saat tiba di depan kantor KPU, pasangan politisi/pengusaha-akademisi ini terlebih dahulu menerima restu masyarakat berupa ‘beras mpihir’. Mengenakan kemeja putih, masing-masing didampingi istri, FBT-MO menyerahkan berkas kepada Ketua KPUD, Basra Munthe.
Pasangan ini didukung 7 partai politik dengan perolehan 14 dari 20 kursi. Yakni PDI Perjuangan, Golkar, Nasdem, Gerindra, PAN dan PKB.
Franch di hadapan pendukung menyatakan, menaruh atensi serius bagi pengembangan pendidikan pertanian dan kesehatan dan sektor berhubungan dengan perbaikan sosial ekonomi masyarakat. Adat budaya senantiasa dilestarikan sebagai bagian jati diri.
Sementara itu, Mutsyuhito tenaga pengajar di Universitas Negeri Medan (Unimed) ini menyatakan, persatuan merupakan kunci menuju kemenangan. Dia siap mendampingi Franch menuju masyarakat nduma.
Menurutnya, keputusan mempersatukan dirinya dengan FBT adalah berkah Tuhan. Karenanya, mereka menaruh segenap hati dan pikiran buat rakyat. Sebagai kandidat bergelut di dunia pendidikan, dirinya memiliki pengalaman memadai bagaimana mendongkrak sektor pendidikan agar setara dengan daerah lain.
Inisiator pembentukan Kabupaten Pakpak Bharat, MP Tumanggor menerangkan, keuangan daerah atau APBD Kabupaten Pakpak Bharat dipastikan menurun tahun 2021 ekses wabah covid. Sehubungan itu, diperlukan kepala daerah yang mampu mengatasi masalah. Menurutnya, pasangan pelangi ini diyakini mampu menjadi solusi.
Mantan Bupati Dairi ini mengingatkan kepada seluruh tim agar senantiasa bertutur santun kepada masyarakat, tidak menebar fitnah serta tidak merusak alat sosialisasi.
“Pemimpin yang baik tidak membangun kebencian” tandas MP.
Dia kemudian berkisah seputar betapa berat tantangan dihadapi dalam melahirkan daerah otonom belia ini.
“Ada orang bilang, tanpa MP Tumanggor, Kabupaten Pakpak Bharat akan mekar sendiri. Mungkinkah? Secara rasional, daerah ini hanya bisa lahir jika ada penggagas dan itu tidak mudah” kata MP yang kini menjabat Presiden Direktur PT Wilmar Indonesia perusahaan bergerak di bisnis perkebunan kelapa sawit dan energi.
Beberapa warga meyakini, pasangan ini akan memenangkan kontestasi menyusul soliditas tim. Kandidat termasuk MP Tumanggor menunjukkan kedekatan ke semua kalangan. Hari demi hari, simpatisan bertambah.
Sebagaimana diketahui, Franc menempati posisi terakhir sebagai anggota DPRD Sumut dari partai Golkar. Pemuda ini menyelesaikan pendidikan sarjana di Australia. Mutsyuhito adalah tenaga pengajar senior di Unimed.(HM/MB)/PE
TAG : pakpak-bharat,politik